Rocky Gerung Kritik Jokowi Peras Uang Rakyat Lewat Tapera Demi Unjuk Gigi Bisa Bangun IKN: Karena Ambisi Presiden...

Pengamat Politik Rocky Gerung menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlalu berambisi dalam menunjukkan kemampuannya mambangun Indonesia.

Rocky Gerung mengatakan ambisi Jokowi tersebut pada akhirnya malah membuat kesejahteraan rakyat menjadi korban.

Pasalnya menurut Rocky Gerung, Jokowi hanya fokus pada pembangunan yang sifatnya investasi namun tanpa pernah meminta persetujuan rakyat.

Rocky Gerung kemudian menyoroti sejumlah mega proyek besutan Jokowi seperti kereta cepat dan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Dosen Universitas Indonesia itu menyayangkan pemerintah memilih mempertahankan proyek IKN dan menutupi kekurangan dana yang ada dengan cara memeras rakyat.

Ia terang-terangan menyebut program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) sebenarnya digagas untuk menambal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Tapera itu ditabung atau diinvestasikan di tempat lain, dan dana itu dipakai untuk IKN," katanya dikutip pada 4 Juni 2024.

Rencana pungutan Tapera yang dibebankan kepada karyawan swasta dan pengusaha mandiri setiap bulannya menuai banyak penolakan.

Bahkan, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengaku tengah mengkaji kemungkinan pekerja informal seperti ojek online, ikut menjadi sasaran Tapera meski tidak memiliki penghasilan tetap setiap bulannya.

Rocky Gerung pun merasa pemerintah seolah merenggut kebebasan masyarakat untuk mengatur masa depannya sendiri.

"Karena ambisi presiden untuk menghasilkan proyek-proyek mercusuar itu. Bukannya dibatalkan, justru proyek itu diteruskan dengan memeras dana dari rakyat," tuturnya.

Kebijakan iuran Tapera dari potongan gaji tertuang dalam PP Nomor 21 Tahun 2024 tentang perubahan atas PP Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat.

Potongan gaji 3% itu terdiri dari besaran 2,5% yang ditanggung pekerja dan 0,5% oleh pemberi kerja.

Pemerintah mengklaim manfaat utama yang bisa dinikmati para pekerja dengan adanya Tapera yakni memperoleh rumah hingga adanya biaya untuk renovasi rumah. (*)

Sumber: kilat

Foto: Pengamat Politik Rocky Gerung/Net