Breaking News

Perusahaan Sawit Penyebab Krisis Minyak Goreng Mobilisasi Dukungan Jokowi 3 Periode


Politisi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu mengungkap keterlibatan perusahaan sawit dalam wacana perpanjangan masa jabatan Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden.

Bocoran disampaikan Masinton di tengah hangatnya berita pengusutan korupsi kelangkaan minyak goreng serta pertemuan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dengan salah satu tersangka. 

"Korporasi besar perusahaan sawit yang ikut memobilisasi dukungan perpanjangan jabatan presiden 3 periode harus diberi sanksi," kata Masinton dilihat dari di akun Twitternya, Rabu (20/4/2022).

Masinton tidak menyebut nama. Namun, dia meminta perusahaan sawit tersebut harus diberi sanksi karena telah ikut berpartisipasi melawan konstitusi.

Tak hanya itu, anggota Komisi XI DPR itu menyebut perusahaan tersebut berkontribusi terhadap kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng yang terjadi di Indonesia.

"Lawan oligarki kapital!" seru Masinton.

Sebelum membocorkan ini, Masinton sudah jadi sorotan. Dia rajin mengkritisi Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar yang disebutnya tokoh yang menggulirkan isu perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan pemilu 2024. 

Masinton pun dilaporkan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR usai menyebut Luhut dengan sebutan 'Brutus Istana'. Dipahami secara umum, Brutus adalah seorang penghianat yang kejam.

Hal itu disampaikan Masinton karena geram dengan kelakuan Luhut yang menggulirkan isu penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden. Dalam sebuah wawancara, Masinton meminta Luhut yang supaya mundur dari jabatannya sebagai pembantu presiden.

Masinton dilaporkan ke MKD oleh Koordinator Relawan Indonesia Bersatu, Risman Hasibuan. Risman menuding Masinton menyerang Luhut dengan menggunakan bahasa tidak beretika. 

Risman menilai, pernyataan Masinton tersebut tidak elok disampaikan ke publik apalagi DPR punya forum khusus untuk menyampaikan kritik.

Di waktu berdekatan, Kejaksaan Agung mengumumkan telah menetapkan empat orang tersangka dalam kasus korupsi pemberian fasilitas ekspor crude palm oil yang menyebabkan kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng di Indonesia.

Mereka adalah Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Indrasari Wisnu Wardhana, Senior Manager Corporate Affairs Permata Hijau Stanley MA, General Manager bagian General Affairs PT Musim Mas Togar Sitanggang, dan Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia Parulian Tumanggor.

Para tersangka diduga melakukan perbuatan melawan hukum dengan adanya permufakatan antara pemohon dan pemberi izin dalam proses penerbitan persetujuan ekspor.

Kemudian dikeluarkan persetujuan ekspor kepada eksportir yang seharusnya ditolak izinnya karena tidak memenuhi syarat, yaitu mendistribusikan CPO atau RBD Palm Olein tidak sesuai dengan harga penjualan dalam negeri (DPO) dan tidak mendistribusikan CPO dan RBD Palm Olein ke dalam negeri sebagaimana kewajiban yang ada dalam DMO, 20% dari total ekspor.

Di saat bersamaan, viral foto Luhut dengan Master Parulian Tumanggor, satu dari empat tersangka dalam kasus tersebut.

Dalam foto yang beredar di media sosial nampak Luhut dibalut kemeja putih berfoto bersama MP Tumanggor yang mengenakan kemeja merah muda. Luhut duduk di sebuah kursi sementara Tumanggor yang kini berstatus tersangka dalam perkara mafia minyak goreng mengenakan kemeja merah muda. Keduanya tampak tersenyum.[]

Sumber: akurat
Foto: Politisi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu/Net
Perusahaan Sawit Penyebab Krisis Minyak Goreng Mobilisasi Dukungan Jokowi 3 Periode Perusahaan Sawit Penyebab Krisis Minyak Goreng Mobilisasi Dukungan Jokowi 3 Periode Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar