Breaking News

Kesaksian Pelatih Arema Ini Membuatnya Terguncang, 4 Suporter Meninggal di Ruang Ganti Pemain


Pelatih Arema FC Javier Roca memberi kesaksian tragedi pilu meninggalnya suporter Arema Malang di ruang ganti pemain dalam insiden kerusuhan Kanjuruhan.

Pelatih asal Chile ini mengaku terguncang ketika menyaksikan empat suporter Arema atau Aremania yang masih berusia muda meninggal dalam dekapan pemain di ruang ganti.

Javier Roca melihat insiden pilu itu tatkala dirinya baru saja menyelesaikan sesi konferensi pers usai laga Arema FC vs Persebaya, Sabtu (1/10) malam.

“Ketika saya kembali dari konferensi pers, saya melihat tragedi kelam dengan mata kepala saya sendiri,” katanya.

“Suasana stadion tiba-tiba chaos dan beberapa orang berbondong-bondong memasuki ruang ganti,” kata Roca kepada media Spanyol, Cadena SER.

Suporter Arema yang selamat membopong sejumlah korban ke ruang ganti pemain untuk meminta pertolongan kepada dokter tim.

Mungkin ada 20 orang Aremania yang lolos ke dalam ruang ganti pemain saat itu.

“Tak lama, para korban mendapat perawatan dari tim dokter kami. Tapi, tak semua selamat, empat orang dinyatakan meninggal di tempat,” cerita pelatih Arema ini.

“Yang membuat suasana hati saya semakin terguncang adalah para korban meninggal di dalam dekapan pemain,” ujarnya terlihat menahan tangis.
 
Polisi Harus Tanggung Jawab

Usai pertandingan, beberapa penggawa Arema FC berusaha untuk meminta maaf karena tak bisa memberikan kemenangan di laga yang bertajuk Derbi Jawa Timur tersebut.

“Kami tidak pernah mengira situasi seperti ini akan terjadi. Para pemain memiliki hubungan yang baik dengan seluruh penggemar,” imbuhnya.

“Ketika saya pergi ke ruangan konferensi pers, para pemain juga berada di lapangan untuk menenangkan,” jelasnya.

“Namun, sekembalinya saya dari konferensi pers, situasi berubah drastis dan mencekam,” tambah Roca.

Dengan banyaknya korban meninggal dari suporter Arema, Roca menyebut beberapa pihak wajib bertanggung jawab.

Dia menganggap insiden tragis ini terjadi karena panitia penyelenggara dan pihak kepolisian.

Dua pihak tersebut punya andil besar atas pecahnya kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang.

Panitia penyelenggara tak siap untuk skenario terburuk dan pihak kepolisian gagal menenangkan suporter dengan hati yang dingin.

“Stadion Kanjuruhan sangat tidak siap untuk skenario terburuk, seperti kerusuhan yang terjadi pada Sabtu malam,” jelasnya.

“Stadion ini berada di daerah terpencil, sehingga tidak ada banyak ambulans yang tersedia,” ungkap Roca lagi.

“Saya kira polisi juga melampaui batasnya. Mereka seharusnya bisa melakukan teknik lain untuk menenangkan suasana. Sebab, tidak ada sepak bola yang sebanding dengan nyawa,” tegas pelatih Arema FC ini memberikan kesaksian atas meninggalnya suporter Arema. 

Sumber: pojoksatu
Foto: Pelatih Arema FC Javier Roca memberikan kesaksian meninggalnya suporter Arema (ist)
Kesaksian Pelatih Arema Ini Membuatnya Terguncang, 4 Suporter Meninggal di Ruang Ganti Pemain Kesaksian Pelatih Arema Ini Membuatnya Terguncang, 4 Suporter Meninggal di Ruang Ganti Pemain Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar