Breaking News

Kisruh NU Makin Panas, Forum Kiai Jawa Tegas Malah Siap Bentuk PBNU Tandingan


Ancaman pembentukan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tandingan yang disuarakan Forum Kiai NU Jawa.

Menjadi sinyal paling serius dari krisis kepemimpinan di tubuh organisasi Islam terbesar di Indonesia.

Isu ini tidak lahir dari ruang kosong, melainkan akumulasi kegelisahan yang terus membesar akibat konflik internal PBNU yang tak kunjung menemukan titik temu.

Forum Kiai NU Jawa, yang beranggotakan ratusan kiai pesantren dari berbagai daerah di Pulau Jawa.

Secara terbuka menyatakan mosi tidak percaya terhadap kepengurusan PBNU saat ini.

Sikap itu disampaikan sebagai bentuk keprihatinan atas situasi internal NU yang dinilai semakin menjauh dari prinsip musyawarah, keteladanan, dan ketenangan organisasi.

Langkah forum tersebut sekaligus menegaskan bahwa persoalan yang terjadi bukan lagi sekadar perbedaan pandangan elite, tetapi telah menyentuh soal legitimasi kepemimpinan.

Dalam tradisi NU, legitimasi bukan hanya soal struktur formal, melainkan juga penerimaan kultural dari para kiai dan pesantren sebagai penyangga utama organisasi.

Krisis ini mencuat setelah konflik di tingkat pusat terus bergulir dan terbuka ke ruang publik.

Alih-alih mereda, dinamika tersebut justru memunculkan kesan bahwa mekanisme internal PBNU tidak berjalan efektif untuk menyelesaikan masalah.

Situasi inilah yang mendorong Forum Kiai NU Jawa mengambil sikap tegas, termasuk mendesak digelarnya Muktamar Luar Biasa (MLB).

Bagi forum, MLB dipandang sebagai satu-satunya jalan konstitusional untuk mengembalikan marwah organisasi.

Muktamar Luar Biasa dianggap dapat menjadi forum evaluasi kepemimpinan yang sah, terbuka, dan bermartabat sesuai AD/ART NU.

Karena itu, forum memberi ultimatum waktu tiga bulan agar MLB segera dilaksanakan.

Ancaman pembentukan PBNU tandingan muncul sebagai opsi terakhir jika tuntutan tersebut tidak direspons.

Meski terdengar ekstrem, langkah ini mencerminkan tingkat kekecewaan yang mendalam.

PBNU tandingan bukan semata-mata simbol perlawanan, tetapi gambaran bahwa sebagian kiai merasa aspirasi mereka tak lagi tersalurkan melalui jalur struktural yang ada.

Namun demikian, wacana PBNU tandingan juga memunculkan kekhawatiran serius.

Dualisme kepemimpinan berpotensi menimbulkan kebingungan di tingkat wilayah dan cabang, bahkan hingga ke lembaga pendidikan dan badan otonom NU.

Di sisi lain, langkah tersebut dapat menguji soliditas NU sebagai organisasi yang selama ini dikenal mampu menjaga persatuan di tengah perbedaan.

Respons dari kalangan NU pun beragam.

Sejumlah kiai sepuh dan tokoh NU menyerukan agar konflik diselesaikan melalui musyawarah internal, tanpa langkah yang berisiko memecah organisasi.

Mereka mengingatkan bahwa NU memiliki sejarah panjang dalam menyelesaikan persoalan secara elegan dan beradab.

Meski begitu, munculnya ancaman PBNU tandingan tetap menjadi alarm keras.

Ini menunjukkan adanya jarak yang kian lebar antara kepemimpinan struktural dan sebagian basis kultural NU.

Jika tidak segera dijembatani, krisis legitimasi ini bisa berdampak lebih luas, bukan hanya bagi PBNU, tetapi juga bagi kepercayaan warga NU di akar rumput.

Di titik inilah kepemimpinan NU diuji. Apakah konflik ini akan diselesaikan melalui jalan musyawarah yang memperkuat organisasi.

Atau justru dibiarkan berlarut hingga memunculkan perpecahan terbuka. Jawabannya akan sangat menentukan arah NU ke depan.***

Sumber: pojoksatu
Foto: Sejumlah kiai pesantren yang tergabung dalam Forum Kiai NU Jawa saat menyampaikan sikap terkait konflik internal PBNU. (Tangkapan Layar IG @justinfogarut)

Kisruh NU Makin Panas, Forum Kiai Jawa Tegas Malah Siap Bentuk PBNU Tandingan Kisruh NU Makin Panas, Forum Kiai Jawa Tegas Malah Siap Bentuk PBNU Tandingan Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar