Breaking News

Ortu Mahasiswa UI Korban Kecelakaan Ngaku Sempat Diminta Damai oleh Polisi


Pihak keluarga mahasiswa Universitas Indonesia (UI), M Hasya Attalah Syaputra (18) mengaku sempat melakukan mediasi dengan purnawirawan polisi berinisial ESBW di kasus kecelakaan putranya. Mediasi itu gagal.

Ibunda Hasya, Ira, mengatakan terjadi beberapa kali mediasi, tetapi tidak pernah menemukan titik temu. Salah satunya, mediasi yang diprakarsai oleh pihak kepolisian.

"Kami dipertemukan, maksudnya polisi mempertemukan antara kami dengan pelaku di Subdit Gakum Pancoran. Kami di situ sudah membawa Bu Gita (tim kuasa hukum) dan teman-temannya 5 orang," kata Ira dalam jumpa pers di Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (27/1/2023).

Namun, ketika mediasi dilakukan, saat itu hanya ada orang tua Hasya dan pihak ESBW. Ira mengaku dirinya merasa seperti sedang disidang.

"Tapi apa yang terjadi di sana, kami dipisahkan antara Bu Gita dan kami berdua. Jadi di dalam ruangan itu, menurut saya, yang memang merasakan kejadian itu kami serasa disidang," kata Ira.

Ira menyebutkan mediasi itu dihadiri beberapa petinggi kepolisian. Menurut Ira, polisi tersebut memintanya berdamai di kasus kecelakaan ini.

"Ada beberapa petinggi polisi, mohon maaf saya harus menyebutkan itu, meminta kami untuk berdamai. 'Udah Bu damai aja. Karena posisi anak ibu sangat lemah'. Saya bilang kenapa? Saya bilang itu posisi anak saya meninggal dunia, kenapa jadi yang lemah, gimana dengan si pelaku yang nabrak ini? Mereka semua, saya sih enggak bilang diintimidasi ya, tapi saya bilang seperti disidang kita berdua," bebernya.

"Saya yang bilang, saya orang paling rapuh di dunia, saat itu saya enggak kuat, saya udah pengen nangis. Tapi saya bilang dalam hati saya jangan pernah keluarkan setetes air mata pun di depan para petinggi-petinggi polisi ini. Tapi saya harus cari cara untuk memasukkan rekan-rekan lawyer kami. Saya bilang, mohon maaf pak saya mau keluar. Apa yang dibilang bapak-bapak itu, 'kalau ibu mau salat ada di sebelah kanan, kalau ibu mau ke belakang juga ada di sebelah musala'. Saya enggak mau salat, saya enggak mau ke belakang. 'Jadi ibu mau ngapain?' Saya mau keluar, saya udah enggak melihat bahwa bapak-bapak itu adalah berpangkat, mohon maaf sekali," tambahnya.

Ira kemudian bertemu dengan lawyer dan menangis seketika itu. Saat itu kemudian terjadi perdebatan antara polisi dengan pihak kuasa hukum.

"Saya langsung buka pintunya, kuncinya, yang saya kerjakan adalah saya duduk di pangkuan Bu Gita. Saya nangis, saya cuma bilang, Mbak saya enggak kuat. Alhamdulillah mereka tahu isyarat saya. Begitu pintu kebuka mereka masuk. Di situlah terjadi apa ya, adu argumentasi antara para lawyer kami dengan bapak-bapak itu," katanya.

Ira menegaskan pihaknya tidak mau berdamai berapa kalipun mediasi itu dilakukan. Pihak keluarga meminta keadilan bagi Hasya.

"Dari kami, kami adalah orang tuanya. Apapun mediasi yang mereka usulkan akan kami tolak. Berapapun peluang yang dia usulkan akan kami tolak. Kami tetap akan maju, memang persis seperti yang Bu Gita ceritakan tadi memang sudah ada beberapa kali mediasi," tuturnya.

Alasan Mahasiswa Korban Tewas Jadi Tersangka

Polisi menetapkan mahasiswa Universitas Indonesia (UI), M Hasya Attalah Syaputra, sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan yang melibatkan purnawirawan polisi berinisial ESBW. Polisi menilai Hasya lalai dalam berkendara sehingga mengakibatkan yang bersangkutan meninggal dunia.

"Pelanggarannya itu, jadi gini, penyebab terjadinya kecelakaan ini (karena) Hasya sendiri. Dia kan yang menyebabkan karena kelalaiannya menghilangkan nyawa orang lain dan dirinya sendiri. Ini kan Karena kelalaiannya, sehingga dia Meninggal dunia," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jumat (27/1/2023).

Latif mengatakan tewasnya Hasya dalam kecelakaan tersebut bukan karena kelalaian ESBW. Diketahui, saat itu ESBW mengemudikan mobil Mitsubishi Pajero.

"Karena lalai mengendarai sepeda motor, sehingga menghilangkan nyawanya sendiri, bukan kelalaiannya si Pak Eko," kata Latif.

Latif mengatakan ESBW sudah berada di jalur yang benar. ESBW, disebutnya, tidak merampas hak jalan Hasya yang saat itu melaju dari arah berlawanan.

"Jadi bukan kelalaian Pak Eko (ESBW). Pertama, dia kurang hati-hati mengendalikan sepeda motor. Saat itu dia berjalan, tiba-tiba ada orang belok, dia tidak bisa mengendalikan kendaraan. Dia jatuh dan dia yang menyebabkan terjadinya kecelakaan," papar Latif.

Sebagai informasi, ketika kecelakaan terjadi, kondisi saat itu sedang hujan. Karena jalanan tergenang air, sehingga Hasya menghindari genangan air tersebut.

Meski ada faktor cuaca saat itu, namun menurut polisi, kecelakaan itu terjadi karena kurang kehati-hatian Hasya dalam berkendara. Oleh sebab itu, polisi menetapkannya sebagai tersangka dalam kecelakaan tersebut.

"Karena kurang kehati-hatian dia tersangka. Kita dalam berkendara harus berhati-hati, dengan cuaca hujan, tiba-tiba ada belok sehingga dia rem mendadak tiba-tiba jatuh," tuturnya.

Alasan Bukan Purnawirawan Polisi Jadi Tersangka

Penyidik Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyatakan kecelakaan yang menewaskan mahasiswa UI, M Hasya Attalah Syaputra (18), bukan kesalahan purnawirawan polisi, Eko atau ESBW. Polisi menyebut ESBW tidak merampas hak jalan Hasya yang berada di jalur berlawanan dengannya.

"Pak Eko ini berdasarkan keterangan saksi tak bisa dijadikan sebagai tersangka," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman Kavling 59, Jakata, Jumat (27/1/2023).

Latif mengatakan Eko yang saat itu mengemudikan mobil Mitsubishi Pajero berada di jalurnya. Eko disebut tidak merampas hak jalan Hasya yang berada di jalur berlawanan dengannya.

"Karena hak utama jalan (milik) Pak Eko, jadi dia (Eko) tidak merampas hak jalan orang lain. Karena berada di lajurnya dan ash jalannya seusai ukurannya, berada di hak utama jalannya," kata Latif.

Sumber: detik
Foto: Muhammad Hasya Attalah Syaputra, korban tewas tertabrak purnawirawan polisi di Jaksel. (Foto: Dok. Istimewa)
Ortu Mahasiswa UI Korban Kecelakaan Ngaku Sempat Diminta Damai oleh Polisi Ortu Mahasiswa UI Korban Kecelakaan Ngaku Sempat Diminta Damai oleh Polisi Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar