Breaking News

Polda Sulut Minta Maaf Usai 5 Oknum Polres Tomohon Jemput Paksa Wartawan Gara-gara Berita Judi Togel


Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Utara meminta maaf atas aksi 5 anggota Resmob Polres Tomohon yang menjemput wartawan Manado Post Biro Tomohon bernama Julius Laatung.

Diduga 5 oknum polisi itu tak terima pemberitaan soal dugaan kasus togel, Julius pun dijemput polisi di rumahnya.

Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Pol Jules Abraham Abast mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak Polres Tomohon. Pihaknya pun meminta maaf atas aksi arogansi tersebut.

“Rekan wartawan tersebut sudah dipulangkan. Petugas yang menjemput kami tegur. Itu tidak bisa menjemput seperti itu. Harusnya mereka tanya saja, di mana pelaku togel berada. Jangan menjemput wartawan seperti itu. Kami mohon maaf atas kejadian tersebut. Karena teman-teman media selama ini merupakan mitra dari kepolisian,” katanya.

Aksi oknum polisi itu dinilai tak sesuai dengan instruksi Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto, agar polisi lebih humanis dalam bertindak

Berikut kronologi penjemputan dan pemeriksaan Julius, berdasarkan pengakuannya:

“Tadi sekita jam 14.30 WITA, tim unit Resmob datang ke rumah, Sabtu (29/10). Dengan bahasa yang kurang baik, memaksa saya datang ke Kantor Polres Tomohon, hanya menggunakan baju seadanya, pakai sendal, tidak diperkenankan bawa kendaraan sendiri. Handphone pun mau diambil paksa, saya keberatan. Ada istri dan anak sedang tidur siang, karena suara meninggi dari oknum Reskrim, anak saya terbangun, dan sesuai keterangan istri, anak saya berusia 3 tahun, menangis karena saya dijemput. Istri saya terlihat shock dan menanyakan kepada anggota, ada apa so ini pak?? Komdan bilang, ibu nda apa-apa cuma mo bacerita di kantor,” cerita Julius.

“Setelahnya didalam mobil, saya dicecar pertanyaan yang menohok, “ngana tau toh tuh togel dimana? Cepat antar pa Torang kasana, biar ngana Llia sendiri kalau memang torang ada tindak lanjut. Ngana mo beking kacau ini Tomohon dang??,” cerita Julius mengutip pernyataan anggota resmob kepadanya, sembari menyebutkan, “Kita cuma badiam, sambil sesekali bilang siap salah Komdan,” ungkapnya.

“Sampai di unit Reskrim, saya dicecar lagi pertanyaan, biar mengaku dari mana Informasi togel ini beredar di Desa Lemoh, sesuai isi pemberitaan tanggal 28 Oktober. Saya bilang, kalau info ini saya dapatkan dari pembicaraan antar wartawan yang didapat dari warga, ini lumrah ketika kongkow-kongkow. Kita bahas tak hanya judi, pemerintahan sosial budaya dan situasi kota Tomohon,” ungkapnya lagi.

Kemudian dirinya juga ditanya, kenapa konsep redaksi pemberitaan terkesan mendiskreditkan insitusi dalam hal ini Polres Tomohon?

“Kembali lagi saya jawab, penggunaan kata Subur tak lain untuk membahasakan berita, biar memancing minat pembaca. Saya jawab tidak ada ikhtiar sampai ke situ, justru sebaliknya…ketika infomasi lewat pemberitaan ini dimuat.. saya harap ada tindak lanjut dari polisi, dalam hal ini Polres Tomohon,” ungkapnya.

“Berulang-ulang kembali ditanya soal dari mana Informasi togel ini saya dapat. Apakah sudah sesuai dengan kode etik jurnalis, menuliskan pemberitaan seperti itu. Tidak ada kesalahan? Yakin sudah sesuai dengan kode etik,? Tidak ada kesalahan? ungkap Julius kembali menirukan kata-kata saat diperiksa.

“Saya jawab, tidak salah dan sesuai kaidah. Karena konsepnya diduga ada tindakan yang melanggar hukum, dalam hal ini aktivitas gelap judi togel.”

“Setelahnya, kita diskusi dan diberitahukan, kenapa saya dipanggil. Dari pengakuan Kanit Reskrim, dia diperintahkan pimpinan dalam hal ini pak Kasat Reskrim dan Kapolres. Malahan yang lebih dulu monitor berita saya, sesuai dengan pengakuan pak Kanit. Sampai saya dijemput di rumah,” ungkapnya lagi.

“Setelahnya, pak Kanit Reskrim kemudian menjelaskan jika selesai saya diinterogasi, saya akan menghadap ke pak Kasat Reskrim dan Kapolres.. ceritakan saja semua apa adanya, informasi terkait beredarnya togel. Sampai-sampai saya dikatakan, akan dilaporkan oleh Kapolres, yah mungkin karena beritanya terlalu tendensius, meremehkan kinerja institusi,” kata Julius lagi.

“Jujur saya takut, tidak menyangka bahwa pemberitaan ini berdampak, sampai saya bisa-bisa tersangkut kasus pidana, mungkin pencemaran nama baik, atau penyebarluasan informasi hoax. Itu anggapan saya. Sambil berkali-kali menyampaikan, tidak ada niatan saya untuk mendiskreditkan institusi. Hanya Murni biar ada penindakan.”

“Lanjut, saya kemudian disuruh untuk menandatangani surat pernyataan Tidak Keberatan, terkait proses penjemputan dan klarifikasi soal berita togel..saya pun mengiyakan, dan mengatakan tidak ada unsur paksaan. Tapi sebelumnya juga, saya sudah direkam video, yang menyatakan saya tidak keberatan atas panggilan klarifikasi di unit Reskrim Polres Tomohon,” tambahnya.

“Akhirnya saya dikeluarkan dari ruang Unit Reskrim, sekira pukul 16.15 WITA, usai kurang lebih 2 jam pemeriksaan,” pungkasnya.

Sumber: fajar
Foto: Kapolda Sulawesi Utara, Irjen Pol Setyo Budiyanto minta maaf atas aksi anggota Polisi di Polres Tomohon yang menjemput seorang wartawan karena pemberitaan tentang judi togel/Net
Polda Sulut Minta Maaf Usai 5 Oknum Polres Tomohon Jemput Paksa Wartawan Gara-gara Berita Judi Togel Polda Sulut Minta Maaf Usai 5 Oknum Polres Tomohon Jemput Paksa Wartawan Gara-gara Berita Judi Togel Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar