Breaking News

Anies Calon Presiden Makin Sulit Dibendung, Relawan Indonesia Timur Tegaskan Tidak Dibayar


Relawan Anies Baswedan Bagian Timur Indonesia (RELABATIN) resmi dibentuk untuk mengantar Anies Baswedan naik pangkat dari gubernur menjadi presiden.

DPP Relabatin menggelar Rapat Koordinasi Nasional dan Soft Launching di Makassar, Sabtu, 30 Juli 2022.

Ketua Umum DPP Jaringan Nasional Mileanies, Muhammad Ramli Rahim menyebut Relabatin menjadi wadah bagi para tokoh senior yang akan fokus memenangkan Anies di wilayah Indonesia timur.

Menurutnya, ketika ada tim kuat fokus ke Timur Indonesia maka hal ini bisa membuat relawan yang fokus ke Jawa menjadi lebih tenang untuk memenangkan Anies di Jatim, Jateng, Jabar, Banten, DKI dan Yogyakarta.

Dengan 20,09% suara pemilih, 17 Provinsi di bagian Timur Indonesia ini bisa membuat risau tetapi tentu saja akan membuat relawan yang bekerja secara fokus di 7 Provinsi di Jawa Bali dan 10 Provinsi di Sumatera akan jauh lebih tenang jika ada yang secara serius dan fokus bekerja di timur Indonesia.

"Ketika mendengar suara hati para senior dan akhirnya memutuskan untuk membentuk formatur, tak pernah saya membayangkan bahwa Relabatin bakal bergerak seperti saat ini. Saya bersyukur karena sembilan formatur yang kami pilih bekerja sangat baik dan saling melengkapi," ungkap Ramli dalam keterangan tertulis, Senin (1/8/2022).

Formatur yang terdiri atas A.M Salatu, Akademisi senior, bersama Sudirman Numba, Amir Pammanenggi, Nurhasan, Yerifai Mappeaty, Hartono, A.M, "Philip" Patawari, Hidayat Muhallim dan Soewarno Sudirman dibantu Asri Tadda, Ichi dan tim muda sekretariat.

"Lebih dari dua bulan berproses akhirnya soft launching pun dilaksanakan dirangkaikan dengan Rakornas. Sepintas terlihat semuanya biasa saja tapi sesungguhnya ada sesuatu yang sangat luar biasa terjadi di forum ini. Sebuah gerakan swadaya yang sungguh fantastis," kata Ramli.

Ramli mengaku takjub ternyata diantara mereka sudah ada yang bayar ongkos cetak spanduk, semua datang dengan ongkos masing-masing, tak ada pengerahan massa, apalagi uang bensin dan nasi bungkus

Rompi yang digunakan seluruh peserta ternyata tak dibagikan gratis, masing-masing orang dengan sukarela menyetorkan biaya pengganti cetak rompi, bahkan tak sedikit diantara mereka yang membayar bukan hanya satu rompi tapi 5,10,15 bahkan 25 rompi yang mereka bawa pulang untuk dibagikan ke tetangga, karyawan dan bahkan ada yang meminta ijin agar bisa diberikan ke security komplek perumahannya.

"Sungguh sesuatu yang sangat luar biasa, gerakan ini adalah gerakan dari hati, bukan top down tapi bottom up," tegasnya.

Kepada Relabatin, Ramli menyampaikan bahwa apa yang Mileanies lakukan selama setahun terkahir sesungguhnya bukan berjuang untuk Anies, tetapi berjuang untuk Indonesia yang lebih baik.

"Saya misalnya, segala cara sudah kami lakukan untuk mengubah pendidikan Indonesia, saking seriusnya sampai kawan-kawan saya dari berbagai provinsi menuliskannya dalam tiga buku. Semua itu kita kerjakan karena menginginkan Indonesia ini lebih baik. Disaat bersamaan muncul sosok Anies Baswedan yang oleh A.M Sallatu disebut sebagai satu-satu kepala daerah baik yang sekarang mau pun yang sudah berlaku yang masih beliau kenal yang menjalankan fungsi-fungsi pemerintah daerah dengan sangat baik dan hasilnya kita bisa lihat, kurang dari lima tahun Jakarta berubah total," urainya.

"Jadi saya dan mungkin kita semua ini berjuang bukan untuk Anies Baswedan tetapi karena kita yakin sepenuhnya bahwa cita-cita kita bersama untuk melunaskan janji kemerdekaan ini bisa diwujudkan jika Anies Baswedan yang memimpin kita semua," sambung Ramli.

Karena itu, jika yang terjadi bisa mendistorsi harapan tersebut maka kita akan berpikir ulang untuk mengikutinya bahkan memilih untuk membubarkan diri.

Misalnya wacana Anies Cawapres, tentu saja para relawan mayoritas akan menolaknya karena mereka berjuang bukan agar Anies mendapatkan jabatan tapi ingin Anies memimpin perubahan menuju Indonesia yang mewujudkan seluruh janji kemerdekaan dan posisi wapres tidak memberikan harapan perubahan yang lebih baik.

Lebih lanjut, memilih Anies karena ada harapan untuk masa depan Indonesia yang lebih baik karena melihat rekam jejaknya. Benar kata orang, jika ingin melihat Indonesia di masa depan maka lihatlah rekam jejak mereka, bagaimana Indonesia masa depan terlihat dari apa yang dilakukan saat ini.

"Jika Indonesia dipimpin Anies maka lihatlah Jakarta sekarang, Jika Indonesia dipimpin Ganjar maka lihatlah Jateng sekarang, jika Indonesia dipimpin Erick Thohir maka lihatlah BUMN sekarang, jika Indonesia dipimpin Prabowo maka lihatlah kementrian pertahanan sekarang, dan seterusnya," ujarnya.

Melihat soft launching Relabatin yang begitu terlihat tergerak dari hati, maka kami sangat yakin, harapan akan Indonesia yang melunasi janji kemerdekaan akan terwujud dan jika gerakan seperti ini terus menerus terjadi, rasanya sulit untuk membendung Anies Rasyid Baswedan," pungkasnya. 

Sumber: fajar
Foto: Relawan Anies Baswedan Bagian Timur Indonesia (RELABATIN)
Anies Calon Presiden Makin Sulit Dibendung, Relawan Indonesia Timur Tegaskan Tidak Dibayar Anies Calon Presiden Makin Sulit Dibendung, Relawan Indonesia Timur Tegaskan Tidak Dibayar Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar