Mahasiswa Demo Penembakan Siswa SMK: Police Every Where Justice No Where
Ratusan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolda Jawa Tengah (Jateng), Kamis (28/11/2024). Mereka menuntut pengusutan kasus penembakan hingga tewas siswa SMKN 4 Kota Semarang bernama Gamma Rizkynata Oktafandy, oleh Robig Zaenudin, anggota Polrestabes Semarang.
Massa mahasiswa memulai aksinya sekitar pukul 17:00 WIB. Aksi tersebut diikuti mahasiswa dari beberapa universitas, seperti Universitas Diponegoro, Universitas Islam Negeri (UIN) Wali Songo Semarang, Universitas Negeri Semarang, dan Universitas Dian Nuswantoro.
Dalam aksinya, para mahasiswa membentangkan sejumlah spanduk. Mereka antara lain bertuliskan "Justice for Gamma", "Aparat keparat pembunuh rakyat", dan "Police everywhere, justice nowhere".
Salah satu koordinator aksi, Amin Muktafa, mengatakan, para mahasiswa turun ke jalan untuk mengekspresikan kemarahan dan protes mereka kepada aparat kepolisian terkait kasus penembakan Gamma. Sebab mereka menilai, penembakan Gamma, yang diduga hanya karena bersenggolan motor dengan Robig Zaenudin, adalah tindakan di luar batas.
"Polisi yang seharusnya memberikan pengayoman, pengamanan kepada masyarakat, tapi nyatanya apa? Ini adalah tindakan yang menyakitkan terhadap masyarakat," ujar Amin, yang merupakan mahasiswa UIN Wali Songo.
Oleh sebab itu, para mahasiswa, kata Amin, menuntut dan mendesak agar aksi pembunuhan terhadap Gamma diusut tuntas. Dia menambahkan bahwa para mahasiswa juga menolak narasi polisi yang menyebut Gamma dan dua korban penembakan Robig lainnya adalah anggota gangster remaja (biasa disebut kreak di Semarang).
"Teman-teman datang ke rumah korban. Tapi nyatanya dari keluarga korban tidak mengakui bahwasannya korban itu salah satu gangster," kata Amin.
Selain mahasiswa, aksi unjuk rasa di depan Mapolda Jateng juga diikuti sejumlah pelajar SMA, salah satunya adalah Satrio Elvandiro. Dia adalah pelajar SMAN 2 Mranggen. "Kami di sini untuk bersolidaritas dan menuntut keadilan," ujarnya.
Dia berharap aksi unjuk rasa bisa mendesak polisi mengusut tuntas kasus penembakan Gamma. "Dengan adanya ini semoga keadilan akan ditegakkan," ucap Satrio.
Gamma Rizkynata Oktafandy (GRO) adalah satu dari tiga siswa SMKN 4 Kota Semarang yang menjadi korban penembakan Robig Zaenudin. Gamma tewas setelah tertembak di bagian pingggul. Dua siswa lainnya yang tertembak adalah Satria dan Adam.
Satria tertembak di tangan kirinya. Sementara Adam, yang berboncengan motor dengan Satria, hanya terserempet peluru pada bagian dada. Peluru yang menyerempet dada Adam adalah peluru yang sama dengan yang mengenai tangan Satria.
Menurut Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar, peristiwa penembakan yang dilakukan Robig terjadi ketika anggota kreak Tanggul Pojok dan Seroja tengah terlibat aksi saling kejar menggunakan sepeda motor pada dini hari tanggal 24 November 2024 lalu.
"Ini ada peristiwa tawuran, kemudian peristiwa ini diketahui dan berpapasan oleh anggota Satuan Narkoba Polrestabes Semarang atas nama Robig Zaenudin. Terkait tindakan (penembakan) Robig Zaenudin ketika berpapasan dengan gangster yang sedang bertikai, itu penyidikannya dilaksanakan oleh Polda Jawa Tengah," ucap Irwan dalam konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Rabu (27/11/2024).
Dia menambahkan, berdasarkan kesimpulan sementara, Robig melepaskan dua tembakan. "Tembakan pertama mengenai almarhum Gamma, mengenai pinggang. Kemudian tembakan kedua mengenai Satria dan Adam. Itu satu peluru," katanya.
Menurut Irwan, momen penembakan juga terekam oleh kamera CCTV. Namun rekaman CCTV tersebut tak ditampilkan dalam konferensi pers. "Terekam. Nanti (rekaman CCTV) jadi bahannya Ditkrimum (Polda Jateng) untuk proses penyidikan," ujarnya.
Irwan tak menjelaskan lebih lanjut tentang bagaimana situasi yang dihadapi Robig sehingga dia harus melepaskan tembakan ke arah tiga siswa SMKN 4 Kota Semarang. Irwan hanya menyampaikan bahwa penyelidikan penembakan Robig akan dilakukan oleh Polda Jateng.
Sumber: republika
Foto: Demonstrasi di depan Mapolda Jawa Tengah/Foto: Dok Kamran Dikarma
Mahasiswa Demo Penembakan Siswa SMK: Police Every Where Justice No Where
Reviewed by Oposisi Cerdas
on
Rating:
Tidak ada komentar