Keluarga Brigadir J Miris Lihat Karo Paminal dan Anak Buahnya Kurang Tata Krama saat Bertamu, Ini Videonya
Kepala Biro Paminal Propam Polri Brigjen Pol Hendra Kurniawan resmi
dinonaktifkan dari jabatannya mulai Rabu 20 Juli 2022 malam.
Sebelumnya, Hendra Kurniawan diketahui sempat datang menemui keluarga
Brigadir Nopransyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Muaro Jambi.
Namun, pihak keluarga Brigadir J mempersoalkan kedatangan jenderal polisi
bintang satu ini.
Yang dipersoalkan keluarga adalah kehadiran Hendra Kurniawan dan anak
buahnya dianggap tidak memiliki tata krama dan etika.
Hendra Kurniawan dan rombongan disebut oleh pihak keluarga masuk ke dalam
rumah tanpa salam.
Selain itu, mereka juga tidak membuka sepatu. Alhasil, tikar di dalam rumah
terinjak-injak oleh rombongan pejabat dari Propam Mabes Polri
tersebut.
Padahal tikar tersebut juga digunakan sebagai alas tidur oleh keluarga
Brigadir J. Dalam video itu juga terlihat keluarga Brigadir J duduk di
lantai. Namun, sejumlah anggota polisi itu tetap berdiri
Kehadiran Hendra Kurniawan dan anak buahnya ini direkam secara
sembunyi-sembunyi dan diunggah oleh keluarga Brigadir J ke media sosial. Ada
tiga video yang diunggah oleh keluarga.
"Cuplikan kedatangan Karo Paminal Propam Brigjen Hendra bersama para
pengawalnya ke rumah duka setelah almarhum dimakamkan. Karena kami dilarang
untuk memvidiokan dan mengambil gambar jadi hanya sebatas ini yg bisa kami
dapatkan. Itupun dengan cara tersembunyi. Seharusnya bertamu ke rumah orang
lain kan pasti ada tata krama. Kami tau kami orang kecil, tapi bukan berarti
sesuka hati para petinggi masuk ke rumah kami tanpa ada kata salam dan pakai
alas kaki ke dalam rumah. Karena tikar yg dipijak2 itu kami pakai untuk alas
tidur kami. Sungguh hati kami miris melihat kurangnya tatakramanya," tulis
akun Facebook Roslin.Emika seperti dikutip FIN pada Kamis, 21 Juli 2022.
Roslin adalah adik dari Rosti Simanjuntak ibu kandung Brigadir J. Menurut
Roslin, kedatangan Hendra Kurniawan hanya untuk menyampaikan kronologis
peristiwa.
Personel Propam Polri disebut Roslin hanya memberikan informasi secara
lisan. Tidak ada bukti-bukti lain yang ditunjukkan ke pihak keluarga. Namun,
pengawalannya dinilai berlebihan.
"Hanya untuk menyampaikan kronologis kejadian dengan kata2 dikawal ketat
segini banyak personilnya tanpa di barengi dengan bukti2. Dimanakah hati
nurani mu. Kami baru saja memakamkan anak kami. Kami masih shock tiba2
didatangi dengan aparat kepolisian yg diutus dari Mabes harus beginilah cara
klian. Waktu anak kami dimakamkan dimana klian semua?????? Untung anak
kami Tuhan beri hikmah biarpun dilarang keras memvideokan dia masih bisa
dengan lihai mengambil vidio2 tanpa diketahui mereka. Sehingga kami punya
banyak bukti yg tidak bisa disangkal," lanjutnya.
Sebelumnya, Penyidik Utama Propam Polri Kombes Pol Leonardo Simatupang
membantah Brigjen Pol Hendra Kurniawan ikut mengantar jenazah di rumah duka
di Muaro Jambi pada 9 Juli 2022 lalu.
Leonardo mengatakan Brigjen Hendra baru menyambangi kediaman keluarga saat
jenazah Brigadir J sudah dimakamkan.
Leonardo menyebut Brigjen Hendra datang dalam rangka upacara pemakaman dan
membantu mutasi adik Brigadir J, yaitu Bripda LL Hutabarat atau Reza dari
Mabes Polri ke Polda Jambi.
Terkait kedatangan Hendra ke Jambi, pernyataan Leonardo Simatupang ini
dibenarkan pihak keluarga.
Namun, soal mutasi adik Brigadir J, keluarga membantahnya. Roslin dengan
tegas menyatakan keluarga tidak pernah minta bantuan mutasi ke Brigjen
Hendra.
"Keluarga tidak ada minta bantuan kepada karo paminal Brigjen Hendra untuk
mutasi adek almarhum. Tapi kami minta bantuan kepada bapak Kapolda Jambi
untuk pemindahan adek almarhum ke Polda Jambi. Karo Paminal Propam Brigjen
Hendra datang sesudah almarhum dimakamkan hanya untuk menceritakan kronologi
penembakan tanpa barang bukti," pungkasnya.
Diketahui Kepala Biro Paminal Propam Polri Brigjen Pol Hendra Kurniawan
resmi dinonaktifkan dari jabatannya mulai Rabu 20 Juli 2022 malam.
Selain Karo Paminal, Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi
Susianto juga mengalami nasib serupa.
Alasan Mabes Polri, penonaktifan tersebut untuk menjaga independensi dan
transparansi terkait penyelidikan kasus tewasnya Brigadir Nopransyah Yosua
Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo di kompleks
Polri kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat 8 Juli 2022 lalu.
Seperti diberitakan, aksi baku tembak yang terjadi di kediaman Kadiv Propam
Polri Irjen Pol Ferdy Sambo terus diselidiki.
Informasi yang dihimpun tim penyelidik, insiden penembakan terjadi karena
Brigadir Nopransyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J diduga melecehkan istri
Ferdy Sambo. Yaitu Putri Candrawathi.
Yosua disebut masuk ke kamar istri Ferdy Sambo dan menodongkan pistol.
"Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J
memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri Kadiv Propam dengan
menodongkan senjata,” kata Karopenmas Div Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad
Ramadhan di Jakarta, Senin 11 Juli 2022.
Melihat kehadiran Brigadir Nopransyah Yosua Hutabarat di dalam kamarnya,
istri Ferdy Sambo berteriak histeris.
Teriakan istri Ferdy Sambo itu didengar oleh Bharada E yang saat itu berada
di lantai 2. Dia pun berlari turun ke lantai 1 dan menuju ke arah kamar
pribadi komandannya.
Melihat kedatangan Bharada E, Brigadir Yosua menegurnya. Karena panik, Yosua
langsung menodongkan senjata dan menembak Bharada E.
"Dia pun menghindar. Bharada E pun membalas menembak. Tembakannya mengenai
sasaran dan menewaskan Brigadir J," papar Ramadhan.
Saat peristiwa itu terjadi, Ferdy Sambo tidak ada di rumah. Dia tengah
menjalani tes PCR.
Dari hasil olah TKP, Brigadir Yosua melepaskan tembakan sebanyak 7 kali.
Sedangkan Bharada E membalas tembakan 5 kali.
Ferdy Sambo mengetahui peristiwa itu setelah ditelepon oleh istrinya yang
berteriak histeris. Mendengar teriakan istrinya, Ferdy Sambo langsung
bergegas menuju kediamannya di kawasan Duren Tiga Jakarta Selatan.
"Begitu sampai di rumah Kadiv Propam mendapati Brigadir J sudah dalam
kondisi meninggal dunia," tutur Ramadhan.
Ferdy Sambo langsung menghubungi Kapolres Jakarta Selatan. Kasus ini
ditangani oleh Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan dan Propam Polri.
Ramadhan menyebut Polri telah melakukan olah TKP. Sejumlah saksi telah
dimintai keterangan. Termasuk istri Kadiv Propam dan Bharada E.
"Berdasarkan keterangan saksi dan barang bukti di lapangan Brigadir J
memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri Kadiv Propam,”
lanjutnya.
Diketahui Brigadir Yosua adalah anggota Bareskrim yang ditugaskan sebagai
sopir dinas istri Kadiv Propam.
Capture unggahan keluarga Brigadir J saat rombongan Karo Paminal
menemui pihak keluarga di Muaro Jambi. -Roslin Emika-Facebook
|
Sementara Bharada E adalah anggota Brimob yang bertugas sebagai pengawal
Kadiv Propam.
Usai kejadian, Bharada E kini diamankan oleh Propam Polri. Namun, belum
diketahui apakah yang bersangkutan ditahan atau tidak.
Hingga saat ini Bharada E berstatus terperiksa. Alasannya, karena membela
diri untuk menyelamatkan kehormatan istri pimpinannya.
Capture unggahan keluarga Brigadir J saat rombongan Karo Paminal
menemui pihak keluarga di Muaro Jambi. -Roslin Emika-Facebook
|
Sumber:
fin
Foto: Rombongan Karo Paminal saat menemui keluarga Brigadir J. Tampak para
polisi tidak melepas sepatu. -Roslin Emika-Facebook
Keluarga Brigadir J Miris Lihat Karo Paminal dan Anak Buahnya Kurang Tata Krama saat Bertamu, Ini Videonya
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar