Breaking News

Usai Moeldoko Buka Suara, Petinggi Demokrat Langsung Balas Telak, ”Pak Moeldoko Mau Cuci Tangan”


Tiga petinggi Demokrat langsung bereaksi dan membalas telak usai KSP Moeldoko membeberkan alasannya mengambilalih Partai Demokrat melalui KLB Deliserdang, Sumut.

Tiga petinggi Demokrat yang langsung bereaksi membalas KSP Moeldoko antara lain Andi Arief, Rachland Nashidik, dan Ossy Dermawan.
 
Andi Arief merupakan Ketua Bappilu Demokrat, Rachland Nashidik merupakan orang dekat SBY, dan Ossy Dermawan merupakan Wasekjen Partai Demokrat.

“Pak Moeldoko sudah pasang kuda-kuda mau cuci tangan. Nanti kalau gagal daftar di Depkumham dia akan menjawab saya cuma diundang, kata panitia penyelenggara AD/ART sudah sesuai,” ungkap Andi Arief melalui akun Twitternya @Andiarief_, Minggu (28/3).

“Itulah inti video Moeldoko menjawab kudeta yang beredar. Bukan sikap ksatria. Mau mencuri tertangkap basah,” katanya lagi.

Sementara itu Wasekjen Partai Demokrat Ossy Dermawan melalui akun Twitter @OssyDermawan mengatakan bahwa Moeldoko sedang mengarang bebas terkait pernyataannya tentang pertarungan ideologi di Demokrat.

“Sebagai pengurus inti Partai Demokrat, saya menyatakan apa yang disampaikan Moeldoko bahwa ada pertarungan ideologis di tubuh PD sebaga fitnah, hoax & karangan bebas dari Moeldoko,” tegasnya.

“Pesan untuk yang bersangkutan, jika sudah tertangkap sebagai maling, janganlah cari alasan pembenaran,” jelasnya lagi.

Sementara Rachland Nashidik melalui akun Twitter@RachlanNashidik mengungkapkan bahwa ada rekayasa opini sistematik mendiskreditkan Demokrat seolah memusuhi kebhinekaan dan menantang NKRI-Pancasila.
 
“Buzzers anonim terus menerus dengungkan hoax itu. Kini @GeneralMoeldoko juga bicara serupa. Ketahuan ternyata KSP Moeldoko dalangnya? Keji!,” tegasnya.

Rachland juga membuat polling selama 24 jam ke depan.

“MENURUT ANDA: Apa yang perlu dilakukan Partai Demokrat terhadap Kepala Staf Kepresidenan @GeneralMoeldoko? Ia yang dengan keji menuding Presiden RI keenam dan seluruh kader Demokrat memeluk ideologi yang membahayakan NKRI hingga Partainya perlu diambil alih paksa?,” tanya Rachland dalam poling itu.

Ada tiga pilihan dalam jawabannya: Menggeruduk Moeldoko ke Istana, Melaporkan ke Polisi, dan Diamkan Saja.

Sudah ada 1.399 orang yang memberikan jawaban atas poling ini ketika baru 4 jam dibuka atau hingga pukul 20.30 WIB, Minggu malam.

Sebelumnya, Moeldoko mengaku mengambil alih Partai Demokrat karena ada ancaman ideologis yang membahayakan bangsa dan Negara. Menurut Moeldoko, demokrasi sudah bergeser di PD.

Melalui akun Instagram @dr_moeldoko, Minggu (28/3/2021), KSP Moeldoko mengunggah tulisan sekaligus video wawancara terkait pengambilalihan Partai Demokrat dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Saya orang yang didaulat untuk memimpin Demokrat. Kekisruhan sudah terjadi, arah demokrasi sudah bergeser di dalam tubuh Demokrat,” kata KSP Moeldoko.

Menurut Moeldoko, terjadi pertarungan ideologis yang kuat menjelang 2024. Pertarungan ini terstruktur dan gampang dikenali, ini menjadi ancaman bagi cita-cita menuju Indonesia Emas 2045.

“Ada kecenderungan tarikan ideologis itu terlihat di tubuh Demokrat, jadi ini bukan sekedar menyelamatkan Demokrat, tapi juga menyelamatkan bangsa,” katanya.

“Itu semua berujung pada keputusan saya menerima permintaan untuk memimpin Demokrat, setelah tiga pertanyaan yang saya ajukan kepada peserta KLB,” jelasnya lagi.

Menurut KSP Moeldoko, terhadap persoalan yang dia yakini benar dan itu atas otoritas pribadi yang dia miliki, maka dia tidak mau membebani Presiden Jokowi.

“Saya juga khilaf, tidak memberitahu kepada istri dan keluarga. Saya terbiasa mengambil risiko seperti ini, demi kepentingan bangsa dan Negara,” jelasnya.

“Untuk itu, jangan bawa-bawa Presiden untuk persolan ini,” kata Moeldoko lagi.

Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Moeldoko/Net
Usai Moeldoko Buka Suara, Petinggi Demokrat Langsung Balas Telak, ”Pak Moeldoko Mau Cuci Tangan” Usai Moeldoko Buka Suara, Petinggi Demokrat Langsung Balas Telak, ”Pak Moeldoko Mau Cuci Tangan” Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar