Viral Paralayang Tak Boleh Terbang di Bromo, Netizen: Sakral atau Takut Ketahuan...
Jagat maya dihebohkan sebuah video yang menampilkan aksi nekat seorang
wisatawan terbang dengan paralayang di atas lautan pasir Taman Nasional
Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Video berdurasi 24 detik yang mulai beredar di media sosial pada Rabu
(10/9/2025) itu sontak menuai kecaman dan memicu respons tegas dari pihak
Balai Besar TNBTS.
Dalam rekaman yang viral, terlihat seorang pria yang mengenakan pakaian
serba putih lengkap dengan helm pengaman, bersiap meluncur dari salah satu
titik ketinggian di kawasan Bromo.
Dengan parasut oranye yang mengembang, ia berlari beberapa langkah sebelum
akhirnya lepas landas dan melayang anggun di atas kaldera Bromo yang
diselimuti kabut tipis.
Kamera kemudian mengikuti pergerakannya yang terbang bebas ke arah Gunung
Bathok, gunung ikonik yang berdiri gagah di samping kawah Gunung Bromo yang
aktif.
Pemandangan spektakuler tersebut, alih-alih mengundang decak kagum, justru
dianggap sebagai tindakan ilegal yang melanggar aturan konservasi dan norma
budaya setempat.
Menanggapi insiden yang mencoreng citra pariwisata Bromo ini, Kepala Bagian
Tata Usaha Balai Besar TNBTS, Septi Eka Wardhani, angkat bicara.
Septi menegaskan bahwa pihaknya sama sekali tidak pernah mengeluarkan izin
untuk kegiatan paralayang di seluruh kawasan TNBTS.
"Kami sedang mengumpulkan informasi terkait video tersebut. Kami tidak
pernah mengizinkan aktivitas itu," ujar Septi saat dikonfirmasi pada Kamis
(11/9/2025).
Septi menyayangkan tindakan tidak bertanggung jawab tersebut. Ia menekankan
bahwa larangan aktivitas seperti paralayang bukan hanya soal keselamatan,
tetapi juga menyangkut penghormatan terhadap nilai-nilai sakral yang
dipegang teguh oleh masyarakat Suku Tengger.
Bagi warga Tengger, Gunung Bromo dan kawasan di sekitarnya adalah wilayah
suci yang harus dihormati dan dijaga kesuciannya.
"Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Apalagi kawasan Bromo adalah wilayah
yang sakral bagi masyarakat Tengger," tandasnya dengan tegas.
Pelarangan ini bertujuan untuk menjaga keagungan dan kelestarian alam serta
menghormati adat istiadat yang telah hidup turun-temurun.
Paralayang di Bromo dianggap melanggar oleh pihak Balai Besar TNBTS
(Instagram)
Saat ini, Balai Besar TNBTS tengah melakukan penelusuran lebih lanjut untuk
mengidentifikasi pelaku dalam video tersebut serta pihak-pihak lain yang
mungkin terlibat.
Septi juga mengimbau masyarakat luas untuk turut membantu memberikan
informasi jika mengetahui detail mengenai peristiwa ini.
"Jika ada masyarakat yang memiliki informasi lebih lanjut, silakan sampaikan
kepada kami untuk mempercepat proses investigasi," tutupnya.
Namun, warganet menilai aturan yang diberikan tidak masuk akal. Bahkan
beberapa ada yang merespons negatif pernyataan tersebut.
"Kalian tahu kenapa Bromo sakral? Karena ada ladang singkong yang belum
dipanen. Takutnya saat paralayang tersebut mendaratnya di kebun singkong
jadi merusak dan nggak bisa dipanen," tulis seorang warganet menyindir
ada sesuatu yang ilegal di sana.
"Sakral apa takut ketahuan ladang ganja?" timpal yang lain dengan lebih
gamblang.
"Apa-apa kok nggak boleh sih, nerbangin drone nggak boleh juga. Sudah tutup
aja sekaian tuh Bromo," kesal warganet.
"Destinasi wisata buat wisata: hilang kesakralan, destinasi wisata buat
ladang ganja: aman," tulis warganet.
Sumber:
suara
Foto: Paralayang di Bromo dianggap melanggar oleh pihak Balai Besar TNBTS
(Instagram)
Viral Paralayang Tak Boleh Terbang di Bromo, Netizen: Sakral atau Takut Ketahuan...
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:


Tidak ada komentar