Breaking News

Demo di Purwokerto Bertahan sampai Malam, Ditembaki Gas Air Mata


Ratusan pendemo di Purwokerto yang tergabung dalam Serikat Masyarakat Bergerak (Semarak) bertahan di alun-alun Purwokerto, ibu kota Kabupaten Banyumas hingga Kamis malam (15/10/2020).

Massa yang menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja menyerukan agar bupati Banyumas Achmad Husein segera menandatangani pernyataan penolakan UU Cipta Kerja.

“Harus tanda tangan malam ini juga. Sampai anggota DPRD menyatakan secara kelembagaan untuk menolak omnibuslaw,” terang salah seorang mahasiswa yang berorasi.

Mahasiswa dan pihak kepolisianpun sempat saling negosiasi. Namun massa aksi tetap bertahan hingga tuntutan mereka terpenuhi.

Sekitar pukul 19.30, polisi sempat bernegosiasi dengan perwakilan mahasiswa. Namun hal itu tidak membuahkan hasil.

Massa aksi tetap ngotot untuk menemui Bupati dan wakil rakyat guna meminta tanda tangan penolakan UU Cipta Kerja.

Polisi memberikan peringatan kepasa massa untuk segera membubarkan diri. Massa yang tetap bertahan akhirnya disempprot watercanon.

Semprotan watercanon dibalas lemparan-lemparan botol air mineral dari massa aksi.
 
Polisi tak tinggal diam. Aparat kemudian menembakkan gas air mata. Massa aksi kocar kacir membubarkan diri.

Sebelumnya massa aksi sudah ditemui Bupati Banyumas Achmad Husein sekitar pukul 14.00. Mereka meminta Bupati menandatangani surat pernyataan terkait penolakkan UU Cipta Kerja.

Bupati yang enggan menandatangani pernyataan tersebut membuat massa aksi menduduki kawasan Pemkab Banyumas dan gedung DPRD Banyumas.

Source: pojoksatu
Diterbikan: oposisicerdas.com
Foto: Pendemo di Purwokerto dibubarkan dengan tembakan watercanon. Foto Ali/Radar Banyumas
Demo di Purwokerto Bertahan sampai Malam, Ditembaki Gas Air Mata Demo di Purwokerto Bertahan sampai Malam, Ditembaki Gas Air Mata Reviewed by Admin on Rating: 5

Tidak ada komentar