Breaking News

Lempar Sindiran Pedas pada Jokowi, Dandhy Laksono Bawa Nama Soekarno dan Singgung Alumni UGM


RUU Omnibus Law Cipta Kerja disebut Pemerintah sebagai salah satu prioritas transformasi utama, termasuk untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi.

Peresmian Omnibus Law UU Cipta Kerja hingga saat ini masih menuai kontroversi.

Berbagai aksi unjuk rasa digelar massa sebagai bentuk penolakan terhadap UU Cipta Kerja yang dinilai merugikan kaum buruh.

Namun hingga saat ini, belum ada tanda-tanda UU Cipta Kerja akan dibatalkan, baik oleh DPR maupun Presiden Joko Widodo.

Oleh karena itu, berbagai reaksi publik keluar, beberapa kecewa dengan sikap pemerintah yang seolah tak mendengar aspirasi rakyat.

Terkait hal tersebut, beberapa tokoh juga sudah menyuarakan penolakan, salah satunya adalah jurnalis Dandhy Laksono.

Sebagaimana diberitakan PortalJember.com dalam artikel "Jokowi Disindir Dandhy Laksono: Pilpres Jualan Soekarno, Bikin Omnibus Law Jualan Bank Dunia", Dandhy Laksono menyindir soal Omnibus Law dan juga Presiden Jokowi.

"Pilpres jualan Soekarno dan 'Trisakti'. Bikin Omnibus Law jualan Bank Dunia," tulis Dandhy Laksono di akun Twitter @Dandhy_Laksono.

Dandhy Laksono juga menyinggung soal kawasan proyek Food Estate yang baru saja dikunjungi oleh Jokowi beberapa saat lalu.

"Kami rekam gambar ini pekan lalu di Sungai Kahayan, Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Kawasan yang masuk dalam proyek Food Estate," cuit Dandhy Laksono.

Di dalam Tweet-nya, Dandhy Laksono juga menyinggung Omnibus Law menghapus ketentuan tutupan hutan harus dipertahankan 30 persen. Dandhy Laksono juga menyebut nama Jokowi di dalam Tweetnya.

"Omnibus Law menghapus ketentuan bahwa tutupan hutan harus dipertahankan 30 persen. Jokowi adalah pengusaha mebel, alumni Fakultas Kehutanan UGM," ujar Dandhy Laksono.

Tidak hanya Dandhy Laksono, persoalan Omnibus Law ini juga dilirik oleh jurnalis dan produser ABC TV Peter Cronau.

Melalui akun Twitter pribadinya, Peter Cronau menyentil Jokowi secara halus.

"Sementara hukum kehutanan sedang dilemahkan di Indonesia. Jokowi pengusaha furnitur, alumni Fakultas Kehutanan UGM," tulis Peter Cronau, di akun Twitter @PeterCronau.

Peter Cronau berkomentar bahwa saat ini hukum soal kehutanan di Indonesia sedang dilemahkan.

Polemik Omnibus Law diharapkan masyarakat segera menemui titik terang. Masyarakat juga mengharapkan Presiden Jokowi mempertimbangkan suara rakyat.***

Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi). / YouTube/Sekretariat Presiden
Lempar Sindiran Pedas pada Jokowi, Dandhy Laksono Bawa Nama Soekarno dan Singgung Alumni UGM Lempar Sindiran Pedas pada Jokowi, Dandhy Laksono Bawa Nama Soekarno dan Singgung Alumni UGM Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar