Breaking News

2 Menteri Jokowi Bantah Program Food Estate Gagal, DPR Tuduh Pakai Data Palsu


Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membantah bahwa program lumbung pangan atau food estate pemerintah gagal.

Ia memberi contoh, salah satu program food estate di Desa Dadahup, Kapuas, Kalimantan Tengah sudah mulai ditanami padi sehingga tinggal menanti hasilnya.

“No no no (tidak), di Dadahup, Kami dengan (Kementerian) Pertanian sudah menanam dan hasilnya, nanti pada panen yang akan datang Pak Presiden mau ke sana, sudah 4,8 ton per hektar,” kata Basuki

Menteri PUPR menegaskan, food estate di Pulau Kalimantan dan juga Sumatera terus berjalan.

“(Di Dadahup) sudah tinggal menanam saja karena transmigran sudah pulang. Jadi tinggal tenaga kerja untuk menanam,” ujar Basuki.

Tidak hanya di Dadahup, kata Basuki, program food estate di Sumatera pun sudah berjalan dengan tanaman bawang dan kentang.

“Sumatera dengan hortikultura bawang, kentang itu juga jalan terus,” ujarnya.

Selain Menteri Basuki, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL)  juga telah menepis hal ini. Menurut Mentan, food estate hingga saat terus dilakukan guna mengantisipasi potensi krisis pangan.

"Food estate kita itu adalah antisipasi berkait dengan ahli fungsi lahan. Jadi Kalimantan Tengah ada orang bilang tidak berhasil, enggak betul, Bapak," ujarnya dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pertanian di Jakarta, Rabu (25/1/2023).

Menurut Mentan, pengembangan food estate bukan perkara mudah. Pasalnya, pengembangan food estate sangat bergantung pada jenis tanah serta iklimnya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Komisi IV DPR RI Sudin, Senin (16/1/2023), mengatakan food estate sebagai program Kementerian Pertanian yang gagal karena tidak mencapai target. Belum lagi data produksi yang disampaikan Kementerian Pertanian tidak sinkron dengan keadaan stok beras yang ada di lapangan.

“Kami Komisi IV sudah menyiapkan panja food estate bahkan beberapa teman-teman mengusulkan dibuat pansus karena di situ banyak data yang palsu,” ucap Sudin.

Bupati Kapuas, Kalimantan Tengah, Ben Brahim S Bahat juga mengklaim program food estate sukses dan berhasil.

"Hal ini dibuktikan dengan dilakukannya hari ini panen padi di A5 Desa Bentuk Jaya, Kecamatan Dadahup," kata Ben Brahim di Kuala Kapuas, Kamis (12/1).

Dalam kegiatan panen tersebut juga dirangkai dengan uji coba sistem tata air Daerah Irigasi Rawa (DIR) yang dikelola oleh Balai Wilayah Sungai Kalimantan II Kementerian PUPR. Ben mengatakan, daerah A5 Desa Bentuk Jaya ini sebelumnya sering banjir sehingga mengakibatkan gagal panen pada masa lalu.

"Ini sesuatu yang menggembirakan bagi kita, yang mana ini membuktikan bahwa di daerah yang dulunya selalu banjir, hari ini kita lihat sendiri lokasi ini dapat dipanen," katanya.

Dirinya pun meyakini untuk ke depannya hasil panen ini atau produktivitas padi di wilayah Dadahup akan semakin meningkat, seiring dengan pengaturan tata Kelola air yang semakin baik.

Sumber: suara
Foto: Petani menanam bibit singkong di areal lumbung pangan nasional 'food estate' di Tewai Baru, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Sabtu (6/3/2021). [ANTARA FOTO/Makna Zaezar]
2 Menteri Jokowi Bantah Program Food Estate Gagal, DPR Tuduh Pakai Data Palsu 2 Menteri Jokowi Bantah Program Food Estate Gagal, DPR Tuduh Pakai Data Palsu Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar