Breaking News

Susno Duadji Tegas Minta Kapolri Usut Kasus Mafia Tambang Ilegal: Kalau Benar Ini Menggegerkan Jagat Indonesia


Eks Kabareskrim Polri Komjen Pol (Purn) Susno Duadji mendesak agar kasus tambang ilegal harus diusut.

Susno Duadji ikut merespons terkait panasnya isu perang bintang tengah terjadi saat ini.

Terdapat kubu Brigjen Hendra Kurniawan dan Kabareskrim Porli saat ini, Komjen Agus Andrianto yang diduga terima suap tambang batu bara ilegal.

Diketahui, Ismail Bolong adalah orang pertama yang menyebut jika Komjen Agus menerima setoran uang senilai Rp 6 miliar dari usaha ilegalnya di Kalimantan Timur.

Namun tak lama, Ismail Bolong membuat pernyataan baru dan menyampaikan permohonan maaf kepada Kabareskrim.

Justru, kata Ismail Bolong, pengakuan tersebut berdasarkan atas tekanan dari eks Karo Paminal Propam Polri, Hendra Kurniawan.

Menurut Susno, kendati terdapat dua kubu yang saling sangkal, Ismail Bolong dan Hendra Kurniawan, ia meminta agar kasus ini diusut.

Kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Susno meminta agar segera bertindak dan membentuk tim khusus.

Susno mengatakan, jika benar ada keterlibatan Komjen Agus di kasus tambang ilegal, ini merupakan tindak pidana korupsi cukup besar.

"Kalau benar, ini menggegerkan jagat indonesia karena ini tindak pidana korupsi yang besar sekali," kata Susno, dilansir Disway.id dari kanal YouTube miliknya, Kamis 10 November 2022.

Sebaliknya, kata Susno, jika kasus dugaan mafia tambang ilegal ini tidak benar alias hoaks maka harus ikut dipidana.

"Kalau hoaks ini juga pidana yang besar sekali. Pidana besar bagi yang menyebarkan hoaks ini terutama yang memberi pengakuan. Ini Fitnah," kata Susno.

Seperti diketahui, dalam pengakuannya Ismail Bolong mendapat tekanan dari Hendra Kurniawan setelah diperiksa di Propam Polda Kalimantan Timur.

Di sebuah hotel, kata Isamail Bolong, dia ditekan sampai ditelepon oleh Hendra Kurniawan untuk membuat testimoni jika Komjen Agus Andrianto menerima suap tambang ilegal.

"Kalau Ismail Bolong mengatakan saya dipaksa waktu itu, ya tetap pidana juga. Dicari oleh polisi, siapa yang memaksa," kata Susno.

Mirip Kasus Ferdy Sambo

Menurut Susno Duadji, kasus mafia tambang ilegal ini mirip dengan kasus Ferdy Sambo.

Katanya, Polri perlu membentuk tim khusus (Timsus) untuk melakukan penyelidikan secara mendalam.

"Polisi perlu mengklarifikasi atau memprosesnya, apapun yang terjadi ini harus diproses, pasti ada pidananya, masuk ranah pidananya," kata Susno Duadji.

Kata Susno, jika apa yang dikatakan Ismail Bolong benar terdapat tindak pidana korupsi dalam dugaan mafia tambang ilegal yang melibatkan Komjen Agus Andrianto maka harus segera diproses, baik kode etik maupun pidana secara langsung.

"Kalau ini tidak benar, maka ini adalah fitnah, pencemaran nama baik. Hukumannya cukup besar ini, ya. Siapa yang memfitnah? Ya Ismail Bolong jika ini tidak benar, karena ini sudah beredar di media sosial, ke jutaan publik semua orang sudah tahu.

Susno melanjutkan, kendati Ismail mengaku mendapat tekanan dari Hendra Kurniawan, maka ini termasuk ranah pidana juga.

"Ya dicari Polisi siapa yang memaksa, gitu," jelas Susno.

Hendra Kurniawan Mengaku Tak Kenal Ismail Bolong

Eks Karo Paminal Propam Polri Brigjen Hendra Kurniawan balik menuding jika Ismail Bolong berkata bohong.

Ismail Bolong baru-baru ini membuat pernyataan dan menarik pengakuan terkait Kabareskrim Polri yang diduga menerima setoran tambang elang.

"Saya mengajukan permohonan maaf kepada Pak Kabareskrim," kata Ismail Bolong, 6 November 2022 lalu.

Ismail Bolong mengaku jika dirinya dipaksa membuat video testimoni tersebut karena tekanan dari Brigjen Hendra Kurniawan pada Februari 2022 lalu.

Dalam video testimoni tersebut diketahui kalau Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto telah menerima setoran senilai 6 miliar rupiah dari bisnis yang dikelolanya.

"Saat testimoni itu saya dalam tekanan pak Brigjen Hendra dari Mabes," ujar Ismail Bolong.

Video tersebut, kata Ismail Bolong, diambil disebuah hotel di Samarinda, usai menjalani pemeriksaan di Propam Polda Kalimantan Timur.

"Saya sampai tiga kali ditelepon Brigjen Hendra dan diancam akan dibawa ke Propam Mabes kalau tidak baca testimoni itu," terangnya.

Pengakuan Ismail Bolong tersebut justru membuat isu panas di tengah publik.

Kasus ini pun mendapat atensi Menko Polhukam Mahfud MD dan menyebut jika saat ini justru tengah terjadi isu 'perang bintang' di tubuh Polri.

Melihat dari kasus-kasus yang mencuat setelah persidangan kasus Ferdy Sambo yang diduga menjadi dalang pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Hendra Kurniawan Mengaku Tak Kenal Ismail Bolong

Sementara itu, kubu Hendra Kurniawan justru balik menuding jika Ismail Bolong telah berbohong terkait pengakuan yang menyeret nama Jenderal Bintang Satu itu.

Melalui kuasa hukumnya, Henry Yosodiningrat, Hendra Kurniawan mengaku tak mengenal Ismail Bolong.

"Saya tanya sama Pak Hendra apakah benar Anda menekan Ismail Bolong untuk membuat testimoni seperti itu, dia bilang dia kenal juga enggak," kata Henry.

Menurut Henry, pernyataan Ismail Bolong merupakan fitnah dan telah merusak nama baik Hendra Kurniawan.

Ia pun mengatakan telah mempertimbangkan untuk menempuh jalur hukum dengan melaporkan Ismail Bolong ke Polisi.

"Itu fitnah dan kami sudah mempertimbangkan untuk membuat laporan Polisi terkait keterangan dia yang telah mencemarkan nama baik dari Hendra Kurniawan," terang Henry.

Menurut Henry, lanjutnya, Ismail Bolong telah membuat pengakuan bohong mengenai dirinya telah mendapat tekanan Hendra Kurniawan.

"Ismail Bolong itu sudah bohong, itu satu keterangan dia itu cerita seperti kayak orang mabuk," tegas Henry.

"Bahwa ceritanya Ismail Bolong yang saya respons di sini bahwa dia dipaksa Hendra Kurniawan itu yang tidak benar," sambung Henry.

Pihak Lain yang Diperiksa Juga Berbohong

Henry memang tak menyebutkan nama pihak yang telah diperiksa terkait kasus dugaan mafia tambang ilegal.

Namun, kata dia, selain Ismail Bolong yang telah diperiksa, pihak lain pun pasti membuat pernyataan bohong.

"Bukan hanya Ismail Bolong membuat rekaman testimoni itu, tapi semua yang terkait yang diperiksa agar memperkuat keterangan satu dengan keterangan yang lain, jadi bukan hanya Ismail Bolong," terang Henry sembari menyinggung seseorang.

Sebelumnya, pernyataan Ismail Bolong telah membuat isu baru, terdapat kubu-kubu para Jenderal Polri yang diduga saling serang dan buka kartu truf.

Sumber: disway
Foto: Susno Duadji meminta kepada Kapolri untuk mengusut atau menyelidiki kasus dugaan mafia tambang ilegal yang melibatkan Komjen Agus Andrianto, Ismail Bolong dan Hendra Kurniawan-Foto/Tangkapan Layar/YouTube/Susno Duadji-
Susno Duadji Tegas Minta Kapolri Usut Kasus Mafia Tambang Ilegal: Kalau Benar Ini Menggegerkan Jagat Indonesia Susno Duadji Tegas Minta Kapolri Usut Kasus Mafia Tambang Ilegal: Kalau Benar Ini Menggegerkan Jagat Indonesia Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar