Breaking News

Rusia Bersitegang Melawan Israel, Hitler dan Zelensky Nazi Keturunan Yahudi


Sejak Hitler berkuasa, hingga nyaris berakhirnya Perang Dunia II, daratan Eropa menjadi ajang permbantaian terhadap Yahudi.

Begitu banyak orang Yahudi yang menjadi pengungsi dideportasi dari wilayah-wilayah yang dikuasai Nazi Jerman.

Mereka tak punya tempat tinggal. Setelah PD II usai, Amerika Serikat mengambil inisiatif pendirian negara Israel untuk menampung kaum Yahudi korban Perang. Holocaust atas Yahudi Eropa menjadi pemicu konflik dunia Arab.

Banyak penelitian yang mengungkap kebenaran fakta tentang Holocaust mulai digugat termasuk Rusia yang memberikan pernyataan resmi, bahwa Yahudi melakukan propaganda Nazi melalui campur tangan Amerika.

Ketegangan diplomatik antara Israel dan Rusia, dalam mengangkat isu neo Nazi, disebabkan oleh komentar Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, menyatakan bahwa Hitler adalah keturunan Yahudi.

Rusia mengklaim berperang untuk “menghapus Nazi” Ukraina ketika Presiden Volodymyr Zelensky adalah seorang Yahudi, Lavrov mengatakan:

“Saya bisa saja salah, tetapi Hitler juga memiliki darah Yahudi...

Hitler menjadi tersangka bahwa enam juta orang Yahudi dibunuh oleh Nazi Jerman dalam Holocaust selama Perang Dunia Kedua.Komentar Lavrov itu memicu badai kemarahan di Israel, dan Kementerian Luar Negeri Israel memanggil duta besar Rusia menuntut klarifikasi dan permintaan maaf.

Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, membalas, dengan mengatakan:

“Kami telah memperhatikan pernyataan anti-historis Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid, yang sebagian besar menjelaskan pendekatan pemerintah Israel saat ini dalam mendukung rezim neo-Nazi di Kiev.

Israel mendukung posisi AS mengenai Ukraina,  dan membenci Rusia, berusaha menunjukkan dirinya sebagai pendukung demokrasi dan hak asasi manusia.

Meskipun ketegangan meningkat dalam hubungan Rusia-Israel, perselisihan belum mencapai titik krisis diplomatik. Namun, dengan para pejabat Israel yang menuntut permintaan maaf resmi atas komentar Lavrov, sulit untuk memprediksi bagaimana dan kapan ketegangan akan mereda.

Konflik Rusia dan Israel di Suriah

Saat ini sebagian besar didasarkan pada kepentingan bersama di Suriah. Moskow mendukung Presiden Bashar Assad dan ingin menstabilkan rezimnya dan membantu memulihkan negara karena ini memberinya legitimasi untuk mempertahankan pangkalan militer Rusia di sana.

Israel menghormati sikap Rusia itu dan tidak menargetkan rezim Suriah. Namun, opsi untuk menyerang istana Assad telah dipertimbangkan oleh kepala tentara Israel lebih dari dua tahun lalu karena presiden Suriah telah mengizinkan orang Iran untuk masuk ke negara melakukan kegiatan militer di sana.

Akibatnya, Iran dianggap sebagai target yang sah untuk serangan udara Israel, berkoordinasi dengan Rusia, yang tidak keberatan.Hubungan antara Rusia dan Israel tumbuh lebih rumit, Israel mungkin akan mengebom target Suriah, 

Oleh : Nazar EL Mahfudzi
Peneliti, Pusat Studi Islam dan Pancasila (PSIP) Universitas Muhammadiyah Jakarta

Disclaimer : Rubrik Kolom adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan oposisicerdas.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi oposisicerdas.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.
Rusia Bersitegang Melawan Israel, Hitler dan Zelensky Nazi Keturunan Yahudi Rusia Bersitegang Melawan Israel, Hitler dan Zelensky Nazi  Keturunan Yahudi Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar