Breaking News

Tak Tepat Sasaran! Pemerintah Dinilai Belajar Kendaraan Listrik ke Luar Negeri Hanya Sepenggal-Sepenggal!


Pakar Transportasi, Djoko Setijowarno menilai kebijakan insentif kendaraan listrik tak tepat sasaran. Pasalnya, sasaran insentif motor listrik itu adalah pelaku Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM). 

Padahal, kata dia, pelaku UMKM tidak butuh motor listrik, tetapi membutuhkan tambahan modal untuk mengembangkan usahanya, akses pasar, pelatihan SDM. 

Menurutnya, saat ini setiap pelaku UMKM sudah memiliki sepeda motor, bahkan lebih dari satu motor dalam rumah tangganya. 

"Bahkan orang yang hidup di kolong jembatan pun sudah memiliki sepeda motor. Jelas tidak tepat sasaran," kata Djoko dalam keterangannya, Senin, 29 Mei 2023.

Lebih lanjut, Djoko menilai pemerintah belajar transportasi berkendara listrik dari luar negeri hanya sepenggal-sepenggal dan tidak menyeluruh. 

"Jika belajar dengan beberapa negara di Eropa, industri sepeda motor tidak berkembang di sana. Di manca negara, transportasi umum sudah bagus, baru kebijakan mobil listrik dibenahi dan bukan target motor listrik," ungkapnya. 

"Tidak ada kebijakan sepeda motor seperti di Indonesia, karena mereka paham sekali risiko memakai sepeda motor lebih tinggi ketimbang mobil. Di dunia empat negara yang mengembangkan sepeda motor besar-besaran, yakni China, Thailand, Indonesia dan Vietnam," sambungnya.

Menurutnya, Indonesia saat ini sedang mengalami krisis transportasi umum dan krisis keselamatan lalu lintas.

Oleh karena itu, ia mengatakan prioritas mobil listrik seharusnya bukan hanya untuk untuk kendaraan pribadi saja. 

"Tetapi, untuk kendaraan dinas kementerian/lembaga dan pemerintah daerah sehingga distribusinya lebih merata," ujar dia. 

Selain itu, ia menyarankan agar pemberian insentif kendaraan listrik lebih tepat diberikan pada perusahaan angkutan umum. 

"Di samping akan mendorong pengembangan industri kendaraan listrik, juga dapat memperbaiki pelayanan angkutan umum dengan sarana transportasi yang lebih ramah lingkungan sekaligus mengurangi kemacetan," kata dia. 

Untuk itu, distribusi kendaraan listrik, terutama sepeda motor, sebaiknya tidak banyak di perkotaan yang sudah padat dan macet.

"Solusinya, kasih saja sepeda motor listrik ke daerah-daerah tertentu, terserah pemerintah mau beli atau apa untuk dibagikan ke daerah terpencil, tertinggal yang BBM-nya terbatas" lanjutnya. 

"Kasihkan bagi guru-guru, tenaga perawat, di daerah 3TP (terdepan, terluar, tertinggal dan pedalaman)," tukas dia. 

Sumber: disway
Foto: Presiden Joko Widodo/Net
Tak Tepat Sasaran! Pemerintah Dinilai Belajar Kendaraan Listrik ke Luar Negeri Hanya Sepenggal-Sepenggal! Tak Tepat Sasaran! Pemerintah Dinilai Belajar Kendaraan Listrik ke Luar Negeri Hanya Sepenggal-Sepenggal! Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar