Breaking News

59 Kali Transferan dari Walikota, Penyidik KPK AKP Stepanus Bergelimang Uang Rp 1,3 Miliar


Penyidik KPK dari Polri AKP Stepanus Robin Pattuju bergelimang uang Rp1,3 miliar dari transferan Walikota Tanjungbalai M Syahrial.

Penyidik KPK dari Polri AKP Stepanus Robin Pattuju ini sudah resmi ditetapkan KPK sebagai tersangka penerimaan suap dari Walikota Tanjungbalai M Syahrial.
 
Ketua KPK Firli Bahuri mengungkap ada peran Wakil Ketua DPR Aziz Syamsuddin sebagai yang memperkenalkan kedua pihak.

Walikota Tanjungbalai diduga memberi uang sebesar Rp 1,5 miliar agar SRP membantu penyelidikan kasus korupsi di Tanjungbalai dihentikan.

Ketua KPK Firli Bahuri mengungkap kronologi perkara ini. Pada Oktober 2020, M Syahrial dan Stepanus bertemu di rumah dinas Wakil Ketua DPR, Azis Syamsuddin (AZ).

Dalam pertemuan itu Azis meminta Stepanus membantu M Syahrial (MS).

“Pada Oktober 2020 SRP melakukan pertemuan dengan MS di rumah dinas AZ, Wakil Ketua DPR di Jakarta Selatan,” jelas Firli di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (22/4/2021).

“Dalam pertemuan tersebut AZ memperkenalkan SRP dengan MS terkait penyelidikan dugaan korupsi di pemerintahan Kota Tanjungbalai yang sedang dilakukan KPK agar tidak naik ke tahap penyidikan,” jelasnya.

“Dan meminta agar SRP dapat membantu supaya permasalahan penyelidikan tersebut tidak ditindaklanjuti oleh KPK,” katanya.
 
Firli mengatakan M Syahrial dan Stepanus sepakat untuk membuat komitmen. M Syahrial bersedia memberikan uang sejumlah Rp 1,5 kepada SRP.

“Menindaklanjuti pertemuan di rumah AZ, kemudian SRP diperkenalkan kepada MS untuk bisa membantu permasalahannya,” jelasnya.

“SRP bersama MH sepakat untuk membuat komitmen dengan MS terkait penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi di pemkot tanjung balai untuk tidak ditindaklanjuti oleh KPK dengan menyiapkan uang sebesar Rp 1,5 miliar,” kata Firli.

M Syahrial kemudian mentransfer uang itu kepada Stepanus secara bertahap. Total uang yang telah diterima Stepanus sebanyak Rp 1,3 miliar.

Namun penerima bukan atas nama Stepanus, melainkan atas nama Riefka Amalia (RA) yang merupakan pihak swasta.

“MS menyetujui permintaan tersebut dengan mentransfer uang secara bertahap kurang lebih 59 kali transfer kepada rekening milik saudara RA, teman dari saudara SRP. Dan juga MS memberikan uang secara tunai kepada SRP. Sehingga total uang yang telah diterima oleh SRP kurang lebih Rp 1,3 miliar,” katanya.

“Pembukaan rekening bank oleh RSP dengan menggunakan nama RA dimaksud telah disiapkan sejak Juni 2020 atas inisiatif MH,” jelasnya lagi.

Setelah uang diterima, Stepanus meyakinkan bahwa KPK tidak akan melanjutkan penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi di Pemkot Tanjungbalai itu.

“Setelah uang diterima SRP kembali menegaskan kepada MS dengan jaminan kepastian bahwa penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi di Pemkot Tanjungbalai tidak akan ditindaklanjuti oleh KPK,” kata dia.

“Dari uang yang telah diterima oleh SRP dan dari MS lalu diberikan kepada MH sebesar RP 325 juta dan Rp 200 juta,” jelas Firli.

“MH juga diduga menerima dari pihak lain sekitar Rp 200 juta,” katanya.

“Sedangkan SRP dari bulan Oktober 2020 sampai dengan April 2021 juga diduga telah melakukan penerimaan uang dari pihak lain melalui transfer rekening bank atas nama RA kurang lebih Rp 438 juta. Ini akan kami dalami,” jelasnya.

Penyidik KPK AKP Stepanus ini bergelimang uang Rp1,3 miliar dari suap Walikota Tanjungbalai.

Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Ketua KPK Firli Bahuri
59 Kali Transferan dari Walikota, Penyidik KPK AKP Stepanus Bergelimang Uang Rp 1,3 Miliar 59 Kali Transferan dari Walikota, Penyidik KPK AKP Stepanus Bergelimang Uang Rp 1,3 Miliar Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar