Anies Singgung Wacana Presiden Tiga Periode Era Jokowi: Lawan Bila Ada Pejabat Coba Geser Aturan!

Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan menyinggung soal polemik rencana perpanjangan masa bakti Presiden RI menjadi lebih dari dua periode.

Hal ini disampaikan Anies saat berpidato di depan ribuan relawan pendukung Anies Baswedan dalam acara Temu Kebangsaan Relawan di Tennis Indoor Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (21/5/2023).

Dalam pidatonya di depanribuan pendukungnya itu, Anies menyebut rencana presiden tiga periode itu sebagai penyimpangan terhadap konstitusi.

“Masa jabatan presiden itu dua tahun, ketika ada yang punya gagasan untuk memperpanjang itu, maka kita katakan bahwa kita komit dengan aspirasi reformasi,” ucapnya, Minggu (21/5/2023).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada kabinet pemerintahan Jokowi periode pertama itu mengajak seluruh pendukungnya melawan bila ada pejabat-pejabat negara yang berupaya melanggar konstitusi.

“Kalau ada petinggi-petinggi negeri ini yang pelan-pelan mencoba menggeser (konstitusi), jangan pernah biarkan,” ujarnya.

Ia pun menyinggung kondisi maraknya mafia di Indonesia dengan perumpamaan katak di dalam panci yang awalnya berisi air dingin lalu secara perlahan dipanaskan hingga mendidih.

“Itu seperti menaikkan suhu air bagi sebuah katak. Jangan sampai kita tidak sadar atas penyimpangan yang dilakukan secara pelan-pelan,” tuturnya.

Sebagai informasi, wacana Presiden Joko Widodo bisa menjabat tiga periode sempat mencuat dan jadi sorotan banyak pihak.

Wacana Presiden Jokowi tiga periode ini pun kembali mencuat usai dideklarasikan Organisasi Barikade 98 saat peringatan 25 tahun reformasi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat siang tadi.

“Dari pada orde baru atau kekuatan intoleran berkuasa di republik ini, lebih baik Jokowi tiga periode. Jika kekuasaan Orde Baru ingin berkuasa kembali dan intoleran mau berkuasa lagi, lebih baik Jokowi tiga periode," ucap orator Barikade 98 Hengki Irawan dalam keterangannya.

Sumber: tribunnews

Foto: Bakal capres Anies Baswedan dan Presiden Jokowi/Tribunnews/Kompas (Wisnu Widiantoro)