Sujiwo Tejo ingin menteri Jokowi dan Anies Baswedan berantem khusus

Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) total di DKI Jakarta mulai 14 September 2020 membuat menteri-menteri Jokowi protes dengan langkah Gubernur DKI Anies Baswedan itu.

Menteri Koordinaor Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang ribut perang kata-kata dengan Anies. Komentar Sujiwo Tejo, menteri Jokowi dan Anies Baswedan sebaiknya berantem saja di internal.

Keributan pejabat itu menjadi perhatian publik dan menjadi topik hangat di media sosial. Keributan ini direspons oleh budayawan Sujiwo Tejo.

Seniman yang kerap kontroversi pernyataannya itu melontarkan ide agar menteri Jokowi dan Gubernur DKI itu sebaiknya berdikusi dan berdebat dalam ruang terbatas dulu, nanti setelah jelas hasilnya, maka baru hasilnya dipublikasikan kepada masyarakat. Komentar Sujiwo Tejo, menteri Jokowi dan Anies debat saja di grup.

“Mari kita bikinin WA Group buat para menteri dan gubernur DKI agar berantemnya di grup internal itu dulu aja. Abis itu ke publik satu suara. Yang mendukung usulan ini RT,” tulis Sedjiwotedjo di cuitannya, Jumat 11 September 2020.

Usulan satire ini direspons banyak warganet pengguna media sosial Twitter lho. Rata-rata balasannya meladeni usulan satire dari Sujiwo Tejo tersebut.

“Nanti pas berantem di grup, yang males ngrespons cuma ngeread doang. itupun read dari luar,” balas akun @hellopuspita menanggapi Sujiwo Tejo.

Dalih pembantu Jokowi, pengumuman PSBB total ini berdampak pada perekonomian, yang mulai bergeliat pada Maret 2020.

Sehari selepas Anies Baswedan mengumumkan PSBB total, Indeks Harga Saham Gabungan (ISHG) Anjlok. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menunjuk pasar keuangan langsng terkoreksi dengan pengumuman Anies itu. Telunjuk Airlangga menunjuk ke Anies. ISHG anjlok gara-gara pengumuman si gubernur tersebut, kata Airlangga.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang ketar-ketir pengumuman Anies. Agus berdalih PSBB total Jakarta selama beberapa pekan nanti bakal berdampak pada tren industri nasional.

Kontras dengan para menteri Jokowi, kalangan oposisi membela langkah Anies menetapkan PSBB total seperti saat awal Covid-19 beberapa bulan lalu.

Tokoh dari Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Muhammad Said Didu menangkap sinyal operasi buzzer menyerang langkah PSBB total Anies tersebut.

Di mata dia, Anies sudah benar memberlakukan PSBB total untuk menekan angka Covid-19 di Jakarta. Malahan Said Didu menganalisis, Anies sengaja dijepit oleh pemerintah pusat agar salah melangkah.

“Sepertinya buzzeRp muncul menyerang pak @aniesbaswedan

dengan memutarbalikkan fakta bahwa Pak Anies salah ambil kebijakan dalam penanganan Covid-19 selama ini, padahal yang menjegal kebijakan beliau selama ini adalah pemerintah pusat. Berhentilah gunakan APBN untuk bohongi rakyat,” tulis Said Didu di akun Twitternya, kamis 10 September 2020.

Partner Sindikasi Konten: hops

Diterbikan: oposisicerdas.com

Foto: Sujiwo Tejo. Foto: Instagram@president_jancukers