Breaking News

Jokowi Jengkel Kedelai Masih Impor, Ustaz Tengku Zulkarnain: Lha, Presidennya Siapa...?


Presiden Joko Widodo (Jokowi) kesal lantaran RI masih impor jutaan komoditas kedelai. 

Padahal kedelai di Indonesia berlimpah sehingga perlu pertanian nasional perlu dipernaiki dan dikembangkan secara serius.

Bekas Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ustad Tengku Zulkarnain pun ikut mengomentari pernyataan Presiden Jokowi tersebut.

Awal ulama asal Sumatera Utara itu memposting sebuh berita media online nasional terkait pernyataan Presiden Jokowi yang dikomentari para netizen.

"Pak @jokowi kesal karena kedelai masih impor. "...Lha, Presidennya siapa...?..." Mau menyalahkan siapa...? Mumet, Ruwet,...Rakyat tahu apa, pak...?" tulis Ustad Tengku Zulkarnain melalui akun twitternya, @ustadtengkuzul, seperti dilihat BentengSumbar.com, Selasa, 12 Januari 2021.

Diketahui sebelumnya, beberapa hari belakangan ini, tahu dan tempe hilang dari pasar karena harga kedelai impor yang mahal. 

PresidenJokowi memperingatkan bahwa kedelai sebagai salah satu komoditas yang masih impor harus menjadi fokus perhatian dalam membangun pertanian.

Dia menyebut kedelai masih impor jutaan ton. Jokowi menyebut bahwa petani Indonesia enggan menanam kedelai karena kalah bersaing harga dengan kedelai impor. Padahal sebenarnya di Indonesia kedelai bisa tumbuh baik.

"Kenapa pertama kedelai yang juga di Indonesia bisa tumbuh baik, kenapa petani kita enggak mau tanam? Karena harganya kalah dengan kedelai impor. Kalau petani disuruh jual dengan yang impor harga pokok produksi enggak nutup. Jadi hanya dalam jumlah yang besar untuk melawan yang impor," ujarnya.

Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Jokowi Jengkel Kedelai Masih Impor, Ini Kata Tengku Zulkarnain.
Jokowi Jengkel Kedelai Masih Impor, Ustaz Tengku Zulkarnain: Lha, Presidennya Siapa...? Jokowi Jengkel Kedelai Masih Impor, Ustaz Tengku Zulkarnain: Lha, Presidennya Siapa...? Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

1 komentar:

  1. Negara seharusnya peduli dengan kebutuhan semua warganya.Tidak sekelompok saja yang diperhatikan. Kenapa mahal padahal tanahnya baik untuk ditanami. Dicarikan solusi, bukan mengandalkan impor yang hanya menguntungkan importir, sementara petani merana. Sekarang setelah haraga naik, baru kalang kabut. Pemimpin negara harusnya visioner, bukan pembebek. Karena nasib ratusan juta warga ada di belakangnya. Oleh karenanya negara butuh sistem yang mumpuni dan pemimpin yang handal dan visioner. Sistem yang mumpuni sudah diberikan petunjuknya oleh Rasulullahï·º dalam daulah islam. Kalau mau tinggal terapkan, jika tidak hal ini dan lainnya akan terus berkelindan.

    BalasHapus