Breaking News

Kecam Kekerasan di Masjid Al Aqsa, Partai Arab Ancam Mundur dari Koalisi Pemerintahan Israel


Koalisi pemerintahan Israel yang dipimpin oleh Perdana Menteri Naftali Bennett terancam kehilangan mayoritas di parlemen usai United Arab List (UAL) atau Raam menangguhkan keanggotaannya sebagai tanggapan atas kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa.

Raam merupakan partai Arab-Israel yang berisi orang Palestina di Israel. Raam dipimpin oleh Mansour Abbas yang menjadi orang Palestina pertama yang berada di pemerintahan Israel.

Keberadaan Raam di koalisi pemerintahan Bennett cukup penting mengingat ia hanya memiliki mayoritas tipis, yaitu 61 dari total 120 kursi di Knesset. Raam sendiri menyumbang 4 kursi.

Namun Bennett terancam kehilangan mayoritas di parlemen setelah pada Minggu (17/4), Raam memutuskan untuk menangguhkan keanggotaannya di koalisi sebagai kecaman atas kekerasan yang dilakukan polisi Israel di kompleks Masjid Al Aqsa selama akhir pekan lalu hingga melukai 170 orang.

"Jika pemerintah melanjutkan langkahnya terhadap rakyat Yerusalem, kami akan mengundurkan diri sebagai sebagai sebuah blok," kata Raam dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Al Jazeera.

Deklarasi tersebut dikeluarkan beberapa jam setelah lebih dari 20 warga Palestina dan Israel terluka dalam insiden terbaru di kompleks Masjid Al Aqsa.

Kendati begitu, penarikan diri Raam tidak akan mempengaruhi pemerintahan mengingat Knesset dalam reses hingga 8 Mei mendatang. 

Sumber: rmol
Foto: Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett/Net
Kecam Kekerasan di Masjid Al Aqsa, Partai Arab Ancam Mundur dari Koalisi Pemerintahan Israel Kecam Kekerasan di Masjid Al Aqsa, Partai Arab Ancam Mundur dari Koalisi Pemerintahan Israel Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar