Breaking News

Bentangan Spanduk Besar 'Rakyat Indonesia Menuntut Jokowi Mundur' Warnai Aksi 411 di Patung Kuda


Spanduk berukuran besar bertuliskan 'Rakyat Indonesia Menuntut Jokowi Mundur' terpampang dalam aksi 411 di kawasan Bundaran Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, Jum'at (4/11/2022).

Spanduk berukuran besar itu dibawa oleh massa aksi 411 yang kembali berdatangan di lokasi unjuk rasa.

Berdasarkan pantauan Tribunnews.com di lokasi, spanduk berukuran besar itu tak hanya satu yang dibawa oleh massa aksi, melainkan tiga spanduk besar terpantau ditenteng oleh massa aksi GNPR 411 itu.

Sekitar pukul 14.24 WIB, massa yang datang pun terlihat semakin banyak. Berbeda dengan massa aksi yang pertama datang, massa aksi kedua diperkirakan jumlahnya mencapai ratusan.

Sementara itu, selain spanduk berukuran besar, masing masing massa aksi juga membawa bendera bendera berukuran kecil dengan bertuliskan 'Jokowi Mundur'.

Di lain sisi, dari atas mobil komando sayup sayup lantunan ayat Al-Qur'an juga dibacakan oleh salah satu pimpinan aksi tersebut.

Meski massa aksi semakin banyak, sejauh ini agenda pennyampaian pendapat itu masih terpantau tertib dan situasi di lokasi pun terlihat masih kondusif.

Sejumlah aparat kepolisian pun jug terlihat berjaga di sekitaran jalannya aksi baik dari pihak polisi lalu lintas maupun dari satuan polisi lainnya.

Terkait hal ini, sebelumnya diberitakan, Ribuan personel gabungan disiagakan untuk mengamankan Aksi Bela Rakyat (AKBAR) 411 yang akan digelar oleh sejumlah organisasi masyarakat termasuk Persaudaraan Alumni (PA) 212 di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (4/11/2022).

Selain di Patung Kuda, personel juga diturunkan untuk pengamanan aksi demonstrasi yang digelar oleh para buruh di Kementerian Ketenagakerjaan.

"Personel pengamanan 3.790 untuk mengawal dua aksi tersebut," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan saat dikonfirmasi, Jumat (4/11/2022).

Zulpan menerangkan pihaknya sudah menerima surat pemberitahuan terkait akan adanya aksi demo tersebut.

Dari surat pemberitahuan, jumlah massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) kurang lebih berjumlah 750 orang.

"Tuntutannya turunkan Harga BBM, turunkan harga-harga, Tegakan Keadilan Hukum (Tritura)," ucapnya.

Selain itu, lanjut Zulpan, estimasi massa demo yang digelar oleh Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) di Kementerian Ketenagakerjaan berjumlah 1.000 orang.

"Mereka menolak pembatalan upah menggunakan PP No.36 dan Naikkan Upah minimum tahun 2013 13 persen," ungkapnya.

Untuk informasi, Sejumlah Organisasi Massa (Ormas) termasuk Persaudaraan Alumni (PA) 212 bakal menggelar demonstrasi bertajuk Aksi Bela Rakyat (AKBAR) 411 di kawasan Istana Presiden, Gambir, Jakarta Pusat, Jum'at (4/11/2022).

Salah satu tokoh massa aksi, Habib Muhammad Bin Hussein Al Attas mengatakan, aksi demonstrasi besok dilakukan karena pihaknya menganggap Presiden Joko Widodo telah gagal menjalankan pemerintahan.

"Bahwa oleh karena itu kami menuntut yang terhormat Presiden Joko Widodo dengan legowo untuk mundur sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Politik dan Pemerintahan," ucap Hussein dalam keterangan persnya, Kamis (3/11/2022).

Terkait aksi yang akan digelar besok, Muhammad pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut mengikuti agenda itu dengan ikut turun kejalan.

Selain itu alasan pihaknya melakukan aksi turun ke jalan lantaran ingin menyampaikan aspirasi perihal perbaikan berbagai keadaan di tanah air yang seharusnya bisa diselesaikan oleh pemerintah.

"Oleh karena itu sekali lagi kami mengajak segenap elemen bangsa yang cinta tanah air dan bangsa untuk turun ke jalan pada hari Jum'at esok untuk menyampaikan aspirasi mulia ini," pungkasnya.

Sumber: tribunnews
Foto: Bentangan Spanduk Berukuran Besar 'Rakyat Indonesia Menuntut Jokowi Mundur' Warnai Aksi 411 di Area Patung Kuda Jakpus/Fahmi Ramadhan
Bentangan Spanduk Besar 'Rakyat Indonesia Menuntut Jokowi Mundur' Warnai Aksi 411 di Patung Kuda Bentangan Spanduk Besar 'Rakyat Indonesia Menuntut Jokowi Mundur' Warnai Aksi 411 di Patung Kuda Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar