Imam Besar Masjid New York Meradang, Sebut Pemikiran Ketum PBNU Sudah Gila
Imam Besar Masjid Islamic Center New York, Amerika Serikat, Imam Shamsi Ali
meradang dengan pernyataan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj. Ia sampai
menyebut pemikiran Ketum PBNU itu gila.
Sebelumnya, Said Aqil Siroj berpendapat jika fakultas umum tingkat
universitas terlalu sering mengajarkan akidah dan syariah, Akibatnya pelajar
bisa terjerumus ke jurang radikalisme. Itulah mengapa, kata dia, untuk
mencegah hal tersebut, dia meminta dosen atau pengajar sedikit
menguranginya.
"Bagi dosen agama yang mengajar agama di bukan fakultas agama, tidak usah
banyak-banyak bincang akidah dan syariah. Cukup dua kali pertemuan. Rukun
iman dan rukun Islam," ujar Said Aqil, dikutip dari CNN Indonesia, Selasa 6
April 2021.
Materi seputar akidah dan syariah, kata Said Aqil, hanya boleh diperdalam di
fakultas keislaman. Sebab, jika di luar itu, pelajar dikhawatirkan tak
memiliki cukup bekal untuk menyaring mana yang baik dan mana yang sebenarnya
kurang baik.
"Kecuali (jurusan) ushuluddin, kecuali jurusan fiqih atau tafsir hadis. Itu
terserah, itu harus mendalam. Tapi, kalau dosen yang mengajar di fakultas
yang umum, teknik, hukum misalnya, enggak usah banyak-banyak tentang akidah
dan syariah. Cukup dua kali," ujarnya.
Said Aqil kembali mengingatkan, jika materi tersebut diajarkan di fakultas
umum—di mana tak semua pelajarnya memiliki bekal keislaman yang cukup, maka
radikalisme mungkin saja bisa tumbuh. Hal itu yang kemudian membuatnya
khawatir.
"Kenapa? Kalau ini diperbanyak, nanti isinya surga-neraka, Islam, kafir,
lurus, benar, sesat. Terus-terusan bicara itu, jadinya bakal radikal,"
ucapnya.
Imam Besar Masjid Islamic Center New York, Imam Shamsi Ali menyebut cara
berpikir Said Aqil cenderung kontra atau bertentangan dengan logika manusia.
Sebab, kata dia, bagaimana mungkin, pelajaran akidah justru membuat orang
kehilangan akidah?
"Saya menilai cara berpikir ini kontra logika. Mendalami akidah menjadi
penyebab radikalisme? Dan karenanya pelajaran akidah perlu dikurangi untuk
mencegah radikalisme? Logikah apakah yang dia pakai?" tanya Imam Shamsi Ali.
Lebih jauh, dia sekali lagi menegaskan, pernyataan Said Aqil sama sekali tak
logis. Bahkan, dia mengaku tak sanggup memahaminya.
"Atau harus gila (dulu) untuk memahami pemikiran yang gila?" kata Imam Besar
tersebut.
Saya menilai cara berfikir ini kontra logika. Mendalami akidah menjadi penyebab radikalisme? Dan kerenanya pelajaran akidah perlu dikurangi untuk mencegah radikalisme? Logika apakah yang dipakai? Atau harusnya gila untuk memahami pemikiran yang gila? https://t.co/s5eXjIRRfz
— Imam Shamsi Ali (@ShamsiAli2) April 6, 2021
Source:
Silahkan Klik Link Ini
Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama Said Aqil Siroj. [Suara.com/Dian
Rosmala]
Imam Besar Masjid New York Meradang, Sebut Pemikiran Ketum PBNU Sudah Gila
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar