Breaking News

Buku ‘Cawe-cawe Presiden Jokowi’ Karya SBY Ramaikan Sosmed Kala Pelantikan AHY Sebagai Menteri ATR


Buku ‘Cawe-cawe Presiden Jokowi’ karya SBY ramaikan sosmed kala pelantikan AHY sebagai Menteri ATR oleh Presdien Joko Widodo pada Rabu 21 Februari 2023.

Posisi Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Negara tersebut mengantikan posisi Hadi Tjahjanto.

Sedangkan Hadi mengantikan posisi Mahfud MD sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum.

Pada hari yang sama, media sosial ramai beredar buku karangan dari mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono yang berjudul ‘Pilpres 2024 & Cawe-Cawe Presiden Jokowi: The President Can Do No Wrong’.

Dalam buku yang berisikan 27 halaman ini, mantan Presiden Indonesia pertama yang terpilih melalui Pemilihan Umum secara langsung tersebut menceritakan bagaimana dirinya semasa menjabat tidak mencampuri urusan Pemilu yang berlangsung.

Selain itu, SBY juga mengingatkan tentang cawe-cawe positif dan tidak masuk ke ranah hukum yang salah satunya adalah menyelesaikan permasalahan ‘Cicak Lawan Buaya’.

“Saya tak melampaui kewenangan yang saya miliki. Saya tidak masuk wilayah hukum yang menjadi kewenangan penegak hukum (penyelidik, penyidik, penuntut dan pemutus tuntutan),” tulisnya.

“Berarti saya tidak melakukan ‘abuse of power’. Juga tidak melanggar konstitusi dan undang-undang. Saya pikir... ini termasuk cawe-cawe yang positif. Positive intervention,” tambahnya dalam buku tersebut.

Sedangkan mengomentari cawe-cawe Presiden Jokowi dalam Pemilu 2024, SBY menuliskan bahwa sebagai seorang Presiden harus berhati-hati dalam mengartikan kepentingan bangsa dan negara, khususnya jika dikaitkan dengan Pilpres 2024 harus tepat dan tidak bias.

SBY juga menyinggung bahwa tindakan cawe-cawe Jokowi akan menjadi masalah jika apabila beliau melakukan tindakan (bersama dengan pembantu-pembantunya) yang dinilai melanggar hukum dan atau menyalahgunakan kekuasaannya (abuse of power) guna mencegah terjadinyapasangan capres-cawapres yang ketiga.

“Konon, Pak Jokowi dan pembantu-pembantunya merasa mengantongi kasus-kasus pelanggaran hukum dari para pemimpin parpol tersebut. Kalau hal ini benar-benar terjadi, atau ya memang begitu yang terjadi, ini akan menjadi kasus yang serius,” tulis SBY dalam bukunya.

Selain menyinggung Pamilu di masanya, SBY juga menyinggung Pemilu dibawah kepemimpinan Megawati Soekarno Putri pada 2004 yang terdapat lima pasangan Capres-Cawapres dan tak ada masalah apapun dengan pasangan sebanyak itu.

Dalam buku itu, SBY juga menyinggung bahwa Jokowi tidak suka dengan salah satu kontestan Pilres 2024 yaitu Anies Baswedan.

Menurut SBY jika Jokowi menjegal Anies secara politis mungkin tidak melanggar undang-undang.

“Nah, yang menjadi persoalan adalah apabila cara  yang dipilih oleh pihak Pak Jokowi untuk mencegah Anies menjadi capres itu bertentangan dengan etika seorang Presiden dan apalagi kalau masuk ke wilayah penyalahgunaan kekuasaan,” tambahnya.

“Kalau memaksakan seseorang untuk menjadi tersangka pelanggaran hukum, padahal tidak bisa dibuktikan secara mengesankan (no strong evidence), ini sebuah penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power)”.

“Masalah akan menjadi sangat serius kalau secara pribadi Presiden Jokowi memang terlibat dalam hal ini (personally involved). Sebagai seorang sahabat, saya sungguh berharap beliau tidak melakukannya”.

Dalam buku itu, SBY juga menyinggung bagaimana usaha menggagalkan koalisi pendukung Anies, di mana adanya gangguan terhadap Parti Domokrat oleh PK Moeldoko (Kepala Staf Presiden Jokowi).

Postingan buku SBY di media sosial juga mendapatkan respon dari netizen yang mengatakan bahwa saat buku itu ditulis masih pada posisi sebagai oposisi.

“Itu buku ditulis saat masih oposisi kan, dan bagaimana sikap beliau sekarang, ya? Penasaran,” tulis akun X@afifahafra79.

Selain itu juga ada yang menuliskan bahwa buku itu merupakan curhatan SBY tentang Jokowi dalam bentuk surat terbuka yang dibukukan.

“Mungkin pak @SBYudhoyono nggak bisa menyampaikan langsung ke pak @jokowi, entah karena apa , akhirnya pake cara buat buku untuk menyampaikan keresahan beliau ke Pak Presiden yg sudah offside, selangkah lebih intelek daripada surat terbuka,” tulis akun @HudSuharg.

Sumber: rmol
Foto: Buku ‘Cawe-cawe Presiden Jokowi’ karya SBY ramaikan sosmed kala pelantikan AHY sebagai Menteri ATR oleh Presdien Joko Widodo pada Rabu 21 Februari 2023.-dok disway-
Buku ‘Cawe-cawe Presiden Jokowi’ Karya SBY Ramaikan Sosmed Kala Pelantikan AHY Sebagai Menteri ATR Buku ‘Cawe-cawe Presiden Jokowi’ Karya SBY Ramaikan Sosmed Kala Pelantikan AHY Sebagai Menteri ATR Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar