Breaking News

Sosok Hebat Bharada E Menang Adu Tembak dengan Brigadir Yosua, Penembak Nomor 1 Brimob


Terungkap sosok hebat Bharada E sehingga dia menang adu tembak melawan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Bharada E ternyata penembak nomor 1 di Pelopor Kors Brimob, tempatnya bertugas saat ini.

Bharada E dan Brigadir Yosua (Polri menyebut Brigadir J) adalah anak buah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Menurut Polri, Bharada E menembak mati Brigadir Yosua setelah Yosua disebut akan melecehkan Ny Putri, istri Irjen Ferdy Sambo.

Banyak kejanggalan kasus ini, termasuk kenapa Bharada E yang bertugas mengawal Irjen Ferdy Sambo tidak mendampingi atasannya tersebut saat kejadian. 

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan Bharada E yang terlibat adu tembak dengan Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan, diketahui adalah penembak nomor 1 di Resimen Pelopor Korps Brimob.

Karena kepiawaian Bharada E dalam menembak itulah, akhirnya menewaskan Brigadir J.

"Di Resimen Pelopor Brimob, Bharada E sebagai tim penembak nomor 1 kelas 1 di Resimen Pelopor, ini yang kami dapatkan," ujar Kombes Budhi dalam konferensi pers, di Mapolres Jaksel, Selasa (12/7/2022).

Budhi mengatakan selain sebagai penembak nomor 1, kemampuan Bharada E membuatnya juga menjadi pelatih di resimen tersebut.

"Jadi kebetulan, sebagai gambaran informasi, kami juga melakukan interogasi terhadap komandan Bharada E, bahwa Bharada E ini sebagai pelatih vertical rescue," katanya.

Budhi juga menjelaskan bahwa hasil autopsi sementara Brigadir J atau Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat yang tewas usai baku tembak dengan Bharada E terdapat 7 luka tembak masuk di tubuh Brigadir J dan 6 luka tembak keluar.

"Kemudian kami juga menemukan berdasarkan hasil olah autopsi. Ini masih ada hasil otopsi, tapi masih sementara. Jadi memang masih sementara tidak kami bacakan semua," katanya, Selasa (12/7/2022).

"Namun kami sudah mendapatkan dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati, di mana dari hasil autopsi tersebut kami mendapatkan bahwa ada 7 luka tembak masuk dan 6 luka tembak keluar. Dan satu proyektil bersarang di dada," sambung dia.

Padahal kata Budhi hanya 5 peluru yang digunakan Bharada E kala itu.

Ini katanya dikarenakan ada satu peluru yang membuat dua luka tembak di tubuh Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat.

Peluru itu menembus lengan hingga tubuh Brigadir J.

Budhi mengatakan, Bharada E menggunakan senjata Glock 17 dengan magazen sebanyak 17 butir peluru.

Pihaknya menemukan di tempat kejadian perkara (TKP) bahwa dalam magazen itu tersisa sebanyak 12 peluru. Artinya, kata Budhi, ada 5 peluru yang dimuntahkan.

"Sedangkan saudara J itu kami menemukan dan mendapatkan fakta bahwa yang bersangkutan menggunakan senjata jenis HS, 16 peluru di magazennya," ujarnya.

Budhi mengatakan, pihaknya menemukan sebanyak 9 peluru tersisa yang ada di magazen senjata Brigadir J tersebut.

"Artinya, ada 7 peluru yang ditembakan dan ini sesuai apa yang ditemukan di TKP bahwa di dinding bahwa ada 7 titik bekas luka tembakan di yang ada di dinding tersebut," kata dia.

"Dari 5 tembakan yang dikeluarkan Bharada E, tadi disampaikan ada 7 luka tembak masuk di jenazah Brigadir J," lanjut Budhi.

Sementara dari 7 tembakan Brigadir J tidak ada satupun yang mengenai Bharada E. Sebab saat adu tembak, Bharada E posisinya berada di atas atau lantai 2 rumah.

Sosok Bharada E

Bharada E diketahui bertugas sebagai pengawal Irjen Ferdy Sambo.

Ia merupakan anggota Brimob mendapat tugas pengamanan dan pengawalan terhadap Kadiv Propam.

Ramadhan mengungkapkan Bharada E dan Brigadir J sama-sama merupakan staf Propam di Mabes Polri.

"Memang dia bagian dalam penugasan Propam tersebut, semuanya, keduanya staf Propam Mabes Polri."

"Kalau Bharada itu anggota Brimob yang di-BKO (Bawah Kendali Operasi) ke sana, tugasnya melakukan pengamanan dan pengawal terhadap Kadiv Propam," terang Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan.

Mengutip Kompas.com, Ramadhan mengatakan penembakan yang dilakukan Bharada E tidak ada motif lain, selain membela diri dan melindungi istri Irjen Ferdy Sambo.

“Jadi bukannya melakukan perbuatan karena motif lain, motifnya adalah membela diri dan membela ibu (istri Kadiv Propam),” ucap dia.

Saat ini, Bharada E telah diamankan dan pihak Polri masih melakukan pendalaman terkait kasus penembakan Brigadir J.

Jika bukti dari kasus ini sudah cukup, kata Ramadhan, maka akan diproses lebih lanjut.

“(Bharada E) diamankan, dan tentu sesuai dengan prosedur bila unsur dan buktinya cukup akan diproses lebih lanjut,” ujarnya, dikutip dari Kompas.com.

Brigadir J Disebut Lecehkan Istri Irjen Ferdy Sambo

Dikutip dari Kompas.com, Brigjen Ahmad Ramadhan mengungkapkan pemicu penembakan terhadap Brigadir J adalah karena korban melecehkan istri Irjen Ferdy Sambo.

Brigadir J, kata Ramadhan, melecehkan istri Irjen Ferdy Sambo ketika berada di dalam kamar.

Ramadhan menyebut Brigadir J menodongkan senjata ke kepala istri Kadiv Propam Polri itu.

“Itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan senjata dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam itu benar,” ujar dia, Senin (11/7/2022).

Ketika peristiwa itu terjadi, istri Irjen Ferdy Sambo sempat berteriak minta tolong hingga terdengar Bharada E yang berada di lantai atas.

Bharada E pun sempat menanyakan soal teriakan itu kepada Brigadir J dari lantai atas.

Namun, Brigadir J justru melepaskan tembakan pada Bharada E.

“Setelah dengar teriakan, itu Bharada E itu dari atas, masih di atas itu bertanya, ‘Ada apa Bang?’ Tapi, langsung disambut dengan tembakan yang dilakukan oleh Brigadir J,” ungkap Ramadhan.

Atas tembakan itu, Bharada E pun membalas Brigadir J dengan tembakan.

Kejadian baku tembak antara kedua polisi itu kemudian menewaskan Brigadir J.

Ramadhan mengatakan, saat kejadian tersebut, Irjen Ferdy Sambo selaku pemilik rumah disebutkan sedang tidak berada di lokasi.

Namun, istrinya sempat menelepon Irjen Ferdy Sambo, lalu sang suami menelepon Polres Jakarta Selatan.

“Pak Kadiv Propam langsung menelepon Polres Jakarta Selatan dan Polres Jakarta Selatan melakukan olah TKP,” ujarnya.

Ada Luka Sayatan di Tubuh Brigadir J

Keluarga Brigadir J, Rohani Simanjuntak, mengungkapkan Brigadir J tewas setelah mendapat empat luka tembak.

Luka itu, kata Rohani, ada di bagian dada, tangan, dan leher.

Selain itu, ada luka akibat sabetan senjata tajam di beberapa bagian tubuh Brigadir J.

Terkait hal itu, Brigjen Ahmad Ramadhan memberikan penjelasan.

Ia mengatakan luka sayatan di tubuh Brigadir J dipastikan bukan karena senjata tajam, melainkan gara-gara gesekan proyektil peluru.

"Bukan (luka sayatan senjata tajam). Kita bukan lihat, tapi penjelasan penyidik soal sayatan adalah karena gesekan proyektil yang ditembakan oleh Bharada E ke Brigadir J," jelasnya, Senin (11/7/2022), dilansir Tribunnews.com.

Jenazah Brigadir J sudah dibawa ke kampung halamannya di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi dan telah dimakamkan pada Senin siang.

Mengutip TribunJambi.com, Brigadir J dimakamkan tanpa adanya upacara kepolisian.

Hal ini pun membuat kecewa pihak keluarga.

"Kami kecewa, katanya mau dikawal dan dimakamkan secara upacara kepolisian dari Brimob, rupanya tidak ada."

"Hanya kami keluarga tanpa ada pengawalan dari kepolisian," ungkap Rohani, Senin.

Mengapa Bharada E Tak Dampingi Ferdy Sambo

Polisi mengungkap alasan Bharada E berada di rumah dan tidak mendampingi Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo saat peristiwa penembakan terhadap Brigadir J, Jumat (8/7).

Ferdy diketahui sedang berada di luar rumah untuk melakukan tes PCR saat insiden penembakan terjadi.

Selaku ajudan Ferdy, Bharada E semestinya mendampinginya, namun ia justru berada di rumah yang menjadi lokasi penembakan.

"Jadi memang saudara RE itu ajudan dari Kadiv Propam, namun pada saat itu yang bersangkutan mendapat tugas untuk membantu mengamankan atau mengawal putra beliau ke luar kota," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto kepada wartawan, Selasa (12/7/2022).

Sesuai prosedur, kata Budhi, Bharada E pun melakukan isolasi di rumah tersebut.

Budhi sebelumnya menyebut rumah yang menjadi lokasi penembakan itu merupakan rumah singgah untuk isoman.

"Sehingga prosedur karena dia baru pulang dari luar kota. Maka sama dengan keluarga yang lain, yang bersangkutan juga melakukan isolasi terlebih dahulu sambil menunggu hasil tes PCR yang dia lakukan bersama keluarga yang lain," tutur Budhi.

Budhi turut menyebut keberadaan istri Kadiv Propam di rumah tersebut untuk beristirahat setelah kembali dari luar kota. (*)

Sumber: tribunnews
Foto: Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.Terungkap sosok hebat Bharada E sehingga dia menang adu tembak melawan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo/Kolase TribunJambi
Sosok Hebat Bharada E Menang Adu Tembak dengan Brigadir Yosua, Penembak Nomor 1 Brimob Sosok Hebat Bharada E Menang Adu Tembak dengan Brigadir Yosua, Penembak Nomor 1 Brimob Reviewed by Oposisi Cerdas on Rating: 5

Tidak ada komentar