Breaking News

Politisi Swedia Rasmus Paludan Sudah Berulangkali Bakar Al Quran


Politisi Swedia, Rasmus Paludan, sudah berulangkali melakukan aksi kontroversial dengan membakar Al Quran. Terkini dia membakar Quran di depan Kedubes Turki.

Rasmus Paludan merupakan pemimpin partai politik sayap kanan Denmark, Stram Kurs.

Rasmus kembali membakar Al quran. Kali ini dia membakar Al Quran di dekat Kedutaan Besar Turki di Stockholm, Swedia, Sabtu (21/1/2023).

Dilansir Daily Mail, Paludan memimpin unjuk rasa di Swedia untuk menggalang dukungan menjelang pemilu pada September 2022.

Bahkan ketika itu, dia berencana membakar Alquran selama bulan suci Ramadhan.

Paludan yang dikenal sebagai pengacara dan YouTuber itu, membentuk partai sayap kanan Stram Kurs, yang diterjemahkan sebagai ‘Garis Keras’, di Denmark pada 2017.

Paludan menyatakan bahwa dia memusuhi Islam. Dia menyerukan semua Muslim dideportasi dari Denmark.

“Musuh kami adalah Islam dan Muslim. Hal terbaik adalah jika tidak ada seorang Muslim pun yang tersisa di bumi ini. Maka kita akan mencapai tujuan akhir kita,” ujar Paludan.

Pada 2020, kelompok Hard Line telah membakar sejumlah Alquran dan menyebut aksinya sebagai “ghetto Swedia”.

Mereka melakukan aksi pembakarannya Alquran di wilayah Rosengard, Malmo yang merupakan kantong umat Muslim.

Hal ini memicu kerusuhan yang menyebabkan petugas polisi terluka. Sejak kejadian itu, kelompok Hard Line meneruskan aksi pembakaran Alquran di Rikenby Stockholm, Gothenburg, dan Trolhattan.

Beberapa hari sebelumnya, insiden serupa terjadi di Kota Malmo. Paludan ketika itu mengatakan, pembakaran Al Quran sebagai upaya untuk membantu Swedia melawan Islamisasi.

“Tujuannya untuk menghentikan Islamisasi di Swedia. Untuk menarik kembali Islamisasi ke tahun 1960-an atau lebih. Seharusnya ada sekitar satu juta orang yang melakukan perjalanan kembali ke negara-negara Muslim tempat mereka berasal, atau pindah ke agama lain selain Islam,” kata Paludan saat itu.

Sebelum membakar Alquran di Rikenby, Paludan telah meminta izin kepada polisi setempat untuk melakukan aksinya. Namun permintaan itu ditolak dan Paludan tetap nekat menjalankan aksinya.

Paludan dilarang masuk ke Swedia selama dua tahun akibat aksi pembakaran di Malmo tersebut. Namun dia mengajukan permintaan untuk menjadi warga negara Swedia. Permintaan itu akhirnya diterima.

Pada April 2022, Paludan mengklaim telah membakar satu salinan Al Quran di depan Masjid Raslatt di kota selatan Swedia, Jonkoping.

Polisi Swedia menolak permohonan Paludan yang mengajukan izin untuk menggelar demonstrasi pembakaran kitab suci umat Islam pada 1 Mei, yang bertepatan dengan Hari Buruh Sedunia.

Berita sebelumnya, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari mengatakan bahwa ia mengutuk keras aksi yang dilakukan di dekat gedung Kedutaan Besar Turki.

Sebab, hal itu merupakan tindakan keji yang merusak kemanusiaan.

“Tindakan provokatif itu jelas merupakan kejahatan kebencian terhadap kemanusian, terhadap keyakinan Umat Islam di seluruh dunia,” tegas Kharis, Minggu (22/1).

Menurutnya, segala tindakan kebencian terhadap keyakinan, rasialisme, Islamophobia yang muncul di barat dengan sikap Swedia yang membiarkan bahkan polisinya menjaga aksi terkutuk jelas tidak dapat diterima.

Dia berharap, tindakan tersebut tidak diizinkan. Sebab, tindakan itu jelas menghina nilai-nilai sakral yang tidak dapat dibela dengan dasar hak-hak demokrasi.

Kharis mendesak Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengirimkan nota protes ke Pemerintah Swedia. Selain itu, Kemlu harus segera memanggil Dubes Swedia di Jakarta. 

Sumber pojoksatu
Foto: Politisi Swedia Rasmus Paludan si pembakar Al Quran (ist)
Politisi Swedia Rasmus Paludan Sudah Berulangkali Bakar Al Quran Politisi Swedia Rasmus Paludan Sudah Berulangkali Bakar Al Quran Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar