Gak Peduli Anak Ketua Bravo 5, Sekjen PDIP Lontarkan Pernyataan Keras

Baca Juga

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto angkat bicara terkait pemukulan anak anggota DPR RI dari Fraksi PDIP oleh pengendara mobil berplat RFH.

Hasto menegaskan, aksi pemukulan, kekerasan dan penganiayaan dalam bentuk apapun, sama sekali tidak bisa dibenarkan.

Sekjen PDIP itu mengaku juga baru saja melihat video pemukulan anak koleganya di PDIP itu.

Hasto juga menyatakan akan langsung mengontak Indah Kurniawati, ibu korban pemukulan pengendara mobil plat RFH.

Demikian disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi pemukulan dan penganiayaan Justin Frederick di Tol Gatsu yang videonya viral di media sosial.

“Apa pun tindak kekerasan itu, kan, tidak diperbolehkan. Tindakan main hukum sendiri tidak boleh,” tegas Hasto ditemui di Universitas Pertahanan RI, Bogor, Minggu (5/6/2022).

Politisi PDIP asal Yogyakarta ini menekankan, sikapnya itu buka karena yang menjadi korban pemukulan dan penganiayaan adalah anak anggota DPR RI Fraksi PDIP.

Akan tetapi, semua hal yang berkaitan dengan tindak kekerasan adalah hal yang salah dan tidak dibenarkan dengan alasan apapun.

“Saya tidak melihat yang bersangkutan adalah anaknya anggota DPR dari fraksi PDI Perjuangan. Tetapi yang saya lihat adalah sistem hukum kita tidak memperbolehkan siapa pun untuk menggunakan kekerasan di berbagai persoalan,” tekan Hasto.

Sebelumnya terungkap bahwa pelaku pemukulan anak anggota DPR RI Fraksi PDIP itu adalah Faisal Marasabessy.

Aksi itu terjadi di Tol Gatsu. Saat itu, Faisal Marasabessy bersama ayahnya, Ali Fanser Marasabessy.

Ali Faser Marasabessy sendiri adalah Ketua Bravo 5, salah satu relawan pendukung Jokowi.

Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengungkap, pihaknya sudah menetapkan satu tersangka dalam kasus tersebut.

“Sudah diamankan dua orang. Kemudian satu orang sudah ditetapkan tersangka dan ditahan,” kata Hengki Haryadi, Minggu (5/6/2022).

Hengki juga memastikan pihaknya langsung menahan FM, pelaku pemukulan anak anggota DPR RI dari Fraksi PDIP.

“FM ditahan dan menjadi tersangka,” ungkap Hengki.

Berdasarkan penyelidikan, pihaknya juga mendapati bahwa plat nomor RFH mobil pelaku juga tidak terdaftar di kepolisian alias palsu.

“Pelat RFH yang digunakan pelaku penganiayaan tidak terdaftar,” beber Hengki Heryadi. 

Sumber: pojoksatu

Foto: Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (ist1)