Breaking News

Kembalinya Romy ke PPP Dikritik, GPK: Sejak Kapan ICW jadi Lembaga Etik?


Sikap Indonesia Corruption Watch (ICW) yang masih mempermasalahkan kembalinya Muhammad Romahurmuziy alias Romy dalam struktur kepengurusan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sebagai Majelis Pertimbangan Partai (MPP), patut disesalkan.

Dikatakan Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Kabah (PP GKP) Thobahul Aftoni, ICW Seperti tidak menghormati hukum karena Romy telah selesai menyelesaikan semua proses hukum yang diputuskan pengadilan.

“Saya tidak pernah mendengar ICW berkomentar tentang kembalinya para terpidana korupsi yang bahkan lebih berat dan lebih besar kembali ke partai-partai nasionalis," kritik Thobahul Aftoni dalam keterangannya, Minggu (8/1).

"Saya menduga ICW dihinggapi kaum sekularis yang anti agama, anti Islam karena mereka selalu menyerang partai-partai Islam,” imbuhnya.

Bahkan, kata dia, alasan etik yang disampaikan ICW hanya mengada-ngada dan tidak punya dasar. Menurutnya, semua orang yang sudah melalui proses hukum bisa kembali ke profesinya, kecuali ada putusan lain yang disampaikan pengadilan.

Dia pun mempertanyakan kewenangan apa yang dimiliki ICW sampai mengurus persoalan etik yang ada di partai politik.

“ICW ini lembaga apa? Sejak kapan ICW menjadi lembaga etik? KPK saja sudah menyatakan menghormati hak berserikat,” tandasnya. 

Sumber: rmol
Foto: Muhammad Romahurmuziy/RMOL
Kembalinya Romy ke PPP Dikritik, GPK: Sejak Kapan ICW jadi Lembaga Etik? Kembalinya Romy ke PPP Dikritik, GPK: Sejak Kapan ICW jadi Lembaga Etik? Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar