Pembengkakan Utang Whoosh Diduga karena Mark Up
Pembengkakan utang proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) alias Whoosh yang gila-gilaan diduga karena mark up.
Kecurigaan tersebut disampaikan mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD dikutip dari YouTube Mahfud MD Official, Rabu 15 Oktober 2025.
"Whoosh harus diteliti, karena ada dugaan mark up. Harus diperiksa, uang lari kemana," kata Mahfud.
Mahfud mengatakan, menurut perhitungan pihak Indonesia biaya per 1 kilometer pembangunan KCJB sebesar 52 juta dolar AS, tapi hitung-hitungan pihak China 17-18 juta dolar AS.
"Artinya naik tiga kali lipat. Ini yang menaikkan siapa, uangnya kemana," kata Mahfud.
Mahfud khawatir jika Indonesia gagal bayar utang, maka China akan meminta kompensasi tertentu.
Ia mencontohkan salah satu kemungkinannya adalah China akan meminta membangun pangkalan laut di kawasan Laut Natuna yang tengah dalam suasana konflik.
Sebagai informasi, skema pembiayaan proyek Whoosh adalah mayoritas berasal dari utang ke China Development Bank (CDB) dengan bunga setiap tahunnya yang harus dibayarkan sebesar 2 persen. Adapun total investasi pembangunan Whoosh sebesar 7,27 miliar dolar AS atau Rp120,38 triliun.
Sumber: rmol
Foto: Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) alias Whoosh. (Foto: KCIC)
Pembengkakan Utang Whoosh Diduga karena Mark Up
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
%20alias%20Whoosh.jpg)
Tidak ada komentar