Dicap Tak Suka Hubungan Indonesia-China, Rizal Ramli: Sebetulnya..

Beberapa waktu yang lalu, sempat heboh soal pernyataan pakar ekonomi senior Rizal Ramli mengenai hubungan China dan ibu kota negara baru.

Rizal Ramli mempertanyakan kepentingan di balik pembangunan ibu kota negara baru yang dinilai masih tidak perlu untuk dilakukan apalagi di masa pandemi ini.

Pembangunan yang akan di lakukan di Kalimantan Timur itu, menurutnya tak akan banyak menarik perhatian pemilik perusahaan real estate untuk ikut membangun ibu kota negara baru di sana.

Rizal Ramli juga mengatakan ujung-ujungnya pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur hanya akan menarik perhatian BUMN China.

Bukan itu saja, Rizal Ramli juga menyebutkan kemungkinan orang-orang asal China dengan 'santai' memilih tinggal di sana dan membuat 'peradaban baru' di Indonesia.

Meski bukan yang pertama kali, Rizal Ramli kerap kali mengkritik mengenai hubungan antara China dan Indonesia.

Kerap kali mengkritik soal China dan 'bantuannya' untuk Indonesia, Rizal Ramli dinilai seakan tak suka jika otoritas bekerja sama dengan pihak Beijing.

Meluruskan penilaian tersebut, melalui sebuah unggahan di Twitter pribadinya @RamliRizal pada 7 Oktober 2021, sang ekonom pun buka suara.

Tak bermaksud memagari kerja sama Indonesia dan China, Rizal Ramli mengaku tak masalah dengan hal tersebut.

Namun ia menekankan harus adanya prinsip politik luar negeri yang bebas aktif yang mengutamakan kepentingan tanah air.

"Sebetulnya tidak masalah Indonesia kerja sama dgn siapa saja, kita harus pegang prinsip politik luar negeri bebas aktif untuk kepentingan nasional kita," tutur Rizal Ramil, sebagaimana dikutip dari aku Twitter pribadinya.

Ada syarat yang dinilainya penting dalam mengelola kerja sama dengan pihak luar negeri, selain dilakukan secara transparan diharapkan tak ada 'main uang' dibalik kesepakatan yang ada.

"Syaratnya transparan dan tata kelola accountable, dan pejabat2 tidak ambil keputusan berdasarkan sogokan dan kickback!," ucapnya lagi.