Breaking News

Jokowi-Gibran Pimpin Golkar, Mungkinkah?


Presiden Joko Widodo dan putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka diisukan bergabung menjadi kader hingga pimpinan tertinggi Partai Golkar. Ketua Dewan Pembina DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical buka suara mengenai isu tersebut.

Ical mengatakan Jokowi maupun Gibran dapat bergabung menjadi kader Golkar. Namun, belum tentu menjadi Ketua Umum Golkar. Sebab, Golkar memiliki AD/ART atau aturan internal partai yang mengatur syarat menjadi ketua umum.

"Kalau (jadi) ketum itu ada aturannya. (Harus kaderisasi selama lima tahun) ya dong. Namanya juga organisasi," kata Ical di Nusa Dua, Bali, Sabtu (16/2/2024).

Ical menyebut ada jalan lain bagi Jokowi atau Gibran untuk menduduki kursi tertinggi di Golkar. Pertama, jika Gokar di semua provinsi menginginkan Jokowi atau Gibran menjadi ketua umumnya dengan mengubah aturan AD/ART di internal partai.

Menurut Ical, perubahan AD/ART itu memungkinkan. Perubahan AD/ART harus mendapat persetujuan dari pengurus Golkar dari semua provinsi di Indonesia.

"(Ubah AD/ART untuk Jokowi atau Gibran jadi ketua umum Golkar) ya mungkin saja kalau mau. Kalau seluruh (pengurus Golkar) di seluruh daerah mau, ya mau," kata Ical.

Cara kedua, kata Ical, dapat dilalui dengan jalur kaderisasi selama lima tahun. Sama seperti kader Golkar lainnya.

Sementara itu, Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus mengungkap keinginan seluruh DPD Golkar untuk aklamasi Airlangga Hartarto sebagai Ketum lagi pada Munas di Desember mendatang. Paulus mengatakan keinginan itu disampaikan secara internal, bukan dalam forum resmi.

"Kami bicara internal (partai) belum munas (musyawarah nasional). Intinya, mereka (Ketua DPD Golkar se-Indonesia) sampaikan aklamasi, aklamasi, Airlangga aklamasi," kata Paulus, Jumat (15/3/2024).

Paulus mengatakan tekad bulat para Ketua DPD Golkar memilih Airlangga kembali memimpin karena faktor prestasi. Seluruh DPD Golkar mengakui kepemimpinan Airlangga.

Di sisi lain, tiga petinggi Partai Golkar, yakni Ketua Umum Airlangga Hartarto, Ketua Dewan Penasihat Luhut Binsar Pandjaitan, dan Ketua Dewan Pembina Aburizal Bakrie atau Ical, kompak mengingatkan para kader agar tidak terpecah belah. Hal itu disampaikan dalam acara Silaturahmi Partai Golkar se-Indonesia di Nusa Dua, Bali, Jumat (15/3/2024).

Airlangga menyinggung gelaran Musyawarah Nasional dalam arahannya. Dia mewanti-wanti adanya upaya memecah belah partai menjelang acara Munas yang mengganti ketum partai tersebut.

"Garis bawahi, kami Golkar jangan mau dipecah, Golkar jangan mau dimanfaatkan. Dari sekarang sampai ke Munas pasti akan ada yang berusaha memecah belah Golkar," kata Airlangga.

Airlangga menekankan elite partai solid hingga saat ini. Ia menyinggung kehadiran Luhut dan Ical dalam acara ini.

"Tetapi dengan kehadiran di sini, ini dibuktikan bahwa senior Partai Golkar bersama kita. Tadi Pak Luhut, Pak Aburizal Bakrie mengatakan kalau kita bersatu, tidak ada yang bisa memecah Partai Golkar," katanya.

Hal serupa disampaikan Luhut. Luhut mengingatkan tak boleh ada yang menggoyang partai berlambang beringin tersebut.

"Di sore yang bahagia ini masih dalam momen silaturahmi bulan Ramadan, saya rasanya perlu menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas hasil yang luar biasa yang diraih Partai Golkar. Pencapaian ini selain merupakan sebuah keberhasilan, juga suatu amanah besar yang telah diberikan oleh rakyat. Maka dari itu, kita harus menjaga kepercayaan ini dengan sebaik-baiknya," kata Luhut, seperti dikutip di akun Instagram-nya.

Senada dengan Airlangga dan Luhut, Ical menekankan pentingnya soliditas di kalangan internal partai. Ia mengingatkan jangan sampai kader terpecah belah oleh pihak di luar partai.

"Saya ingin mengamini apa yang disampaikan Pak Luhut tadi, jangan mau dipecah. Jangan mau kita diatur oleh orang luar," kata Ical.

"Jangan mau kita disuruh menari digendang orang lain, kita tabuh gendang sendiri, kita menari di gendang kita sendiri," imbuh dia.

Sumber: detik
Foto: Presiden Joko Widodo dan putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka/Net
Jokowi-Gibran Pimpin Golkar, Mungkinkah? Jokowi-Gibran Pimpin Golkar, Mungkinkah? Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar