Nantang Hasan Tanjung Duel Carok, Pendekar Silat Ini Sebut Mat Tanjar bak Senjata Makan Tuan: Punya Ilmu Kebal Tapi Mati

Baca Juga

Pendiri perguruan pencak silat Garuda Indonesia, Herri Pras mengatakan Hasan Tanjung tak sepenuhnya bersalah dalam peristiwa carok maut di Bangkalan, Madura.

Pendekar silat ini mengatakan almarhum Mat Tanjar telah menunjukkan sifat angkuhnya saat menantang Hasan Tanjung berduel.

Sehingga, Herri menilai bahwa Mat Tanjar adalah pemicu utama terjadinya carok maut ini.

Baik Mat Tanjar maupun adiknya, Mat Terdam, Herri menganggap mereka adalah preman.

"Ketika ditegur mereka marah ketika mereka marah cekcok dan setelah cekcok mereka melakukan pemukulan," kata Herri.

"Jadi di sini yang sebenarnya salah adalah mereka si preman ini, saya menyebutkan mat Tanjar dan Mat Terdam ini adalah preman," sambungnya.

Meski Mat Tanjar dikenal sebagai guru silat, namun keahilannya itu justru tak mampu menyelamatkan nyawanya.

Bak senjata makan tuan, Herri menilai keangkuhan Mat Tanjar yang membawanya ke mala petaka.

"Premannya di situ dan juga disegani karena punya ilmu bela diri dan punya ilmu kebal akhirnya apa meskipun kebal mati, nauzubillah minzalik," ungkapnya.

Sebagai informasi, Hasan sebelumnya sempat terlibat cekcok terlebih dahulu dengan Mat Tanjar.

Kala itu, terjadi kesalahpahaman perkara lampu sorot yang membuat Hasan kesilauan.

Sehingga, Hasan terpaksa harus melototkan matanya saat hendk menyapa, membuat Mat Tanjar diduga tak terima.

Alih-alih mendapatkan respons baik, Mat Tanjar justru menampar Hasan dengan tangan kanannya.

Tak hanya itu, ia juga menantang Hasan untuk melakukan duel carok.

Membuat Hasan langsung bergegas ke rumah mengambil celuritnya untuk menerima tantangan itu.

Sekembalinya di TKP, Hasan yang ditemani adiknya, Wardi, disambutnya dengan 10 orang yang sudah siap dengan celurit mereka.

Namun, hanya lima orang yang ikut menyerang Hasan dan Wardi.

Pada akhirnya peristiwa itu mengorbankan empat orang yakni Mat Tanjar, Mat Terdam, Najehri, dan Hafid. Sedangkan satu orang lainnya melarikan diri.

Sementara itu, Hasan dan Wardi langsung ditetapkan sebagai tersangka. (*)

Sumber: kilat

Foto: Kolase Hasan Tanjung, Herri Pras, dan Mat Tanjar/Net