Terungkap! Pencuri Bobol Museum Louvre Prancis Lewat Jendela Lantai Atas

Dua pelaku mengakui perbuatannya mencuri perhiasan dari Museum Louvre, Paris, Prancis. Kedua pria yang ditahan tersebut diduga membobol museum melalui jendela lantai atas. Sementara dua rekannya menunggu di jalan di bawah.

Empat pencuri membawa kabur barang rampasan setelah membobol galeri Apollo Louvre, rumah bagi Permata Mahkota Prancis, pada jam buka pagi hari tanggal 19 Oktober. Kasus ini mengungkap celah keamanan di museum yang paling banyak dikunjungi di dunia tersebut.

Jaksa Paris Laure Beccuau mengatakan kedua pria yang ditahan tersebut diduga membobol museum melalui jendela lantai atas, sementara dua rekannya menunggu di jalan di bawah.

"Keduanya telah mengakui sebagian keterlibatan mereka kepada penyidik," ujarnya dalam konferensi pers, melansir Reuters, Kamis (30/10/2025).

"Kami tidak mengesampingkan kemungkinan adanya kelompok yang lebih besar, termasuk orang yang memerintahkan pencurian dan mungkin merupakan penerima yang dituju dari perhiasan curian tersebut," tutur Beccuau.

Tidak ada bukti pada tahap penyelidikan ini yang menunjukkan bahwa pencurian tersebut merupakan pekerjaan orang dalam, ujarnya.

"Perhiasan-perhiasan itu belum kami miliki. Namun saya ingin tetap berharap perhiasan-perhiasan itu akan ditemukan dan dikembalikan ke Museum Louvre," ucapnya.

Pencurian Terorganisasi

Kedua pria yang ditahan ditangkap pada Sabtu lalu setelah diidentifikasi melalui jejak DNA yang tertinggal di tempat kejadian perkara.

Salah satunya, seorang warga negara Aljazair berusia 34 tahun yang menganggur dan telah tinggal di Prancis sejak 2010. Ja ditahan polisi saat ia mencoba naik pesawat ke Aljazair. Beccuau menyebut, pria lainnya, 39 tahun, sudah berada di bawah pengawasan yudisial dalam kasus pencurian yang diperberat.

Kedua pria tersebut tinggal di Aubervilliers, sebuah lingkungan berpenghasilan rendah di pinggiran kota kumuh di Paris utara. Beccuau mengatakan para penyidik akan meminta hakim untuk menempatkan kedua pria tersebut dalam penyelidikan formal atas dugaan beberapa tindak pidana pencurian terorganisir.

Penempatan mereka dalam penyelidikan formal di Prancis tidak menyiratkan rasa bersalah atau langsung mengarah ke persidangan, tetapi menunjukkan otoritas kehakiman menganggap ada cukup bukti untuk melakukan penyelidikan awal.

Pengacara mereka, David Bocobcza dan Reda Ghilachi, mengatakan kepada stasiun TV BFMTV, mereka menuntut agar penyelidikan dirahasiakan dan dilakukan dengan tenang. Mereka mengatakan klien mereka hanya akan berbicara dengan hakim investigasi.

Para pencuri mencuri delapan benda berharga senilai sekitar $102 juta dari koleksi Louvre pada 19 Oktober sebelum melarikan diri dengan sepeda motor. Jaksa penuntut menyebut, mereka menggunakan truk lift yang dicuri di kota Louvre di Val-d'Oise, dekat Paris, dua minggu sebelum pencurian, untuk mengakses balkon luar sebelum memecahkan jendela.

Kamera museum gagal mendeteksi penyusupan dengan cukup cepat untuk mencegah perampokan, yang berlangsung antara enam hingga tujuh menit.

Kelemahan keamanan telah memaksa museum untuk memindahkan beberapa permata paling berharganya ke Bank of France di bawah pengawalan polisi rahasia, menurut radio Prancis RTL.

Sumber: okezone

Foto: Museum Louvre (foto: AP News)