Breaking News

Prabowo Dibilang Tua, Giliran Nasdem Disebut Parpol Pendukung Capres Boneka


Imbas pernyataan Ketua DPP Partai Nasdem, Zulfan Lindan, yang menyebut Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, terlalu tua untuk nyapres di 2024, membuat citra Partai Nasdem negatif.

Begitu pendapat Direktur Survei dan Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara, saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (22/7).

Igor mengatakan, publik bakal berpikir Nasdem terlalu menganggap remeh Prabowo padahal elektabilitasnya di beberapa lembaga survei cukup stabil di urutan teratas.

"NasDem tidak baca data, bahwa Prabowo walaupun tidak muda punya elektabilitas tinggi. Dan dia punya kendaraan politik. Jadi elektabilitas dan dukungan parpol itu faktor penting untuk nyapres," ujar Igor.

Selain itu, Igor menganggap Nasdem telah keluar dari amanat konstitusi, tepatnya pada Pasal 28D ayat (3) UUD 1945 yang menjamin semua warga negara punya kesempatan yang sama untuk berkompetisi di dalam pemilu.

"Itu baik suku, agama, usia, jenis kelamin. Jadi salah ngomong gitu. Itu namanya politik identitas berdasarkan usia. Jadi yang tua enggak boleh maju (tapi) yang muda boleh maju," tuturnya.

Lebih lanjut, Igor justru menyindir Nasdem yang diketahui mendukung salah satu figur yang diumumkan dalam rapat kerja nasional (Rakernas) yang digelar pada Juni lalu.

Sosok yang dimaksud Igor tersebut diduga disokong oleh kelompok oligarki, mengingat dalam waktu belakangan muncul deklarasi dari relawannya di banyak daerah.

"Ada kalanya yang tua itu matang dan berpengalaman, dan yang muda potensi jadi boneka kelihatannya. Karena belakangan munculnya relawan-relawan Ganjar Pranowo. Itu dananya dari mana, gede banget. Oligarki memang sepertinya," demikian Igor. 

Sumber: rmol
Foto: Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto/Net
Prabowo Dibilang Tua, Giliran Nasdem Disebut Parpol Pendukung Capres Boneka Prabowo Dibilang Tua, Giliran Nasdem Disebut Parpol Pendukung Capres Boneka Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar