Breaking News

76 Tahun Megawati: Jangan Dipikir di Istana Hidupnya Enak


Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri berulang tahun ke-76, pada, 23 Januari 2023.

Masa kecil Megawati

Lahir pada 1947, anak kedua dari presiden pertama Indonesia Soekarno dan Fatmawati ini memiliki nama lengkap Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri. Ia dibesarkan di lingkungan yang memiliki dinamika politik sangat kuat.

Menyadur dari arsip Tempo, dengan situasi politik yang kuat itu, Megawati menyebutkan hidup di istana negara tak selalu enak. Kelahirannya saja diberitakan langsung pihak istana dan sejak bayi sudah diberi pengawal pribadi.

“Bayangkan, jangan dipikir di istana hidupnya enak, di sana paling besar dinamika politiknya, loh,” tutur Mega pada kegiatan penutupan Rakernas PDIP di Sekolah PDI Perjuangan, Kamis, 23 Juni 2022.

Mega kecil sudah terbiasa menyaksikan secara langsung bagaimana para politikus negara bekerja. Diskusi antara wakil presiden pertama, Mohammad Hatta dengan Mohammad Yamin dan Chairul Saleh adalah peristiwa yang lazim disaksikannya sehari-hari.

Karier politik

Terbiasa dengan dinamika politik sejak kecil membuat Mega memutuskan untuk berkarier pada dunia yang sama. Dilansir dari situs Kemdikbud, karier Megawati dimulai sejak 1986 sebagai anggota DPR.

Perjalanan politiknya berwarna dengan Partai Demokrasi Indonesia. Partai ini sejak awal terbentuknya memang sudah banyak mengalami konflik internal. Megawati yang didukung untuk menjadi ketua umum partai tersebut sempat tidak disetujui pemerintahan Soeharto.

Namun, karena para peserta Kongres Luar Biasa (KLB) tahun 1993 mendukung pencalonan Megawati, akhirnya ia dinobatkan sebagai Ketua Umum DPP PDI periode 1993 sampai 1998.

Presiden Wanita Pertama di Indonesia

Pada Juli 2001, secara aklamasi MPR menetapkan Megawati sebagai presiden ke-5 menggantikan Gus Dur atau Abdurrahman Wahid. Ia menjadi presiden wanita pertama di Indonesia dan menjabat hingga Oktober 2003.

Mega kemudian mencalonkan diri sebagai presiden pada 2004 dengan menggandeng Hasyim Muzadi. Namun ia dikalahkan Susilo Bambang Yudhoyono, yang sebelumnya menjadi menterinya. SBY bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla kemudian memerintah selama dua periode.

Periode selanjutnya, yakni pada pemilu 2009, Megawati kembali maju sebagai capres. Kali ini ia menggandeng Prabowo Subianto. Namun pada pemilu tahun itu, lagi-lagi ia dikalahkan SBY yang saat itu maju bersama Boediono.

PDIP dan Peristiwa Kudatuli

Dari website resmi PDIP, disebutkan bahwa telah terjadi peristiwa  Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli atau disingkat Kudatuli. Kejadian ini adalah ketika konflik internal PDI terus menerus terjadi sehingga mengharuskan diadakannya Kongres pada 22-23 Juni 1996.

Pemerintah Soeharto kemudian mengangkat Suryadi sebagai Ketum PDI pada 15 Juli 1996. Lalu para pendukung Megawati menggelar Mimbar Demokrasi pada 27 Juli 1996.

Akhirnya setelah peristiwa Kudatuli, bersama pimpinan Suryadi, PDI hanya mendapatkan 11 kursi DPR. Kekuasaan Soeharto lengser pada 1998, Mega pun kembali menjadi pimpinan PDI periode 1998-2003.

Untuk dapat mengikuti pemilu, Megawati kemudian mengubah nama PDI menjadi PDI Perjuangan pada 1 Februari 1999 dan perubahan ini disahkan pada 14 Februari di tahun yang sama.

Megawati kemudian disahkan sebagai ketum DPP PDIP tahun 2000-2005, dan kembali menempati posisi yang sama pada periode 2005-2015 dan 2015-2020. Hingga saat ini, Megawati masih menjadi Ketua Umum PDIP untuk periode 2019-2024 dan telah menempati jabatan ketua umum partai paling lama dibanding siapa pun.

Sumber: tempo
Foto: Ketua umum PDIP, Megawati Soekarnoputri memberikan pidato penutupan Kongres V PDIP di Sanur, Denpasar, Bali, 10 Agustus 2019. Megawati Soekarnoputri mengakui dirinya sudah memiliki daftar orang-orang yang akan diusulkan menjadi menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf mendatang. TEMPO/Johannes P. Christo
76 Tahun Megawati: Jangan Dipikir di Istana Hidupnya Enak 76 Tahun Megawati: Jangan Dipikir di Istana Hidupnya Enak Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar