Breaking News

Proyek Kereta Cepat Sudah 5 Kali Bikin Kecelakaan, Ada Korban Jiwa


Ramai video pembongkaran tiang pancang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). 

Pembongkaran itu direncanakan namun arah robohnya tiang tidak sesuai rencana tersebut. Akibatnya, tiang pancang yang roboh itu menimpa ekskavator.

Ini bukan pertama kalinya proyek kereta cepat menimbulkan masalah. Berdasarkan catatan kumparan, sudah 5 kali proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung membuat kecelakaan yang membahayakan. Berikut rangkuman dari kumparan:

Crane Jatuh di Matraman dan Tewaskan 4 Pekerja

Pada 4 Februari 2018, crane untuk pembangunan double double track (DDT) di Matraman jatuh dan menewaskan 4 orang pekerja. 

DDT tersebut termasuk dalam jalur kereta cepat Jakarta-Bandung di jalur Manggarai-Jatinegara. Proyek dihentikan sementara sesaat setelah kejadian.

Kecelakaan terjadi sekitar pukul 05.00 WIB, bermula saat pekerja sedang menaikkan bantalan rel dengan menggunakan alat berat jenis crane. 

Kemudian, saat bantalan rel sudah berada di atas, rupanya dudukan tidak pas sehingga jatuh menimpa pekerja.

Menurut kesaksian seorang warga yang juga Ketua RW 006, Muhammad Alwi, peristiwa ambruknya crane itu terjadi sekitar pukul 05.30 WIB.

Peristiwa yang menewaskan 4 orang ini sempat mengagetkan warga sekitar lokasi kejadian. 

Keempat korban tewas, yakni Jaenudin (44), Dami Prasetyo (25), Jana Sutisna (44), dan Joni (34), seluruhnya pekerja dalam konstruksi tersebut.

Pipa BBM di Pinggir Tol Cileunyi Terbakar

Pada 22 Oktober 2019, terjadi kebakaran pipa BBM milik Pertamina di Jalan Sukahaji, Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat. 

Lokasi terbakarnya pipa BBM milik Pertamina berada di lokasi pengerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi langsung meminta pemetaan ulang mengenai jalur infrastruktur di area itu. 

Menurutnya, selama ini pemetaan masih belum komprehensif.

"Kita akan petakan. Ini kan pemetaannya yang tidak komprehensif. Jadi kita minta kontraktor, minta kepada Pertamina, PLN, ada jalur infrastruktur yang ada dan itu akan dijadikan pola kerja,” ujar Budi Karya.

Picu Banjir di Tol Jakarta-Cikampek

Banjir sempat merendam tol Jakarta-Cikampek KM 24 di sekitar Cibitung, hingga menyebabkan arus kendaraan ke arah Jakarta berhenti total hingga puluhan kilometer. 

Kementerian Perhubungan mengungkapkan, proyek kereta cepat jadi pemicu banjir pada 1 Januari 2020 itu.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Budi Setyadi, menyatakan pengerjaan proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) membuat saluran air di ruas tol itu tersumbat.

“Tadinya saluran air bagus tapi kemudian ditutup untuk jalan kerja mobilisasi alat berat dan sebagainya. Itulah dampaknya, kemarin (banjir) seperti itu. Jadi Pak Menteri PU juga sudah menyampaikan dan kemarin saya langsung memimpin rapat di sana sudah mempertemukan antara KCIC kemudian dari WIKA, kemudian Waskita Karya sebagai kontraktornya,” katanya.

Dari pantauan kumparan, pada 2 Januari 2020 banjir menyebabkan arus kendaraan ke arah Jakarta berhenti total. 

Padahal saat itu merupakan arus balik libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. Untuk sampai ke Jakarta, sejumlah pengendara butuh waktu hingga belasan jam.

Akibat kejadian ini, PT KCIC selaku pemilik proyek kereta cepat disemprit Kementerian PUPR. KCIC saat itu bahkan diminta menghentikan pengerjaan proyek selama dua pekan. 

Hal itu karena pekerjaan konstruksi kereta cepat, menimbulkan gangguan bahkan membahayakan keselamatan jiwa.

Cairan Semen Proyek Kereta Cepat Tumpah ke Mobil di Tol

Melalui akun @maminyajunjun, Hartika P. Mutiarani, mengaku mobil yang ditumpanginya ketumpahan cairan semen dari proyek kereta cepat saat lewat jalan tol.

Menanggapi hal tersebut, Corporate Secretary PT KCIC, Mirza Soraya, mengatakan permasalahan sudah diselesaikan secara baik-baik. Pihaknya sudah bertemu dengan Hartika.

"Persoalan ini sudah diselesaikan ya. Iya kekeluargaan," kata Mirza saat dihubungi, 17 Mei 2021.

Penyelesaian secara kekeluargaan bukan berarti KCIC tidak mengganti rugi. KCIC bertanggung jawab dengan memberikan biaya perbaikan mobil. 

Hal tersebut juga sesuai dengan cuitan Hartika yang dikirimkan Mirza. Namun, belum diketahui berapa total kerugian yang ditanggung.

"Menurut info dari pihak-pihak tersebut, jadi KCIC memiliki beberapa subcont dan subcont yang bertanggung jawab kepada kejadian yang menimpa saya bernama Sinohydro. Saat ini jam 15.36 saya dan pihak dari Sinohydro sedang ke Auto2000 untuk menghitung estimasi biaya perbaikan mobil saya," bunyi cuitan Hartika yang dikirimkan Mirza.

Tiang Pancang Proyek Kereta Cepat Dirobohkan, Menimpa Ekskavator

Sebuah video pembongkaran tiang pancang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), beredar viral di media sosial. 

Dari suara yang terekam di video tersebut, pembongkaran itu direncanakan namun arah robohnya tiang tidak sesuai rencana tersebut. Akibatnya, tiang pancang yang roboh itu menimpa ekskavator.

"Lho... lho... lho... Jatuhnya ke sana. Enggak bakalan kuat! Lihat orang-orangnya, lihat orangnya," suara seseorang yang diperkirakan mandor proyek, menyuruh pekerja menengok dampak robohnya tiang pancang yang tak sesuai rencana.

Pembongkaran tiang pancang proyek kereta cepat itu berada di Teluk Jambe, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. 

Hal ini dibenarkan Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi.

Dwiyana mengakui, kontraktor proyek kereta cepat yang melakukan pembongkaran tidak menjalankan SOP yang menyebabkan arah robohnya tiang pancang menimpa ekskavator.

“Dari investigasi KCIC didapati kontraktor melanggar SOP tersebut sehingga timbul kejadian seperti yang ada di dalam video,” ujarnya tanpa menjelaskan SOP yang dimaksud.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa pembongkaran tiang pancang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung itu. 

Pihak KCIC pun telah memanggil kontraktor dan memberikan teguran. [kumparan]

Foto: Lokasi crane jatuh di Matraman Foto: Raga Imam/kumparan
Proyek Kereta Cepat Sudah 5 Kali Bikin Kecelakaan, Ada Korban Jiwa Proyek Kereta Cepat Sudah 5 Kali Bikin Kecelakaan, Ada Korban Jiwa Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar