Breaking News

Heboh LISA UGM Salah Sebut Jokowi! Respons Kampus Lebih Gesit dari Pemerintah


Kekisruhan baru muncul di jagat maya setelah video asisten digital UGM bernama LISA (Lean Intelligent Service Assistant).

Viral karena memberikan jawaban keliru terkait status Presiden Joko Widodo sebagai alumni UGM.

Dalam video yang tersebar luas, LISA menjawab pertanyaan “jokowi alumni ugm” dengan informasi yang saling bertentangan.

LiISA mengatakan Jokowi bukan alumni, namun sekaligus menyebut bahwa ia menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kehutanan UGM, lalu menegaskan bahwa ia “tidak lulus”.

Inkonsistensi fatal ini langsung memicu diskusi publik.

Namun yang menarik, bukan hanya soal salah ucapnya sistem AI tersebut.

Melainkan bagaimana UGM justru tampil jauh lebih cepat merespons, berbeda dengan gaya pemerintah yang selama ini sering dituding lamban menangani kegaduhan publik.

Melalui juru bicara kampus, I Made Andi Arsana, UGM merilis siaran pers resmi berisi 10 poin klarifikasi hanya beberapa jam setelah video LISA viral.

Penjelasan lengkap disampaikan tanpa menunggu rapat koordinasi, tanpa saling lempar pernyataan.

Dan tanpa berlarut-larut seperti yang sering terjadi ketika isu melibatkan lembaga pemerintahan.

Fakta ini tidak luput dari perhatian warganet. Banyak yang menyindir, “UGM saja cepat klarifikasi, pemerintah kalah cepat dari kampus dan influencer”.

Merujuk pada fenomena sebelumnya ketika penggalangan dana influencer bergerak jauh melampaui respon kelembagaan.

Dalam keterangannya, Made Andi menjelaskan bahwa LISA dikembangkan sebagai layanan internal UGM bekerja sama dengan PT Botika Teknologi Indonesia.

Kapasitas pengetahuan LISA terbatas pada data akademik kampus, dan tidak memuat data pribadi siapa pun.

Ketika data internal tidak memadai, LISA mengambil informasi dari internet yang rupanya menjadi sumber kekeliruan.

“Jawaban LISA soal Presiden Joko Widodo tidak akurat dan inkonsisten,” tegas Made Andi, dikutip dari CNN, 4 Desember 2025.

Ia menjelaskan bahwa LISA masih berada dalam tahap soft launching dan terus menjalani proses training.

UGM juga langsung menegaskan fakta yang benar Joko Widodo adalah alumni UGM dan dinyatakan lulus oleh kampus. 

Sebagaimana berkali-kali ditegaskan oleh pihak rektorat.

Namun yang membuat publik tersenyum miris adalah perbandingan respons ini dengan respon-respon pemerintah di berbagai isu.

Ketika influencer bisa menghimpun miliaran rupiah dalam hitungan jam, dan kampus mampu mengeluarkan klarifikasi terstruktur dalam beberapa jam pula.

Publik menilai kecepatan respon pemerintah justru sering “mode lambat”.

Di media sosial, komentar-komentar sinis bermunculan:

“Influencer cepat bantu korban bencana, UGM cepat klarifikasi, pemerintah masih sibuk rapat.”

“AI saja cepat dikoreksi, kapan pejabat dikoreksi secepat ini?”

“UGM menang responsif, negara kalah start lagi.”

Ironi ini menjadi sorotan besar. Bukan karena kesalahan AI-nya, tetapi karena kontrasnya dengan pola reaksi institusi pemerintahan yang cenderung bertele-tele.

Dalam era digital di mana informasi bergerak hitungan detik, respons cepat bukan lagi keunggulan melainkan kewajiban.

Sementara LISA diperbaiki dan UGM sigap menjaga akurasi informasi.

Publik masih menunggu kapan institusi negara mampu menandingi kecepatan influencer dan kampus dalam merespon isu nasional.***

Sumber: pojoksatu
Foto: AI UGM Viral karena memberikan jawaban keliru terkait status Presiden Joko Widodo sebagai alumni UGM. dok.Poros Jakarta

Heboh LISA UGM Salah Sebut Jokowi! Respons Kampus Lebih Gesit dari Pemerintah Heboh LISA UGM Salah Sebut Jokowi! Respons Kampus Lebih Gesit dari Pemerintah Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar