Breaking News

Peristiwa 4 Juni: Presiden China Dibunuh, Kereta yang Ditumpangi Dibom


Sejumlah peristiwa terjadi pada tanggal 4 Juni. Agar mengingatnya kembali, Okezone pun coba merangkum peristiwa-peristiwa itu, sebagaimana dikutip dari Wikipedia.org:

2001 - Gyanendra, raja terakhir Nepal, naik ke tahta setelah pembantaian di Istana Kerajaan

Gyanendra Bir Bikram Shah Dev yang lahir di Kathmandu, Nepal, 7 Juli 1947 (umur 71 tahun) adalah Raja Nepal sejak 4 Juni 2001 hingga 28 Mei 2008. Gyanendra menjadi raja sesaat setelah terjadi pembunuhan terhadap Raja Dipendra Bir Bikram Shah dan hampir seluruh anggota keluarganya oleh anaknya sendiri. 

Pada April 2006, kaum konstitusionalis mengadakan protes di Kathmandu terhadap pemerintahan Gyanendra. Protes-protes ini mendapat dukungan dari para wartawan, pengacara, dan berbagai kelompok oposisi.

Pemerintah kerajaan menanggapinya dengan memberlakukan jam malam yang diberlakukan polisi dengan kekerasan dengan memukuli para demonstran dengan tongkat atau menembak para demonstran. Tanpa mengindahkan larangan pemerintah, kubu oposisi memulai aksi mogok nasional untuk memprotes raja dan menuntut pemulihan demokrasi.

Unjuk rasa menuntut dirinya turun berakhir pada minggu ketiga sejak pertama kali digelar. Dukungan Partai Komunis Nepal terhadap tujuh partai oposisi sepakat menghentikan demonstrasi yang melumpuhkan Kathmandu.

Mereka setuju menghidupkan kembali parlemen yang sudah empat tahun mati suri. Girija Prasad Koirala dipilih sebagai Perdana Menteri Nepal. 

1985 - Hari Kelahiran Pemain Sepakbola Asal Jerman Lukas Podolski

Lukas Josef Podolski lahir di Gliwice, Polandia, 4 Juni 1985. Ia adalah seorang pemain sepakbola Jerman keturunan Silesia. Ia memiliki nama julukan Prinz Poldi ("Pangeran Poldi").

Dia diakui sebagai salah satu pemain Jerman terbaik dari generasinya. Terkenal karena kaki kirinya yang sangat kuat dan akurat, dia juga dikenal karena tendangan eksplosif, teknik, dan serangannya dari sisi kiri.

1928 - Presiden Republik China Zhang Zuolin Dibunuh Agen Jepang 

Zhang Zuolin adalah salah satu panglima perang Tiongkok pada zaman Republik Tiongkok awal abad 20. Dia adalah panglima perang untuk wilayah Manchuria dan pernah menguasai daerah yang luas di bagian utara Tiongkok.

Julukannya adalah Komandan Besar, Komandan Hujan atau Harimau Mukden. Zhang lahir dari keluarga sederhana. Dalam karier militernya dia pernah membantu Jepang dalam perang Rusia-Jepang (1904-1905) sebagai pemimpin dari milisi Manchuria. Di bawah pemerintahan Republik Tiongkok dia menduduki beberapa jabatan penting dalam militer.

Sejak diangkat sebagai inspektur jenderal Manchuria hingga kematiannya, dia memegang kendali efektif atas wilayah itu. Dia tak henti-hentinya melancarkan peperangan untuk memperluas wilayah kekuasaannya ke daerah selatan sejak tahun 1920 dan seterusnya, terlibat dalam pertikaian tiga pihak dengan panglima perang lainnya Wu Peifu dan Feng Yuxiang untuk memperebutkan kontrol atas Beijing.

Pasukan Fengtian yang dipimpinnya berhasil menduduki daerah Beijing dan Tianjin hingga dipukul mundur tahun 1926 oleh Jiang Jieshi (Chiang Kai-shek) dalam ekspedisi utaranya. Jiang kemudian memaksa para panglima perang untuk menyerah dan membangun pemerintahan nasional Tiongkok, dengan demikian zaman para panglima perang berakhir sudah.

Tahun 1928, Zhang makin bersikap tidak kooperatif dengan pemerintah Jepang di Manchuria dan dia berangkat ke Beijing untuk menyerah pada Jiang. Akibatnya, dia dihabisi oleh Jepang dengan cara mengebom kereta yang ditumpanginya dalam perjalanan pulang ke Shenyang setelah baru saja menyerahkan kontrol atas Beijing kepada pemerintah nasionalis Guomindang yang dipimpin Jiang Jieshi.

Pembunuhan ini dilaksanakan oleh sekelompok kecil tentara dari pasukan Guandong dan dipimpin oleh perwira senior pasukan Guandong, Kolonel Daisaku Komoto. Ini adalah bagian dari persekongkolan untuk mengamankan sebagian besar Manchuria di luar jalur kereta api Manchuria selatan yang diserahkan pada Jepang setelah perang Rusia-Jepang. Kekuasaannya atas Manchuria diteruskan oleh anaknya Zhang Xueliang yang juga dikenal dengan julukan Komandan Muda.

1940 - Perang Dunia II: Evakuasi Dunkerque berakhir - tentara Britania mengevakuasi 300.000 tentara dari Dunkerque, Prancis.

Evakuasi Dunkerque atau Operasi Dynamo, dikenal juga dengan sebutan Mukjizat Dunkerque, adalah evakuasi tentara Sekutu dari pantai dan pelabuhan Dunkerque, Prancis, pada tanggal 26 Mei sampai 4 Juni 1940 semasa Perang Dunia II. Operasi ini dirancang ketika sejumlah besar tentara Britania, Prancis, Belgia, dan Kanada terjebak dan dikepung tentara Jerman saat Pertempuran Prancis.

1878 - Konvensi Siprus: Kesultanan Utsmaniyah menyerahkan Siprus ke Britania Raya

Konvensi Siprus tanggal 4 Juni 1878 adalah persetujuan rahasia antara Britania Raya dan Kekaisaran Utsmaniyah. Hasil dari konvensi ini adalah Utsmaniyah menyerahkan Siprus ke Britania Raya. Persetujuan ini merupakan hasil dari negosiasi pada awal tahun 1878.

Sumber: okezone
Foto: Presiden Republik China Zhang Zuolin semasa muda (Foto: Wikipedia)
Peristiwa 4 Juni: Presiden China Dibunuh, Kereta yang Ditumpangi Dibom Peristiwa 4 Juni: Presiden China Dibunuh, Kereta yang Ditumpangi Dibom Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar