Breaking News

Jelang Pemilu 2024, Dominasi Oligarki Politik Kian Kentara


Sistem demokrasi pada satu negara tidak akan bermakna apapun jika rakyat sudah tidak lagi berdaulat atau tidak lagi menjadi peran sentral dalam menentukan arah politik.

Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Lebak, Mulyana mengatakan, suara rakyat dalam konsepsi demokrasi adalah kunci atau prinsip dasar.

"Karenanya, membicarakan demokrasi tanpa memahami arti penting suara rakyat adalah sesuatu yang nonsense (omong kosong)," kata Mulyana kepada wartawan, Rabu (3/8).

Dijelaskan dia, demokrasi merupakan antitesis terhadap sistem pemerintahan oligarkis yang cenderung menempatkan elit sebagai pemegang kendali tunggal atas kekuasaan.

Dikarenakan kekuasaan elit adalah sesuatu yang ditolak dalam semangat demokrasi, lanjutnya, kecenderungan kekuasaan bergeser ke kekuatan elit harus dilawan.

"Dan kita melihat realitas politik tanah air belakang ini, khususnya menjelang Pemilu 2024, dominasi elit dalam menentukan keputusan publik sangat kentara," terangnya.

"Ambil contoh, penentuan bakal calon presiden dan wakil presiden yang kini dimonopoli para petinggi parpol," imbuhnya.

Kata Mulyana lagi, situasi menguatnya pengaruh elit dalam peta perpolitikan jelang Pemilu 2024 menandakan ada yang hilang dalam semangat demokrasi Indonesia hari ini.

Untuk itu, ujar dia, suara rakyat harus kembali diberi ruang demi merehabilitasi citra demokrasi Indonesia yang sedang memburuk.

“Tidak ada cara lain untuk mengembalikan reputasi demokrasi kita yang sedang cacat. Satu-satunya jalan adalah mengembalikan suara rakyat sebagai nilai utama demokrasi,” tandasnya. 

Sumber: rmol
Foto: Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Lebak, Mulyana/Net
Jelang Pemilu 2024, Dominasi Oligarki Politik Kian Kentara Jelang Pemilu 2024, Dominasi Oligarki Politik Kian Kentara Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar