Breaking News

Pesawat Misionaris Dibakar KKB, Ada Upaya Gagalkan Otsus Papua


DPR telah menerima Surat Presiden (Surpres) Jokowi terkait pembahasan Revisi Undang-undang (RUU) Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus (Otsus) Papua . Setelah itu, DPR melakukan rapat paripurna penutupan Masa Sidang II 2020, Jumat, 11 Desember 2020 yang dipimpin Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin.

Menurut Aziz Syamsudin, surat tersebut bakal ditindaklanjuti pada masa sidang akan datang. Tentu dengan menjalankan mekanisme dan tata tertib yang berlaku dalam masa sidang yang akan dilakukan secara bersama-sama pada 10 Januari 2021.

Namun, setelah penutupan ke II sidang paripurna, terkait pembahasan revisi Undang-undang tentang Otonomi Khusus (Otsus) Papua, secara tidak diduga terjadi rentetan peristiwa kekerasan yang semakin marak dilakukan oleh kelompok kekerasan bersenjata (KKB).

Pada awal Januari 2021 diawali dengan peristiwa penembakan Helikopter milik PT. Freeport yang dioperasikan PT. Sayap Garuda Indonesia (SGI) jenis Eagle.

Selanjutnya Pesawat MAF jenis Twin Otter dengan call sign PK- MAO yang dibakar sekelompok orang yang diduga kelompok kriminal separatis bersenjata atau yang kerap mengklaim diri mereka sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat di Kampung Pagamba, Distrik Biandoga, pada Rabu 6 Januari 2021.

Pesawat milik misionaris MAF yang beroperasi untuk melayani masyarakat di wilayah pedalaman itu awalnya ditahan di bandara Kampung Pagamba saat bersiap untuk take off menuju Nabire, Papua.

Kapolda Papua Paulus Waterpauw mengatakan, pembakaran Pesawat MAF di Intan Jaya dan penembakan helikopter milik PT Freeport Indonesia di Kampung Tsinga, Distrik Tembagapura, Mimika pada Rabu (6/1) sebagai dua kejadian yang berkaitan.

Menurut data flight plan dari bandara pesawat, pesawat yang dibakar merupakan pesawat misionaris atau pengajar agama untuk wilayah terpencil Papua.

“Hasil pemantauan melalui sarana kami di lokasi pembakaran didapati Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sedang merancang aksi pada 10 dan 11 Januari ini. KKB yang juga didukung kelompok separatis lain yang di kota dan sekitarnya akan melakukan aksi,” terang Waterpauw, di Timika, Jumat (8/1)

Peristiwa tersebut diduga bagian dari gerakan teror KKSB bersenjata yang berkomplot dengan gerakan politik Komite Nasional Papua Barat (KNPB) untuk menggagalkan sidang lanjutan pada 10-13 Januari 2021 mendatang.

Karena sebelumnya KNPB dengan mengatasnamakan Petisi Rakyat Papua (PRP) mengajak masyarakat untuk melakukan aksi besar-besaran yang akan mengganggu keamanan. Diperkirakan mereka melakukan aksi mogok sipil nasional pada 10-13 Januari 2021 bersamaan dengan rencana pembahasan revisi UU Otsus Papua di Jakarta.

Seperti diketahui, pelaksanaan Otsus Papua sudah berdampak sangat baik dalam berkontribusi pada pembangunan di Papua, baik pembangunan fisik maupun pembangunan non fisik. "Otsus sudah berjalan baik, namun, secara jujur perlu diakui bahwa dalam pelaksanaan tersebut masih ada kekurangan, khususnya transparansi pengelolaan keuangan otsus yang terkesan banyak menguap,” jelas Samuel Doko mahasiswa afirmasi Papua asal Boven Digul.

Samuel menjelaskan dari catatannya gerakan teror dan aksi demonstrasi yang dilakukan oleh KKB dan KNPB dalam rangka posisi tawar politik pada isu-isu politik nasional maupun internasional justru semakin memperkeruh kondisi damai Papua.

"Ajakan aksi mogok massa sangat jelas sebagai hasutan kotor oleh kelompok yang tidak menginginkan Papua damai, kita harus mewaspadai berbagai aksi demonstrasi oleh kelompok KNPB dan kelompok lainnya yang menolak pembahasan otsus disinyalir hanya merupakan kelompok pembuat onar yang tidak menginginkan Papua maju yang selama ini sangat besar kontribusinya dari dana otsus,” tutup Samuel.

Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Ilustrasi/Net
Pesawat Misionaris Dibakar KKB, Ada Upaya Gagalkan Otsus Papua Pesawat Misionaris Dibakar KKB, Ada Upaya Gagalkan Otsus Papua Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar