Breaking News

Berderai Air Mata, Anak Jenderal Ahmad Yani Beri Kesaksian Saat Malam Pembantaian: Bapak Diseret Kaya Binatang


Hari ini 30 September 2021, tepat 56 tahun lalu terjadi suatu kudeta yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Tragedi itu dikenal dengan Gerakan 30 September atau G30S PKI.

Peristiwa tragis ini menewaskan enam perwira tinggi militer Indonesia dan satu orang lainnya berhasil selamat dalam upaya pembunuhan yang dilakukan PKI. Adapun keenam perwira tinggi yang gugur akibat pembantaian PKI yaitu:

- Letjen TNI Ahmad Yani
- Mayjen TNI Raden Suprapto
- Mayjen TNI Mas Tirtodarmo Haryono (MT Haryono)
- Mayjen TNI Siswondo Parman (S Parman)
- Brigjen TNI Donald Isaac Panjaitan (DI Panjaitan)
- Brigjen TNI Sutoyo Siswomiharjo.

Sedangkan Jenderal TNI Abdul Harris Nasution (AH Nasution) yang menjadi sasaran utama berhasil selamat dari upaya pembunuhan tersebut. Jenazah mereka kemudian ditemukan pada 3 Oktober di Pondok Gede, Jakarta atau yang dikenal dengan Lubang Buaya.

Mengenang peristiwa G30S/PKI ini, salah satu anak dari Jenderal Ahmad Yani yang menjadi saksi pembantaian sadis itu memberi kesaksian. Sambil berderai air mata, Untung Mufreni Yani mengungkapkan kekejaman yang terjadi saat itu.

"Kami kejar bapak dari belakang. Kalau di film masih lebih bagus. Di angkat, kaki diseret, tangan diseret," kata Untung dalam kanal YouTube tvOne dokumen 21 September 2017.

"Kalau waktu itu (kejadian asli) gak ada yang ngangkat tangannya. Orang (bapak) diseret kaya nyeret binatang," sambungnya.

Setelah penembakan itu, Untung melihat sang ayah dilempar ke dalam sebuah bus lalu dibawa pergi oleh pasukan Cakrabirawa.

"Ini saya lihat sampai keluar di lempar lah ke dalam bus kalau gak salah. Almarhum itu di lempar ke dalam bus setelah itu berangkat mereka," ujarnya.

Lebih lanjut, Untung juga mengatakan bahwa dia sangat terpukul jika ada pihak yang mengatakan bahwa kejadian saat itu tidak terdapat kekerasan sama sekali.

"Saya gak suka, ada orang bilang tidak ada penyiksaan itu bohong semua. Kami yang lihat disini kami yang ngalamin," kata Untung.

"Gimana kita gak sakit hati, timbulah sakit hati kalau liat orang yang ngomong kaya gitu," sambungnya.

"Karena kami yang ngalamin, orang tua kami ayah kami yang kami cintai itu diseret seret keluar," ujarnya.

Dalam kesaksiannya itu, Untung dan keluarganya yang masih ada mengatakan bahwa setiap September mereka sangat berduka. "Setiap September kami punya perasaan sendiri tidak bisa terus lupa. Gak mungkin, karena ini yang kami alami," kata Untung.

"Setiap september kita tidak akan merasa senang, kita selalu merasa sedih karena kita akan ingat terus ingat terus," imbuhnya.***

Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Jendral Ahmad Yani /Ryannico/
Berderai Air Mata, Anak Jenderal Ahmad Yani Beri Kesaksian Saat Malam Pembantaian: Bapak Diseret Kaya Binatang Berderai Air Mata, Anak Jenderal Ahmad Yani Beri Kesaksian Saat Malam Pembantaian: Bapak Diseret Kaya Binatang Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar