Breaking News

Viral Rombongan Wisatawan Lansia Dipalak Rp 150 Ribu, Pelaku Bawa-Bawa Aturan Desa


Liburan yang harusnya menyenangkan berubah jadi momen traumatis karena tindakan pemalakan.

Rombongan wisatawan berusia rata-rata lanjut usia (lansia) yang berasal dari Surabaya mendapatkan pengalaman pahit saat mengunjungi Bangsring Underwater di Banyuwangi, Jawa Timur.

Pemalakan terjadi ketika bus rombongan hendak meninggalkan kawasan wisata bahari tersebut.

Bus tiba-tiba dihadang oleh dua orang dan diancam tidak bisa pulang sebelum memberikan uang sejumlah Rp150 ribu.

Modus Jasa Pengawalan Bus

Dua orang tersebut mengatakan bahwa uang Rp150 ribu adalah jatah pengawalan bus dalam perjalanan dari lokasi wisata ke jalan raya.

Uang pengawalan senilai Rp150 ribu itu juga tidak ada dalam aturan wisata yang berlaku karena berada di luar tiket resmi dan biaya parkir sebesar Rp25 ribu.

Para wisatawan yang ada di dalam bus mengaku ketakutan dan merasa terintimidasi saat rombongannya dipalak oknum tak bertanggung jawab.

Team leader rombongan, Timothy, yang diketahui seorang jurnalis media nasional pun sempat menanyakan dasar penarikan uang tambahan sebesar Rp150 ribu tersebut.

Ia tegas menyatakan bahwa rombongan yang dipimpinnya sudah memenuhi semua biaya yang harus dibayarkan.

“Sudah bayar tiket masuk, lalu uang Rp150 ribu itu untuk apa?” ucap Timothy.

Pemalak Singgung soal Aturan Desa

Salah seorang pria yang melakukan pungutan berinisial BS mengklaim bahwa Rp150 ribu tersebut bukan bentuk pemalakan.

BS menegaskan bahwa uang tersebut merupakan bagian dari aturan desa.

“Ini sudah aturannya di sini. Kalau tidak mau bayar, busnya saya tahan,” kata Timothy sambil menirukan ancaman yang didapat dari BS.

Ketika diminta menunjukkan bukti resmi atau dasar hukum, BS berkelit dan berdalih bukti ada di rumahnya.

Alasan tersebut dinilai tidak masuk akal dan jauh dari standar pengelolaan wisata profesional.

Setelah sempat didesak, BS akhirnya memberikan kwitansi tulisan tangan tanpa stempel, tanpa kop desa, dan tanpa legitimasi hukum apapun.

Dibawa ke Jalur Hukum

Tak tinggal diam, pihak rombongan wisata menyatakan bahwa perlakuan tersebut akan dibawa ke jalur hukum dengan membuat laporan pada pihak berwajib.

Namun, respons yang diberikan oleh BS justru menantang dan menunggu laporan dilakukan.

“Silakan laporkan, saya tidak takut,” ujarnya.

Demi keselamatan dan kondisi psikologis para wisatawan asal Surabaya yang sudah ketakutan, rombongan akhirnya terpaksa menyerahkan uang tersebut agar bisa meninggalkan lokasi.

Ketua Asosiasi Pokdarwis Banyuwangi, Abdul Aziz, menyayangkan insiden tak mengenakan yang dialami wisata asal Surabaya tersebut karena dapat merugikan nama baik Banyuwangi menjelang periode musim libur Nataru.

Aziz juga mengungkapkan bahwa penertiban kejadian serupa sudah pernah dilakukan hingga terduga pelaku pemalakan sempat diperiksa.

“Siapapun pelakunya harus ditertibkan karena kejadian seperti itu sudah pernah terjadi dan terduga pelaku pernah ditindak,” tegas Aziz.***

Sumber: konteks
Foto: Rombongan wisatawan lansia dipalak Rp150 ribu saat mau piknik ke Bangsring Underwater di Banyuwangi, JawaTimur. (Foto: Adatah/Timothy)

Viral Rombongan Wisatawan Lansia Dipalak Rp 150 Ribu, Pelaku Bawa-Bawa Aturan Desa Viral Rombongan Wisatawan Lansia Dipalak Rp 150 Ribu, Pelaku Bawa-Bawa Aturan Desa Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar