Breaking News

5 Fakta Nono Jenius Juara Matematika Dunia, Doyan Makan Daun Kelor


Caesar Hendrik Meo Tnunay atau biasa dipanggil Nono merupakan bocah asal Nusa Tenggara Timur (NTT), yang berhasil meraih juara pertama di lomba matematika tingkat dunia.

Bocah yang sering dipanggil Nono ini adalah siswa SD Inpres Buraen 2 di Kabupaten Kupang, NTT. Dia mengikuti kompetisi matematika International Abacus World Competition, Abacus Brain 2022. Berikut sejumlah faktanya:

1. Nono Kalahkan 7.000 Peserta dari Berbagai Negara

Dalam kompetisinya, Nono mengalahkan sebanyak 7.000 peserta dari berbagai negara. Dia berhasil menyelesaikan 15.201 file soal. Dalam satu file ada 10 soal sehingga total soal yang berhasil dikerjakannya dalam jangka waktu satu tahun adalah sebanyak 152.010. Soal ini kemudian diujikan dalam bentuk virtual dan listening dalam Bahasa Inggris.

2. Nono Berasal dari Keluarga Sederhana

Berkat prestasinya yang gemilang, nama Caesar Hendrik Meo Tnunay atau akrab disapa Nono menjadi buah bibir masyarakat.

Di usianya yang menginjak tujuh tahun, dia berhasil meraih juara satu di kompetisi matematika tingkat dunia, International Abacus World Competition, Abacus Brain 2022.

Nono lahir di Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 2 April 2015. Dia merupakan putra bungsu dari pasangan Raflim Meo Tnunai dan Nuryati Seran.

Ayahnya hanya bekerja serabutan, seperti menjadi kuli atau tukang bangunan. Sementara ibunya adalah seorang guru kontrak.

3. Suka Makan Daun Kelor

Di balik kejeniusannya, Nuryati Seran selaku ibu Nono mengungkapkan bahwa anak bungsunya yang berusia tujuh tahun itu suka memakan kelor.

"Tentu saya sebagai orang tua sangat bangga kalau anak saya mendapat juara 1 lomba matematika di tingkat Internasional. Orang-orang bertanya saja kalau Nono itu makan apa sehingga jenius dan cerdas. Saya bilang Nono ini suka makan kelor,” ungkap Nuryati.

Kelor merupakan makanan yang sudah disukai Nono sejak kecil. Sebelum tidur, Nono suka meminta kakaknya untuk memasak dan menyiapkan kelor.

Dia suka memakan kelor di pagi dan malam hari. Entah dicampur dengan bubur atau menjadi sayur biasa. Itulah makanan Nono sebelum berangkat ke sekolah.

"Dia makan kelor itu setiap pagi hari maupun malam, entah itu dalam bentuk sayur atau dicampur dengan bubur. Itu dia makan sebelum ke sekolah,” utas Nuryati.

4. Nono Sosok Bocah yang Aktif

Sedari kecil, Nono dikenal sebagai sosok bocah yang aktif. Walaupun dia suka bermain bersama temannya, dia tidak meninggalkan kewajibannya untuk terus belajar.

"Dia sejak kecil itu sangat aktif, suka lari sana-sini, bermain dengan teman-teman," kata Nuryati.

Nono sudah lancar berbicara saat usianya lima tahun. Di usianya lima tahun ketika duduk di Paud Tunas Belia, dia sudah bisa membaca dan mengikuti kursus bahasa Inggris tiap pekan.

5. Orangtua Berikan Pendidikan yang Terbaik

Walaupun keluarganya memiliki ekonomi yang pas-pasan, Nuryati berusaha untuk memberikan pendidikan terbaik kepada Nono yang berkemauan keras dalam belajar.

"Rasa ingin tahu Nono sangat tinggi. Jadi, dia paksa kami harus ikut kursus. Beli buku bacaan. Terpaksa kami turuti saja kemauannya biar semangat belajar tidak redup," tuntas Nuryati.

Sumber: okezone
Foto: Siswa jenius di NTT, Nono (foto: dok istimewa)
5 Fakta Nono Jenius Juara Matematika Dunia, Doyan Makan Daun Kelor 5 Fakta Nono Jenius Juara Matematika Dunia, Doyan Makan Daun Kelor Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar