Breaking News

Ahmad Sahroni Curhat Momen Penjarahan: 'Kalau Hari Itu Saya Meninggal Saya Ikhlas'


Anggota DPR nonaktif, Ahmad Sahroni akhirnya muncul lagi di depan publik.

Politisi yang rumahnya sempat dijarah massa itu menyampaikan curhatannya langsung di depan masyarakat.

Dalam sebuah video yang mulai beredar di sosial media, Sahroni terlihat mengenakan kemeja berwarna putih dengan kacamata khasnya.

Di depan Masyarakat, Sahroni mengklarifikasi soal kata ‘Tolol’ yang sempat menghebohkan publik, hingga membuat mereka nekat menjarah rumahnya.

Sahroni mengakui bahwa dirinya memang mengatakan kata ‘Tolol’, namun Sahroni mengungkapkan bahwa kata – kata tersebut tidak ditujukan untuk masyarakat.

Dengan kalimat pembelaannya, Sahroni mengatakan bahwa orang – orang (Oknum) telah memframing kata ‘tolol’ tersebut hingga akhirnya membuat dirinya dibenci hebat oleh masyarakat.

“Memang saya mengatakan tolol bapak ibuk. Bukan pada Masyarakat, saya nggak bilang bahwa masyarakat tolol, nggak sama sekali,” ujar Sahroni.

“Itu framing yang dilakukan oleh orang – orang. Entah siapa orangnya, akhirnya membenci begitu hebatnya kepada saya,” sambungnya.

Sahroni mengungkapkan seluruh isi hatinya yang selama ini hanya terpendam di situasi politik yang kian memanas.

“Anak istri saya disumpahin, anak jahanam, durhaka, segala macam,” curhatnya.

“Kenapa saya baru hadir? Semua orang membenci saya, semua orang mencari saya,” imbuh Sahroni.

Secara terang – terangan Sahroni menegaskan bahwa dirinya tidak pernah melakukan penyelewengan dalam hal ini korupsi.

Sehingga ia menegaskan bahwa rumah yang ia tempati bukan hasil dari pajak rakyat dan semacamnya.

“Saya Alhamdulillah tidak korupsi. Tapi rumah ini dianggap duit rakyat dari hasil pajak,” tegas Sahroni.

“Sayang sekali, konteks politik di ruang publik ini diframing orang yang nggak ngerti kondisinya,” sambungnya.

Di dalam momen penjarahan yang mencekam, Sahroni mengakui bahwa dirinya berada di dalam rumahnya tersebut.

Melihat situasi rumahnya yang sudah hancur lebur, Sahroni hanya bisa pasrah dan berserah diri. Bahkan Sahroni mengatakan bahwa dirinya saat itu Ikhlas dan siap mati.

“Pasti warga Kebun Bawang waktu hari itu saya pahamin kondisinya melihat orang brutal kayak begitu,” ujar Sahroni.

“Saya satu jam pertama duduk bapak ibuk, sudah berserah diri kepada Allah SWT, kalaupun hari itu saya meninggal saya sudah ikhlasin,” tambahnya.

Sahroni mengaku Ikhlas dengan apa yang sudah menimpa dirinya dan keluarganya. Hal ini menurut Sahroni bisa menjadi Pelajaran yang berharga.

“Tapi saya Ikhlas kenapa saya mesti ada di rumah hari itu, itulah hidup dijalan, ujian yang kita tidak tahu kapan dan dimana terjadi,” kata Sahroni.

“Tapi ini satu pelajaran,” tambahnya.

Ahmad Sahroni Dinonaktifkan

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem menonaktifkan Ahmad Sahroni sebagai Anggota DPR RI dari Fraksi NasDem.

Surat Keputusan penonaktifan Ahmad Sahroni itu diteken Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh dan Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim.

Dengan Keputusan tersebut, Ahmad Sahroni sudah tidak lagi menjadi anggota DPR RI terhitung mulai Senin, 1 September 2025.

Dalam Siaran Pers DPP Partai NasDem yang diunggah di akun Instagram @official_nasdem, Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim mengatakan bahwa pernyataan para wakil rakyat yang telah menyinggung dan mencederai perasaan rakyat merupakan penyimpangan terhadap perjuangan Partai NasDem.

“Bahwa atas pertimbangan hal – hal tersebut diatas, dengan ini DPP Partai NasDem menyatakan, terhitung sejak Senin, 1 September 2025, DPP Partai NasDem menonaktifkan saudara Ahmad Sahroni,” ujar Hermawi dikutip dari Instagram @official_nasdem, Senin (1/9/25).

Sebelumnya, Ahmad Sahroni juga sudah dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI.

Selain itu, rumah Ahmad Sahroni yang berada di Jalan Swasembada Timur XXII, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara ikut dirusak hingga dijarah oleh massa.

Massa menjarah berbagai perabotan rumah tangga, pakaian, ijazah, uang, hingga surat tanah.

Sejumlah kaca jendela pecah, semua mobil yang terparkir rapi di garasi hancur lebur dilalap oleh massa.

Tembok rumah Ahmad Sahroni juga terlihat kotor, dipenuhi dengan coretan-coteran pilox berwarna hitam hingga merah.


Sumber: suara
Foto: Ahmad Sahroni. (tangkapan layar/ist)

Ahmad Sahroni Curhat Momen Penjarahan: 'Kalau Hari Itu Saya Meninggal Saya Ikhlas' Ahmad Sahroni Curhat Momen Penjarahan: 'Kalau Hari Itu Saya Meninggal Saya Ikhlas' Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar