Pengakuan Penjual Es Madiun, Hp-nya Sempat Dibeli Polisi Rp 5 Juta, Tujuannya Apa?

Sebelum ditangkap polisi, ponsel atau Hp milik penjual es Madiun M Agung Hidayatullah (21) sempat dibeli oleh seseorang yang mengaku polisi. Belum jelas identitas si ‘polisi’ ini.

Ponsel penjual es Madiun ini sempat dibeli oleh seseorang yang mengaku polisi senilai Rp5 juta dengan alasannya mau dijadikan barang bukti.

Ada dua orang saksi yang menerangkan bahwa Hp atau ponsel milik penjual es di Madiun ini dibeli oleh polisi yaitu Suprihatin dan Noviani.

“Dikasih uang Rp5 juta, katanya buat beli ponsel baru sebagai pengganti ponsel yang dibawa polisi. Untuk barang bukti katanya, ponsel diminta seseorang ngaku polisi,” ungkap Suprihatin, ibu penjual es Madiun, Jumat (17/9).

Suprihatin mengetahui ponsel anaknya dibeli seseorang yang mengaku polisi seharga Rp5 juta dari keterangan yang disampaikan anaknya.

Dan sesudah menerima uang Rp5 juta ini, memang dibelikan ponsel baru lagi oleh anaknya.

Kesaksian bahwa ponselnya sempat dibeli seseorang mengaku polisi juga disampaikan M Agung Hidayatullah alias MAH kepada kakaknya Noviani.

Sebelum ditangkap polisi, ponsel Agung sempat dibeli oleh seseorang yang mengaku polisi.

“Untuk barang bukti katanya, ponsel diminta seseorang ngaku polisi. Polisi juga sae, kasih uang Rp5 juta,” kata Noviani.

Noviani menyebut adiknya juga tak cerita lebih banyak soal polisi yang membeli ponselnya ini seharga Rp5 juta.

Siapa nama polisi dan bertemu dimana, M Agung Hidayatullah tak menjelaskan lebih jauh kepada keluarganya.

“Sebelum kejadian, detailnya kurang tahu, adik yang tahu. Transaksi uang Rp 5 juta,” tambah Noviani.

Dengan adanya pengakuan penjual es Madiun ini bahwa ponselnya sempat dibeli seseorang mengaku polisi sebelum ditangkap, tentu ini menjadi pertanyaan bagi publik.

Sumber: pojoksatu

Foto: Keluarga penjual es di Madiun yang dikaitkan dengan hacker Bjorka (ist)