Breaking News

Tes Poligraf Membuktikan Istri Sambo Sehat, Sudah Sepatutnya PC Segera Dijeblosin ke Tahanan


Empat tersangka dan satu saksi kasus pembunuhan terhadap Brigadir Novriansyah Joshua Hutabarat alias Brigadir J telah menjalani pemeriksaan menggunakan lie detector atau tes poligraf alias alat deteksi kebohongan.

Dari pemeriksaan tersebut, Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajdi mengatakan bahwa Bharada E, Bripka RR dan Kuat Maruf dinyatakan jujur. 

Namun ahli psikologi forensik Reza Indragiri  Amriel mengatakan kalau lie detector  itu instrumen abal-abal. "Maaf menurut saya lie detector itu instrumen yang maaf kata abal-abal," ujar Reza dalam sebuah acara di TVONE beberapa hari lalu.

Sementara Bareskrim  sendiri hingga hari ini belum merilis hasil tes alat yang diklaim memiliki akurasi hingga 93% terhadap Putri Candrawati dan saksi ART bernama Susi ke publik. 

Padahal, polisi juga mengatakan bahwa hasil poligraf itu bisa menjadi rujukan sebagai alat bukti di pengadilan.

"Kalau hasilnya bisa sampai 93% maka itu berarti ke pro justitia. Poligraf itu bisa masuk ke pasal 184 KUHAP sebagai alat bukti. Selain petunjuk juga bisa masuk ke keterangan ahli," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangannya ke wartawan.  

Reza justru bertanya pada polisi yang mengklaim poligraf memiliki akurasi 93%. "Lie detector itu menunjuk apa? Lie detector itu berarti adalah alat untuk mendeteksi kebohongan. Apa itu kebohongan? Kebohongan akan terjadi apabila terjadi kesenjangan antara pernyataan dengan kenyataan," ujarnya.

Persoalannya, sambung Reza, alat ini sama sekali tidak tahu dengan kenyataannya seperti apa. "Alatnya tidak tahu, operatornya tidak tahu, bahkan penyidik pun tidak tahu kenyataannya seperti apa," ucapnya.

Menurut Reza, alat yang digembar-gemborkan sebagai pendeteksi kebohongan ini sesungguhnya tidak menganalisis pernyataan, tidak menganalisis kenyataan. Tapi semata-mata menganalisis tepatnya mendeteksi perubahan fisiologis manusia pada saat pemeriksaan itu berlangsung.

"Misalnya keringatnya bercucuran bertambah, pupil matanya membesar, suhu badannya naik, detak jantungnya bertambah cepat. Kalau ada perubahan-perubahan fisiologis semacam itu lalu ditafsirkan jangan-jangan ini penanda bahwa yang bersangkutan harus mengerahkan lebih keras lagi dalam menutup-nutupi sesuatu," paparnya.

"Jadi data atau hasil dari lie detector ini sesungguhnya akan mengatakan 'oh ini bohong, ini jujur'. Sama sekali tidak. Data dari lie detector itu sebatas hanya menyajikan bahwa pada diri yang bersangkutan, pada pertanyaan nomor A sampai C misalnya, semua netral. Tapi pada pernyataan D sampai G misalnya, terjadi perubahan fisiologis yang signifikan, titik sudah sampai di situ," jelasnya.

Dengan demikian, tegasnya, pada pertanyaan-pertanyaan tertentu jujur, tapi pada pertanyaan-pertanyaan lain tidak jujur. "Kenapa? Karena ada perubahan-perubahan fisiologis itu. Sekarang kita balik lagi pertanyaannya, tunjukan pada saya bahwa perubahan-perubahan fisiologis manusia mutlak tak terbantahkan adalah penanda bahwa yang bersangkutan sedang berdusta atau sedang jujur, tidak," tukasnya.

Menurut  Reza tidak ada gunanya pemeriksaan lie detector tersebut. Meski begitu, bagi PC ada manfaatnya. Karena lie detector itu adalah pseudo science, teknologi yang semu. 

"Manfaat bagi PC itu sebelum menjalani pemeriksaan dengan lie detector tentu akan diperiksa dulu kesehatannya agar hasilnya tidak bias. Berarti kalau dia telah menjalani tes lie detector, berarti dia sehat. Kalau dia sehat, maka semestinya dia berada di ruang tahanan," ucapnya. 

Karena sebelumnya tidak ditahan, sambung Reza, dengan alasan kondisinya tidak stabil. "Tapi sekarang sudah stabil. Alhamdulillah sudah sehat, dengan sudah sehat sepatutnya dipelakukan sama dengan tersangka-tersangka lain dimasukkan dalam ruang tahanan," tandas Reza seperti dikutip di acara TVONE. 

Sumber: poskota
Foto: Kolase foto Putri Candrawathi, istri Irjen Ferdy Sambo tersangka pembunuhan Brigadir J dan foto ibu terpaksa bawa bayi ke tahanan. (ist/diolah dari google.com)
Tes Poligraf Membuktikan Istri Sambo Sehat, Sudah Sepatutnya PC Segera Dijeblosin ke Tahanan Tes Poligraf Membuktikan Istri Sambo Sehat, Sudah Sepatutnya PC Segera Dijeblosin ke Tahanan Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar