Breaking News

Terungkap! 7 Fakta Jaringan Sadis Penculikan Bilqis, Dijual Rp 80 Juta ke Suku Anak Dalam


Kasus penculikan Bilqis, seorang bocah perempuan berusia 4 tahun di Makassar, telah membuka tabir kelam yang jauh lebih mengerikan dari sekadar kasus anak hilang biasa. Penelusuran yang dilakukan aparat kepolisian tidak hanya berhasil menemukan korban dalam keadaan selamat, tetapi juga membongkar sindikat perdagangan anak lintas pulau yang beroperasi secara sadis dan terorganisir.

Peristiwa yang bermula dari kepanikan sebuah keluarga ini kini menjadi sorotan nasional, mengungkap betapa rentannya anak-anak menjadi korban kejahatan terencana. Dirangkum dari pemberitaan Suara.com, berikut adalah daftar fakta-fakta mengejutkan di balik kasus penculikan Bilqis.

1. Kronologi Penculikan di Arena Olahraga

Kisah pilu ini berawal pada Minggu pagi, 2 November 2025. Bilqis terakhir kali terlihat sedang bermain di area playground Taman Pakui Sayang, Jalan AP Pettarani, Makassar.

Saat itu, ayahnya, Dwi Nur Mas, sedang berolahraga tenis di lapangan yang tidak jauh dari lokasi tersebut. Sang ayah mengaku rutin memanggil nama Bilqis untuk memastikan keadaannya, dan sang anak selalu menjawab.[4] Namun, sebuah panggilan tak lagi mendapat respons, dan ketika dihampiri, area playground sudah kosong.

2. Jejak Krusial Terekam CCTV

Harapan dan petunjuk awal datang dari rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian. Sebuah video yang kemudian viral di media sosial memperlihatkan momen krusial saat Bilqis terlihat berjalan kaki sambil digandeng oleh seorang perempuan tak dikenal di Jalan Sungai Saddang Baru.

Dalam rekaman tersebut, perempuan itu tampak berjalan tergesa-gesa, yang menjadi bukti kuat bahwa Bilqis telah dibawa oleh orang asing.

3. Dijual Pertama Kali Melalui Facebook Seharga Rp3 Juta

Penyelidikan polisi mengungkap fakta bahwa pelaku utama, seorang perempuan berinisial SY (30), membawa korban ke sebuah kamar kos. Dari sana, ia menawarkan Bilqis untuk diadopsi melalui akun Facebook miliknya dengan nama samaran Hiromani Rahim Bismillah.

Tak lama, seorang perempuan berinisial NH (29) asal Jakarta tertarik dan membeli Bilqis dengan harga Rp3 juta.

4. Terbongkarnya Jaringan Lintas Pulau Makassar-Jambi

Setelah transaksi di Makassar, NH membawa korban ke Jakarta sebelum akhirnya diterbangkan ke Jambi. Di Jambi, korban akan dijual kembali kepada pasangan Mery Ana (MA) dan Adefrianto Syahputra (AS).

Pergerakan lintas provinsi ini menunjukkan betapa terorganisirnya jaringan tersebut. Tim gabungan Polrestabes Makassar, Resmob Polda Jambi, dan Satreskrim Polres Kerinci akhirnya berhasil meringkus kedua pelaku kunci di sebuah penginapan di Kota Sungai Penuh, Jambi.

5. Dijual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam

Fakta paling mengejutkan adalah tujuan akhir penjualan Bilqis. Setelah ditangkap, para pelaku mengakui bahwa korban telah dijual kepada sebuah kelompok Suku Anak Dalam (SAD) di Desa Mentawak, Kabupaten Merangin, Jambi.

Harga yang dipatok untuk penjualan ini mencapai angka fantastis, yakni Rp80 juta. Kepala Seksi Humas Polres Kerinci, Iptu DS Sitinjak, mengonfirmasi hal ini.

"Setelah dilakukan pemeriksaan, pelaku menyampaikan bahwa korban berinisial B (4) telah di jual ke kelompok SAD di Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. Korban B dijual pelaku dengan harga Rp80 juta," ungkap Iptu DS Sitinjak.

6. Pelaku Ternyata Sindikat Perdagangan 9 Bayi

Kasus Bilqis menjadi pintu masuk untuk mengungkap kejahatan yang lebih besar. Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro, menyatakan bahwa para pelaku merupakan bagian dari sindikat yang telah sembilan kali memperjualbelikan bayi dan anak melalui media sosial TikTok dan aplikasi WhatsApp.

Perintah tegas pun dikeluarkan untuk mengejar para pelaku. "Kapolres melaporkan adanya penculikan anak di bawah umur. Saya langsung perintahkan kejar sampai dapat, ke ujung dunia pun kita kejar!," tegas Djuhandhani.

7. DPR Desak Bongkar Sindikat Sampai ke Akar

Kasus ini mendapat sorotan tajam dari parlemen. Anggota Komisi XIII DPR RI, Mafirion, mendesak kepolisian untuk tidak berhenti pada penangkapan pelaku, tetapi membongkar tuntas sindikatnya.

"Kami menilai penculikan Bilqis ini adalah fenomena gunung es. Kami mendesak aparat kepolisian membongkar sindikat ini agar anak-anak Indonesia bisa hidup dengan aman," ujar Mafirion.

Ia menambahkan bahwa penemuan korban saja tidak cukup. "Kasus Bilqis harus menjadi momentum untuk memutus mata rantai perdagangan anak di Indonesia. Menemukan korban tidak cukup; yang terpenting adalah membongkar dan memusnahkan sindikatnya hingga ke akar," pungkasnya.

Sumber: suara
Foto: Pelaku penculikan anak ditampilkan kepada wartawan di Mapolrestabes Makassar, Senin 10 November 2025 [SuaraSulsel.id/Lorensia Clara]

Terungkap! 7 Fakta Jaringan Sadis Penculikan Bilqis, Dijual Rp 80 Juta ke Suku Anak Dalam Terungkap! 7 Fakta Jaringan Sadis Penculikan Bilqis, Dijual Rp 80 Juta ke Suku Anak Dalam Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar