Diungkap Novel Basewedan, Ada Penindakan Korupsi Terjegal, Tiba-tiba Berhenti tanpa Alasan Jelas
Novel Baswedan mengungkap, ada penindakan korupsi terjegal pada 2015 dengan tanpa ada alasan yang jelas.
Novel menceritakan, pada 2014, KPK membangun gerakan nasional penyelamatan sumber daya alam (SDA).
Bahkan, KPK juga sudah membuat kerangka kerja dalam upaya pemberantasan korupsi untuk sektor SDA.
Berdasarkan pemeriksaan BPK, KPK disebut berhasil menyelamatkan potensi kerugian keuangan negara sebesar Rp280 triliun.
Sektor ini dipilih lantaran banyak kepentingan politik ‘menggarap’ sektor sumber daya alam untuk mencari uang.
Hal itu diungkap Novel Baswedan dalam diskusi daring Public Virtue Institute, Minggu (20/6/2021).
“Beberapa penelitian itu dikatakan oknum-oknum tertentu yang punya kepentingan politik atau politik hitam itu banyak memanfaatkan sumber daya alam untuk cari uang,” ungkap Novel.
Kinerja lembaga antirasuah di sektor SDA ini disebutnya cukup membuahkan prestasi.
Sayangnya, hal itu malah terjegal pada 2015 dan tidak dilanjutkan lagi tanpa ada kejelasan.
“Saya nggak tahu kenapa. Karena tentunya penjelasannya seperti apa nggak paham. Harusnya kalau itu suatu hal yang baik teruskan,” tutur Novel.
Ia pun sangat menyayangkan hal tersebut. Sebab, perampokan di sekotr SDA diyakininya cukup besar.
Selain itu, kekayaan negara yang dirampok tersebut juga tidak memperhatikan kaidah-kaidah lingkungan.
“Justru akibatnya kerusakan lingkungan yang luar biasa,” jelasnya.
Novel jua meyakini, bencana alam yang terjadi di sejumlah daerah, sejatinya juga disebabkan prakti korupsi di sektor SDA yang cukup masif.
“Anda lihat bagaimana akibat banjir di Papua yang menimbulkan kerugian jiwa dan kerugian material yang sangat besar terjadi,” katanya.
Giat Berantas Korupsi Malah Diserang
Novel Baswedan menyatakan, selama ini dirinya dan pegawai lainnya hanya fokus pada pemberantasan dan penanganan kasus korupsi.
Akan tetapi, mereka yang memberantas korupsi tanpa pandang bulu, malah diserang dengan isu radikalisme dan talibanisme.
Bahkan, serangan itu sudah didapat sejak lama. Tapi, Novel tak membeberkan pasti sejak kapan.
“Tapi upaya saya (memberantas korupsi) ini dibungkus seolah olah-olah kita lawan radikalisme atau talibanisme yang merusak NKRI,” katanya.
Pemberantasan korupsi yang dilakukannya bersama pegawai lainnya, sambungnya, tidak lain hanya untuk membersihkan aparatur negara dari praktik korupsi.
“Ketika aparatur ini berbuat sesuatu yang menguntungkan diri atau kelompoknya, yang itu meninggalkan kewajibannya mencapai tujuan tadi, itulah korupsi,” jelasnya.
Pemberantasan korupsi, lanjut dia, adalah kerja-kerja yang bertujuan untuk mensejahterakan Indonesia.
Sebab, praktik korupsi adalah jelas-jelas pelanggaran konstitusi.
“Jadi kalau (pemberantasan) korupsi mau dijauhkan dari nasionalisme, itu enggak mungkin,” tegas Novel.
Source: Silahkan Klik Link Ini
Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Novel Baswedan. Foto Jawa Pos
Diungkap Novel Basewedan, Ada Penindakan Korupsi Terjegal, Tiba-tiba Berhenti tanpa Alasan Jelas
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:

Tidak ada komentar