Breaking News

Agama Atau Pancasila? Pengamat: Pertanyaan Gaya Komunis


Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) untuk pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bergaya komunis dengan pertanyaan memilih Pancasila atau Agama.

“Pertanyaan Agama atau Pancasila tendensinya adalah agar memilih Pancasila. Tapi ini pertanyaan gaya komunis yang ingin mengecilkan arti agama,” kata Pemerhati Politik dan Kebangsaan M Rizal Fadillah dalam pernyataan yang dikutip dari suaranasional.com, Rabu (16/6/2021)

Rizal mengatakan, TWK dengan pertanyaan memilih Pancasila atau agama persis seperti DN Aidit yang membuat buku “Membela Pancasila” tahun 1964 dimana faham komunisme Aidit adalah membenci Agama. Agama merupakan candu yang harus diberantas.

“Agama merupakan candu yang harus diberantas,” ungkapnya.

Pertanyaan tendensius seperti ini juga menjadi model proses “brain washing” di lingkungan pendidikan negara China, termasuk di “Kamp Pendidikan Ulang” Xinjiang untuk mengkomuniskan satu juta Muslim Uyghur. Dulu juga Tentara Khmer Merah pimpinan Pol Pot memaksakan penghafalan kategori-kategori kepada penduduk Kamboja agar “bersih faham dan fikiran” selain komunisme.

“Pertanyaan bebas moral lain seperti LGBT, pacaran, hasrat seksual yang juga tak relevan dengan pemberantasan korupsi berpadu dengan anti gerakan keagamaan FPI, HTI, serta kacau dan pencampuradukkan faham keagamaan seperti soal qunut, ucapan natal dan donor darah agama lain. Betapa picik dan tendensiusnya konten TWK untuk pegawai KPK tersebut,” ungkapnya.

Ia mengatakan, Firli harus bertanggungjawab sebagai pimpinan KPK. Dengan sandaran moral, agama, dan Pancasila maka adanya kasus TWK yang telah dinilai negatif oleh publik

“Pemeriksaan Firli oleh Komnas HAM merupakan langkah awal untuk memecatnya dari Ketua KPK,” jelas Rizal.

Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Ilustrasi TWK KPK (IST)
Agama Atau Pancasila? Pengamat: Pertanyaan Gaya Komunis Agama Atau Pancasila? Pengamat: Pertanyaan Gaya Komunis Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar